36||Zayn marah

45 7 0
                                    

HAPPY READING❤
.
.
.
.
.

"ya sudah sana abang istirahat, biar lala sama bunda" zayn mengangguk, ia beranjak pergi dari taman dan menuju kamarnya.
Zayn menuju kamarnya, membersihkan badannya,setelah itu zayn terlelap dengan sekejap.

•••

Disisi lain,ada seorang gadis yang sendiri terbaring lemas diranjang rumah sakit, banyak perpan yang menempel disekujur tubuh,membuatnya sedikit susah untuk bergerak.

"kapan Letha pulang, bu?"tanya Letha pada Lina yang sedang duduk disofa.

"tunggu kamu sembuh total"

"Oh ya,ibu dapat kabar kalau nanti akan ada pak kepala sekolah, akan mengungkap kasus ini," ujar Lina berdiri menghampiri putrinya.

"gak usah bu,gak perlu" tolak Letha.

"mereka sudah dalam perjalanan menuju rumah sakit"

TING TONG
Suara bel dan ketukan pintu, dengan segera Lina membukanya dan ternyata yang datang bu karin,pak amin (kepala sekolah sma Mahardika), adel dan agam.

"silahkan masuk," kata Lina menolehkan kepalanya.

"terimakasih"

"astaga, kasian sekali kamu Aletha,"ucap Pak amin iba melihat kondisi gadis didepannya ini.
"bagaimana awal ceritanya, saya hanya diberi sekilas info dari tiga anak ini. Saya pastikan anak tersebut anak di DO dari sekolah"lanjut pak amin.

"tha, ayo jelasin ke kita semua,"kata adel.

Letha bungkam, ia bingung,bingung jika ia menjelaskan pasti Zahra akan dikeluarkan dari sekolah tetapi jika tidak zahra pasti akan lebih kejam dari ini.

Tak ada pilihan lain,letha menjelaskannya dari awal sampai akhir,semuanya terkejut atas penjelasan Letha. Bagaimana tidak,hanya masalah laki laki saja berunjung sampai rumah sakit?

"astaga maafkan zahra ,Aletha. Zahra itu keponakan saya, saya sangat sangat malu dan saya selaku om nya meminta maaf"

"Iya pak,gak papa,"sahut letha tersenyum simpul.

"apa dengan meminta maaf, letha bisa sembuh?," sarkas adel menatap tajam pak amin.

"del, udah del gak papa" letha berusaha menenangkan adel supaya tidak terbawa emosi.

"harus dibawa kejalur hukum dong,biar Dapet pelajaran setimpal" beo Agam.

"gak,jangan bawa kak zahra kejalur hukum,lagian gue juga maafin dia kok anggep aja masalah jni udah selesai" letha berusaha ikhlas dan memaafkan toh ini udah terlanjur terjadi mau gimana lagi.

"benarkah?jika benar, saya sangat sangat berterima kasih Letha "
Letha hanya mengangguk. Setelah itu bu karin dan pak amin berpamitan untuk pulang.

Skip.

"zayn udah tau kalo lo dirumah sakit, tha?," kata adel duduk disamping Letha.

"belum"jawab letha singkat dan datar .

"gila lo,pasti kalo zayn tau, zany bakal kecewa sama lo, tha"

"gam,suruh zayn kesini,"perintah adel pada agam.

"gam,jangan gue takut dia kan lagi lomba" elak letha.

"dia udah pulang tha,semalem bilang ke gue"

"jelasin pelan pelan ke zayn, apa lo mau zayn tau masalah ini dari orang lain dibanding dari lo?"

•••
Zayn baru saja terbangun dari mimpinya,ia menguletkan badannya,menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina matanya.

DRTT DRTT DRTT

Dengan segera Zayn menggapai benda pipih itu diatas nakas samping tempat tidurnya, tertera nama agam dilayar Ponselnya. Ada urusan apa ia menelfonnya? Apakah ia akan menanyakan tugas padanya?yang benar saja bahkan ia ketinggalan pelajaran selama 3 hari ini.

"hallo"

"...."

"siapa yang sakit?"

"...."

"males bener"

"...."

"Oke-oke gue otw dua puluh menit lagi"

Dengan langkah malas zayn menuju kamar mandi, ia sangat malas sekali jika harus pagi pagi mandi dihari libur seperti ini.

Skip.

Tak butuh waktu lama Zayn keluar mengenakan pakaian santai,menyisir rambutnya dan mengoleskan sedikit pomade hitam dirambutnya. Zayn turun dengan santai, melihat bunda,ayah,dan adiknya yang sedang sarapan Zayn pun menghampiri mereka.

CUP
Kebiasaan zayn dari kecil, mengecup pipi Linda saat ingin duduk dimeja makan.

"mau kemana bang,pagi pagi udah rapi?,"ucap linda yang melihat putra sulungnya sudah rapi, seperti ingin pergi.

"pergi kerumah sakit"

"siapa yang sakit," tanya Linda khawatir.

"gak tau,agam suruh zayn buat kesana, katanya penting"

"ya sudah,sarapan dulu"

Skip.

Zayn sudah berada diarea parkir motor dirumah sakit,perasaannya mulai tak beraturan. Mengapa ia teringat dengan Letha?

Zayn segera menuju ruangan rawat inap,untung saja agam memberitahukannya.

CEKLEK
Zayn perlahan membuka pintu rumah sakit dan bertapa terkejutnya melihat Letha yang terbaring diranjang rumah sakit?

Scook, ya itulah yang dirasakan zayn sekarang, bagaimana tidak kekasihnya terbaring lemas tetapi tidak ada yang mengabarinya?

"Za," ucap zayn menghampiri Letha
"za,kamu kenapa?" Letha terdiam begitu pula dengan kedua manusia yang berada disampingnya. "za,jawab kenapa?" lanjutnya dengan nada khawatir.

"gak papa kok ze" alibi Letha.

"bohong"

"gam,kenapa letha?," tanya zayn pada agam tanpa babibu langsung mencekal kerah baju pria tersebut.

"tenangin diri lo dulu, jangan emosi zayn"

"kenapa gak ada yang hubungin gue?!" emosi zayn membara.

BUK
Bogeman mentah melunjur tepat dipipi Agam. Refleks kedua kaum hawa menjerit histeris.

"dan lo, gam lo kan gue amahanin jagain letha,kenapa malah dia masuk rumah sakit, bangsat! " 

"gue juga gak tau zayn,jangan emosi dulu "

"alah,temen apaan lo!"

"STOP!," lerai Letha. "aku bisa jelasin semuanya Ze,jangan marah marah dulu," lanjut letha dan Zayn duduk disamping Letha.

"kalian boleh keluar" kata Letha pada adel dan agam, mereka pun mengangguk paham.

Hening. Zayn menatap tajam kearah letha,tak ada satupun yang membuka mulutnya.

"jangan kasar" suara itupun memecah keheningan.

"jelasin ke aku,kamu kenapa?," ucap zayn khawatir.

"janji dulu,kalo aku kasih tau jangan bales apa apa,cukup tau dan diam? Oke"

"tergantung"

"gak boleh tergantung, harus janji" letha mengulurkan jari kelingkingnya.

Zayn membalas uluran jari kelingking letha. "janji"

-
-
-
-
-
-
-
-

Gak usah basa basi lagi :)
Votmen !

Bentar lagi end : )
Papay

1% IN LOVE [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang