Tak terasa 4 tahun berlalu ..
Letha yang kini berusia 21 tahun disibukan dengan skripsi akhirnya. Sungguh ini melelahkan, sesekali memijat rileks pelipisnya. Namun, Letha tak menyerah. Masuk kejurusan kedokteran memang ia inginkan sejak dulu.
"Heh"
"Eh,Kagetin aja deh,ren" ternyata dia Adalah Iren. Teman satu juruan dikampusnya, Karena Adel dan Agam memilih jurusan yang sama, yaitu Ilmu Komputer dan Teknik Informatika.
"Kantin kuy, gue traktir" Iren menarik tangan Letha.
"Bullshit banget ni" Letha menempis dan mengelus elus tangannya yang sedikit sakit karena tarikan Iren.
"Kagak, kali ini gue beneran"
Mereka menuju kantin, sepi. Tak ada mahasiswa yang berkeliaran, mungkin banyak yang mengambil jam pagi. Pikir letha.
"Tha,lo masih nungguin si Zayn Zayn itu" Tanya Iren sembari mengaduk aduk minuman yang dipesannya tadi.
"Emang kenapa?"
"Lo gak takut kalau dia itu bakal ninggalin lo, terus dia kecantol tuh sama bule swedia"
"Enggak, gue percaya sama dia. Gue yakin Dia balik dan dia janji bakal pulang pas gue wisuda nanti"
"Kita kan udah skripsi akhir tu, abis itu sidang. Terus minggu berikutnya lo wisuda. Sekitar 2 minggu lagi dong"
"Iya,Nah saat wisuda nanti gue bakal kenalin Zayn ke, lo. Lo pasti kagum, dia tu ganteng gak ada tanding" Bangga letha mengelus elus dagunya.
"Ya iya lah orang itu pacar, lo. Jelas lo bilang dia ganteng"
Walau sebenarnya Letha merasa gelisah, pasalnya 1 minggu ini Zayn tak mengabarinya. Entah mengapa.
Namun ia tetap berusaha berfikir positif, mungkin kuliah sambil mengurus perusahaan tak segampang membeli gorengan.•••
2 minggu berlalu, hari ini adalah hari yang sangat Special bagi Letha. Ya, wisuda.
Ia telah cantik mengenakan kebaya berwarna navy dengan make up tipis ala letha.Ia menuju fakultas bersama Ibu,Ayah Rio, dan Zahra.
"Cie ibu dokter cie" Goda Zahra.
"Apaan si, kak"
"Sudah-Sudah. Letha kamu masuk dulu,nanti kita nusul" Lina melerai kedua anaknya, pasalnya letha sudah menunjukan raut merahnya.
Letha berjalan menuju aula, ia melihat Agam dan Adel mengenakan kebaya yang sama, ia menghentikan langkahnya. Ia teringat dengan Zayn kekasihnya? Apa ia lupa hari ini? Entah mengapa hari ini hatinya begitu gelisah?
Setelah beberapa jam kemudian, detik detik saat letha resmi menjadi seorang Dokter spesialis anak ia tetap mencari keberadaan Zayn, ia ingin dia melihat dan menyaksikan secara live. Namun, tak ada.
"Anak ayah sudah menjadi Dokter, selamat sayang! Semoga menjadi dokter yang berguna bagi semua orang ya," Ucap Rio memeluk anak tirinya itu dengan lembut dan penuh kasih sayang.
"Iya, yah"
Adel tahu Letha sedang mencari keberadaan Zayn sekarang. Ia tak tega melihat sahabatnya selalu larut dalam kesedihan.
"Tha, ayo dong foto" heboh Adel mencairkan suasana.
"Ayo om, tante, kita foto bareng-bareng" Adel mengeluarkan kamera dari tas Agam.
Setelah beberapa jepretan, getaran ponsel letha yang tertera tulisan Bunda Zayn dengan segera ia menggeser tombol hijau yang tertera dilayar ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
1% IN LOVE [PROSES REVISI]
Romance⚠️WARNING!⚠️ ‼️CERITA INI SUDAH DITUTUP,DIMOHON UNTUK TIDAK MEMBACANYA,KARENA SAYA PUN LUPA ALUR CERITANYA BAGAIMANA, TERIMAKASIH ‼️ "aku yang tak bisa bercinta atau cinta yang tak pernah memahamiku?" menceritakan seorang gadis cantik bernama Letha...