35||diam atau berbicara sebenarnya?

52 9 6
                                    

HAPPY READING❤
.
.
.
.
.

Letha merasa kebingungan, semalam ia berada ditempat gelap tanpa adanya penerangan mengapa sekarang ditempat terang dan serba putih?

Semalam ia tidur tanpa dialasi apapun tanpa selimut maupun bantal, mengapa ia sekarang berada dikasur yang empuk dan selimut yang menutupi sebagian tubuhnya?

"letha dimana?," kata Letha melihat sekeliling.

"jangan banyak gerak nak,kamu harus banyak instirahat," ujar seorang wanita parubaya yang berada disampingnya.

"aww," rintih Letha ketika tak sengaja menggerakan salah satu pergelangan tangannya.

"jangan dipaksa,Pergelangan tanganmu retak nak"

Letha mengingat,mungkin ini efek diinjak oleh salah satu budak dari perempuan itu. Letha memejamkan matanya, menghembuskan nafasnya pelan, mengingat semua itu rasanya sakit.

Tanpa aba aba ada seorang gadis yang tiba tiba memeluk dirinya khawatir.

"letha," suara dan bau minyak wangi itu sudah tak asing lagi bagi Letha.
"letha lo gak papa," lanjut seorang gadis tersebut.

"seperti yang lo liat"

"tha maafin gue,gue salah,gue salah kenapa kemaren gue gak nemenin lo,"gadis tersebut mulai menyalahkan dirinya sendiri.

"lo gak salah del,udah stop"

"tha,siapa yang ngelakuin ini semua tha biar gue bales," ucap gadis tersebut dengan nada tinggi.

"bukan siapa siapa," sahut Letha melepaskan pelukan dari gadis tersebut.

"tha jangan nutup nutupin atau gue bakal cari tau sendiri"

"adel,biarkan Aletha istirahat, kamu pulang saja"kata bu karin yang berada tak jauh dari mereka.

"oh ya,agam sudah menggubungi pihak keluarga letha?," tanya bu karin pada agam yang sendari tadi diam tak berkutik.

"sudah bu,ibunya sebentar lagi datang"

Mata letha membelak,bagaimana jika nanti ibunya bertanya?kenapa bisa seperti? Lalu ia akan jawab apa?

"gam,lo telfon nyokap gue? "

"adel yang telfon, bukan gue, gue gak punya nomor nyokap lo"

Nasi telah menjadi bubur,Lina sudah dihadapan Letha sekarang, Lina menggeleng gelengkan kepalanya, matanya sendu menatap putrinya yang banyak sekali luka disekujur tubuhnya. Lina mendekat,mengelus puncak rambut Letha, memeluknya dengan perlahan.

"siapa yang ngelakuin ini,sayang?,"tanya Lina dengan nada khawatir.

"ibu kesini sama siapa?" letha berusaha mengalihkan pembicaraan.

"sama supir,sayang"

"mana yang sakit nak,biar ibu lihat"

"gak papa bu"

"siapa yang ngelakuin ini semua,sayang?bilang sama ibu?" tanya lina khawatir.

Gue gak mungkin ngomong jujur sama ibu,maafin letha bu. Batinnya.

Lina paham, lambat laun pasti letha akan memberi tau siapa yang melakukan ini semua. Ia tau persis bahwa putrinya ini sedang mengalami trauma.

"istirahat aja dulu ya ibu disini jagain kamu,"ucap lina mengelus lembut rambut putrinya.

"ibu gak kekantor?,"tanya Letha dengan polosnya.

"enggak,kamu lebih penting nak"

•••

Pagi ini surya masih terlelap diujung sana,kepulan awan yang berwarna abu abu mendominasi langit biru saat ini.

Apa yang terjadi? Yap,turun hujan!

Zayn telah rapi mengenakan seragam sekolahnya, hari ini ia pulang,ia sangat senang sekali. Pulang membawa piagam penghargaan dan mengharumkan nama SMA 10 MAHARDIKA. Yap, tentu saja membanggakan Zayn meraih juara 1 dan Zayn akan mewakili Indonesia ditingkat internasional.

"luar biasa ! , bapak sangat sangat bangga, nak Zayn," puji pak amin memberi jabatan tangan.

"terimakasih pak,bapak sudah percaya saya untuk mengikuti lomba ini"

"sudah sudah,mari kita kembali kesekolah dan setelah itu bapak antar Zayn pulang"

Besok adalah hari minggu, zayn berniat untuk mengajak Letha jalan, melepas rindu pada sang kekasih.
Jujur saja ia sangat sangat rindu pada kekasihnya ini,pasalnya dari kemarin ia tak ada kabar,sungguh zayn khawatir bercampur rindu.

Skip.

Zayn berada didalam kamarnya, merebahkan badannya dengan rileks,memejamkan matanya yang sayu, saat ingin manarik selimut tiba tiba ada suara teriakan yang sudah tak asing lagi bagi indera pendengaran zayn.

"abang!," teriak lala antusias menghampiri Zayn.

"abang lala kanen,"  ucap lala memeluk Zayn.

Dengan senang hati Zayn membalas pelukan adik kecilnya itu. "abang juga kangen lala"

"abang pulang kok ga bilang bilang lala!,"geram lala mengerucutkan ujung bibirnya.

"iya,abisnya cape la"

"main ke taman yu bang" ajak lala sumringah dan Zayn mengangguk malas.
Walaupun Zayn sangat lelah,tetapi ia tetap saja menuruti kemauan adik kecilnya itu.
Kakak the best lah ya :v

"boleh,ayo kita ke taman! "seru Zayn semangat,walau sebenarnya ia sangat lelah.

Disana Zany dan lala bermain ibu dan anak,lala sebagai ibu dan zayn sebagai anaknya. Sungguh konyol.

"abang,sekarang kan lala jadi ibu abang ha'lus nulut sama lala,panggil lala ibu ya bang,"cerocos lala danZayn hanya mengangguk dan mencubit pipi lala.

"ish,ga sopan sama ibu kaya gitu bang"
"iya ibu, bawel"

Lala mengalungkan botol berwarna pink pada Zayn. "abang pake ini,cakep bang"

"jangan pake ini lah,yang lain aja" protes zayn.

"nulut, abang! "

Linda yang dari tadi melihat kedekatan Zayn dan lala pun merasa senang,begitu sayangnya zayn terhadap lala,Linda menghampiri kedua anaknya itu dengab membawa nampan berisi dua susu coklat dan cemilan.

"sayang,lihat bunda bawa apa," ucap Linda menunjukkan nampannya.

"wahhh, lala mau bunda" sahut lala antusias.

"kamu gak istirahat,bang"

"lala ngajak main,mau istirahat gimana bun?"

"ya sudah sana abang istirahat, biar lalw sama bunda" zayn mengangguk, ia beranjak pergi dari taman dan menuju kamarnya.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
Hai hai hai  !
Kalian pasti tau gimana cara menghargai sebuah karya ;)

papay💗

11 mei 2020.

1% IN LOVE [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang