REGALDIN [COMPLETED]

1. GALDEROZ

Galderoz. Kejam, tak kenal ampun, dan mengerikan. Itulah mereka. Beranggotakan 257 orang dan tersebar di beberapa sekolah lainnya. Di pimpin oleh seorang berandal yang sudah keterlaluan, yaitu Regaldin Redly Andersson. Cowok berparas sangar, dingin, dan juga bringas itu kadangkala membuat siapapun yang ingin menantangnya berpikir dua kali.

Di temani lima orang lainnya yaitu, Bimansyah Mahesa Rivelino, Damian Astro Alandra, Gamaliel Adhian Emero, Anggara Prasatya, Dan Antanindo Aditya. Berenam, tak pernah terpisah. Terikat dalam satu janji. Janji dibuat bersama, dan di akhiri bersama.

Persegi enam, di setiap titik ada perbedaan tapi tetap melengkapi. Menghilang satu, rusak keseluruhannya.

Itu janji yang mereka buat bersama

Regal dan yang lainnya sedang duduk diatas motor mereka masing-masing, dengan menggunakan jaket hitam bertuliskan 'Galderoz' berlambang singa putih di bagian dada.

Singa putih itu sendiri memiliki makna tersendiri bagi Regal. Banyak alasan kenapa Regal memilih hewan itu sebagai lambang di jaketnya.

Regal melihat penampakan seorang cewek yang sedang berdiri di sebuah kelas sambil celingukan. Cowok itu tersenyum.

"Gue samperin cewek gue dulu ya." Regal berjalan ke arah cewek itu. Kelima sahabat Regal yg melihat itu, hanya bisa tertawa dalam hati. Pasalnya, kalau mereka melepaskan tawanya, bisa habis disikat oleh Regal nantinya.

Regal menghampiri cewek yg sedang terlibat cemberut itu. "Kenapa, hm?" tanya Regal pada cewek itu

"Kok lama?" Cewek itu mengerucut kan bibir nya membuat Regal jadi gemas

'Untung iman gue kuat'

Regal membuang nafas sebentar lalu berkata. "Biasa, yang lain buat gue lambat." jawab Regal sambil mengusap kepala cewek itu

Nama cewek itu adalah Gebiola Indrawan, pacarnya seorang Regal. Mereka sudah berpacaran sejak menginjak kelas XII.

Kelima sahabat nya yg melihat Regal sedang asik pacaran, menggerutu sebal. Mungkin karena mereka jomblo.

"PACARAN MULU LO!!!" teriak Angga pada Regal di seberang sana

"Makanya cari pacar sono, jangan rumus doang isi kepala lo." timpal astro dibalas jitakan panas di kening nya oleh Angga.

"Syirik aja lo upil Sadako." jawab Regal di seberang sana

Saat tengah asik bersenda gurau, tiba tiba datang seorang guru yg menghampiri mereka dengan tatapan membunuh.

"KALIAN SEMUA LARI KELILING LAPANGAN 25 PUTARAN TANPA ISTIRAHAT!!" teriak guru tersebut pada mereka semua. Guru itu bernama Bu Irma, guru fisika yg killer nya minta ampun.

Guru itu di cap sebagai 'Guru macan Pajajaran' oleh semua murid di SMA tersebut.
Mereka semua menelan ludah bersamaan saat Bu Irma sudah didekat mereka

"CABUT, WOI!" Teriakkan Astro membuat mereka semua berpencar ke sembarang arah. Saat ke lima sahabat nya dikejar Bu Irma, Regal bersembunyi di balik dinding yg tak kelihatan oleh Bu Irma. Regal mengatur nafasnya saat keadaan sudah aman.

"Macan lo lepas Gamal." Astro menuduh gamal

"Macannya si Anta kali ah." jawab Gamal tak terima

"Ngapain nama gue masuk rayap nyasar." kata Anta sambil mengatur nafas nya yg ngos-ngosan

Regal yang sedang bersembunyi itu terkikik sendiri melihat teman-temannya itu di kejar-kejar Bu Irma. Sudah makanan wajib tiap hari bagi mereka berenam itu kejar-kejaran dengan Bu Irma.

"Lo masuk duluan aja, gue mau ngurus upil Sadako itu dulu." Setelah mengatakan itu, Regal pergi ketempat para upil Sadako itu.

Ia mengendap endap supaya tidak ketahuan Bu Irma. Saat keadaan sudah aman ia menuju kearah para sahabatnya itu

Saat berada di pinggir lapangan, ia melihat para sahabatnya sedang lari dengan nafas ngos-ngosan. Regal menyenderkan tubuhnya di dinding sambil bersedekap tangan di dada. Astro yg melihat kedatangan Regal pun berucap

"Kemana aja lo gunung Fuji?!" tanya Astro dengan kesal

"Kemana pun asal bahagia." jawab Regal dengan asal.

"Yok masuk, dijemur sampai kering baru tau rasa Lo."

Regal dan kelima sahabat nya masuk kedalam kelas mereka, daripada berlama-lama diluar mereka bisa bisa dihukum lagi oleh Bu irma.

" Punya temen goblok itu seru bro! Lo coba aja ngusilin mereka"

–Regaldin Redly Andersson–

TBC
——————————————————