4. BERAKHIR

5.6K 365 13
                                    

Siapa yang masukin racun dalam makanan gue?

Ucapan Regal membuat semua orang diam membeku. Mereka tak habis pikir, siapa orang yang berani ngasih racun dalam makanan seorang Regaldin.

"JAWAB!!" Bentakan Regal membuat mereka menelan ludah dengan susah payah. Bahkan ada beberapa orang dari mereka semua menutup matanya rapat-rapat agar tak bisa melihat amukan Regal.

"LO SEMUA BISU ATAU GIMANA! PUNYA MULUT TAPI NGGAK DIGUNAIN BUAT NGOMONG!!" sekali lagi, jantung mereka dibuat melorot oleh Regal. Saat semua orang tak berani menjawabnya, Regal melihat ke arah Gebi yg sudah berkeringat dingin. Regal yang melihatnya jadi curiga.

'Nggak mungkin si Gebi kan?'

Regal berjalan ke arah Gebi, dengan seringai penuh amarah ia mendekat ke arah cewek itu. Gebi yang menyadari Regal curiga padanya, beekomat Kamit membaca doa agar Regal tidak tau rencana nya. Namun hasilnya nihil. Regal memegang rahangnya dengan keras membuatnya hampir menangis.

"Gue curiga, apa mungkin cepu nya itu lo?" Regal menyeringai dengan seringai iblis nya.

"Bu-bukan aku"jawab Gebi tergagap. Tatapan Regal sekarang bertambah menyeramkan. Bagaikan malaikat pencabut nyawa yang siap mengambil nyawa orang kapan saja.

"Ngapain gugup kalau Lo nggak salah?" Gebi dengan susah payah menahan raut ketakutan nya. Tapi ia tak bisa. Rahangnya serasa seperti di apit oleh dua besi yang sangat kuat sampai sampai ia ingin menangis saat itu juga.

"A-aku nggak gu-gugup"

Melihat raut wajah Gebi yang seperti perampok yang ketahuan mencuri sesuatu, membuat Regal melebarkan seringai nya. Ia tau arti raut wajah Gebi itu. Ya, dia bisa menebak bahwa Gebi yang melakukanya.

"Gimana sakit, atau kurang sakit?" ucap Regal sambil memperkuat cengkraman nya pada rahang Gebi.

"Arrght! Sakit, udah sakit!!" Ucapan Gebi tak dihiraukan Regal. Sisi lain dari dirinya meledak ledak ingin keluar. Rasa rasanya ia ingin membunuh Gebi saat itu juga, namun ia harus menahan niatnya itu.

"Gue udah bisa nebak dari raut wajah lo Gebi. Nggak ada seorang pun yang bisa ngecoh gue, INGAT ITU!!!" ucap Regal penuh penekanan.

"Cabut!" ujar Regal pada para sahabatnya. Ia pergi dari kantin. Tapi sebelum itu ia berbalik dan menghampiri Gebi yang menangis itu.

"Oh ya satu lagi. Hubungan kita udah cukup sampai sini nona INDRAWAN!!"

Ucapan Regal membuat Gebi tersentak. Bukan hanya Gebi yang kaget, tapi semua orang yang menyaksikan juga ikut kaget. Mereka semua menatap Regal sesaat, lalu mengalihkan pandangan mereka kearah lain karena takut di siksa oleh Regal.

"LO SEMUA NGAPAIN MASIH BERDIRI?!!BUBAR!" tanpa diperintah dua kali, mereka semua berbondong bondong meninggalkan kantin dengan langkah seribu. Regal yang melihat kantin sudah kembali normal, melanjutkan langkahku menuju markas utama mereka. Yaitu belakang sekolah, tepatnya di sebuah gudang tua yang sudah tak terpakai lagi.

***

Mereka ber enam, berkumpul di markas utama GALDEROZ. GALDEROZ adalah nama geng mereka yg beranggotakan 298 anggota ditambah Anggota luar 75 orang. Geng mereka termasuk salah satu geng yang di segani oleh semua geng di semua SMA. Orang yang paling berpengaruh terhadap berdiri nya Galderoz adalah Haris Alta Sriwijaya. Ketua geng Delvaroz SMA Nusantara. Karena Haris lah Galderoz bisa berdiri.

Saat mereka semua sedang merenung dengan pikiran masing-masing. Angga angkat bicara.

"Lo seharusnya nggak sekasar itu sama cewek Gal." kata Angga pada Regal yang masih menyesap rokoknya.

"Terserah gue mau kasar atau enggak." jawab Regal dengan nada dingin.

Angga mengembuskan napas kasar. Ia tak tau lagi bagaimana harus menasehati Regal.
"Kalau lo gitu terus, semua cewek nggak ada yang berani buat dekat sama Lo ter-"

Ucapan Angga terpotong karena Regal menyangkalnya. "Hidup, hidup gue kenapa lo yang sewot." ucap Regal dengan sedikit bentakan.

Angga yang sudah di puncak kesabaran pun menjawab.
"LO KALAU DIKASIH TAU MALAH NGEYEL. ITU JUGA DEMI KEBAIKAN LO!"

Terjadilah perdebatan yang dipastikan tidak akan ada ujung nya. Bima, Gamal, Astro, dan Anta yang menyaksikan hanya bisa diam. Kalau mereka ikut campur perdebatan itu tak akan ada akhirnya.

Saat keduanya sudah agak tenang, Gamal memberikan air minum pada mereka berdua yang langsung diteguk sampai habis oleh mereka.

"Tenang dulu, jangan asal ngegas aja. Ujung ujungnya malah berantemkan?" ucap Bima pada mereka berdua.

Regal dan Angga yang mendapat wejangan dari Bima mengangguk.

"Sorry." ucap Regal pada Angga.

"Don't worry." balas Angga sembari tersenyum tipis.

Suasana kembali tenang, tapi hanya sebentar. Seorang anggota Galderoz bernama Sagara datang kearah mereka.

"Ada apa?" tanya Regal pada Gara yang masih mengatur nafasnya.

"Anu bang."

"Anu apaan, yang jelas kalau ngomong." bentak Regal pada Gara.

"Bang Haris di gerbang."

***

"SIAL! SIAL! SIAL! Rencana gue gagal, siapa sih yang liat gue masukin racun itu kedalam makanan nya Regal?!" raung Gebi di dalam kamar mandi. Ia membasuh mukanya berkali kali untuk mengatur emosinya. Saat ia hendak keluar, sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Gagal?"

Suara itu membuat Gebi menghela nafas. "Gagal total, malahan gue yang dapet karma nya." jawab Gebi dengan lesu pada cewek itu.

Cewek itu menyeringai, ia menepuk pundak Gebi pelan lalu berkata. "Gebi, Gebi! Lo itu gimana sih. Gimana nggak gagal coba. Lo itu bertanding sama orang yang jenius dari lahir." ucap cewek itu yang mendapat dengusan dari Gebi.

"Terus, gue harus gimana?"

Seringai cewek itu semakin lebar. Lalu ia menjawab.
"Bermain depan, lalu belakang, atas lalu bawah." jawab cewek itu.

"Maksud Lo gimana sih?"

"Lo cari arti 8844477888 329992."

Gebi dibuat bingung oleh cewek itu. "Lo kalau mau main teka teki jangan sama gue."

"Makanya gunakan otak dan naluri Lo buat berpikir." ucap cewek itu lalu melenggang pergi keluar toilet itu.

"8844477888 329992, gue harus cari artisnya." gumam Gebi.

"Kalau mau main sama orang cerdik itu, Lo harus lebih cerdik. Kalau Lo bego ya nggak akan bisa menang"

-Damian Astro Alandra-

TBC
------------------

REGALDIN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang