Suasana kantin hari ini lumayan ramai. Karena apa? Karena guru-guru sedang mengadakan rapat dadakan hari ini. Dan itu adalah mukjizat bagi Regal dan yang lainnya karena bisa terlepas dari pelajaran matematika yang membuat otak terlilit.
"Ngapain lo bos?" tanya Gamal.
Regal tak kunjung bicara dari tadi. Cowok itu duduk termenung sambil mengetuk-ngetuk meja. Seperti sedang galau. Begitulah Regal saat ini.
"Bos? Bos?" tanya Gamal lagi.
Gamal mengambil nafas nya lalu.
"BOOOS! LO KENAPA SIH??! GAMON??!"Regal langsung tersentak. Telinganya terasa panas gara-gara teriakan Gamal yang membahana itu. Bahkan cowok itu sendiri tak peduli bahwa ia sedang menjadi pusat perhatian saat ini.
"Shit. Lo bisa diem nggak sih?! Ngapain pakai acara teriak-teriak segala lagi?" omel Regal.
"Ck, abis lo kenapa sih bos? Dari tadi diem mulu kek gang buntu tau nggak."
"Lagi berpikir." jelas Regal.
"Mikirin apaan makanan ntar malem ya bos?" canda Gamal.
"Bukan."
"Terus?"
Ekspresi Regal berubah menjadi lebih serius. Aura gelap nampak melingkupi seluruh tubuhnya. Cowok itu sedang meredam amarahnya.
"Tadi malem ada orang lagi liatin gue dari lantai bawah. Liatin gue tanpa kedip tiga menit penuh." jelas Regal.
Gamal sendiri nampak berpikir. Sedangkan untuk tak berkedip satu menit saja mata sudah perih, apalagi tiga menit penuh.
"Setan mungkin bos." ujar Gamal bergidik.
"Mata gue masih normal. Masih bisa bedain mana setan mana manusia." ketus Regal.
"Mana tahuan bos. Setan kan bisa menampakan wujudnya tiba-tiba."
Regal berdecak kesal. Manusia dan hantu jelas berbeda Gamal. Otak itu dipakai, bukan buat dipajang aja. "Tolol!"
Suasana kembali hening. Baik Gamal maupun yang lain tak mau buka suara.
Keheningan itu selesai saat kedatangan seseorang.
"Heloowww. Mega datang gaissss!!!"
Ternyata si Bulet Mega yang datang. Tapi dia tak sendiri. Ada tiga orang lagi di belakangnya.
"Jangan teriak Ga, kita semua masih punya kuping." peringat Regal.
"Hehehe. Maap. Gue bawa temen baru gue nih!"
Mega menyuruh temannya itu maju. Alangkah menganga nya Gamal saat itu. Tepat di hadapannya saat ini, tengah berdiri Lyla. Ya Lyla, cewek yang selama ini ia incar incar.
"Gimana cara lo buat bujuk dia kemari?" bisik Anta.
"Perlu perjuangan asal lo tau aja."
Anta hanya mengangguk. Cowok itu mengalihkan pandangannya kearah Gamal. Ia melihat Gamal tengah menatap Lyla tanpa kedip. Dan jangan lupakan rahang yang sebentar lagi akan lepas itu.
"Ekspresi lo bisa di perbaiki nggak? Biasa aja kali liatin nya.".sindir Anta.
Gamal yang merasa tersindir pun tersentak. Ia menatap Anta tajam seolah olah sedang menyuruh curut satu itu untuk diam.
"Ekhem! Jadi boleh gabung nggak nih?" tanya Mega.
"Duduk aja samping si Bima noh!" Regal menunjuk Bima dengan dagunya.
Mega tanpa basa-basi langsung duduk disamping Bima. Cewek itu menyandarkan kepalanya di bahu Bima. Sesekali ia mengejek para jomblo yang berada di sekitarnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGALDIN [COMPLETED]
Mystery / ThrillerBest cover by Callmepi (CERITA DIROMBAK BESAR-BESARAN) Ini tentang Regaldin Redly Andersson. Dengan semua ke khilafan dan juga umpatan di setiap harinya. Kadang dia bisa menjadi dingin, kadang juga bisa menjadi orang bego. Tampang sangar tapi ganten...