2. MURID BARU

7.9K 461 11
                                    

Saat jam pelajaran fisika bersama pak Jamal, ada kabar yg membuat satu kelas berjingkrak girang. Kelas mereka kedatangan murid baru.

"Semuanya kita akan kedatangan murid baru, silahkan masuk." seru pak Jamal lalu murid baru itu masuk.

Saat murid baru itu masuk, semua lelaki jomblo disana dibuat terpana. Bagaimana tidak, murid baru itu berparas cantik, tubuhnya tinggi, ditambah rambut coklat tua yang menghiasi kepalanya. Sungguh menawan. Pak Jamal menyuruh murid baru itu memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan nama saya Asyila Kamila, bisa dipanggil Syila. Saya dari kota Bandung." Asyila memperkenalkan dirinya yang dibalas sapaan ramah dari semua murid.

Saat Syila berdiri di depan, Angga merasa sudah tidak asing lagi dengan Syila. Dia merasa pernah melihatnya, tapi dimana. Karena penasaran, Angga memutuskan untuk bertanya.

"Lo alumninya Nusa Indah kan?" tanya Angga dibalas anggukan kepala oleh Syila.

"Wah! Gue Angga. Lo gk inget?"

Syila terdiam sebentar lalu menjawab, "Anggara Prasatya?"

"Nah itu nama gue." Angga menyeret syila untuk duduk di samping nya yang memang tidak berpenghuni sejak dulu.

"Pak Syila duduk sama saya ya." pinta Angga pada pak Jamal.

"Terserah kamu saja, Angga." jawab pak Jamal sambil memijat pelipisnya.

Syila pun duduk disamping Angga. Astro yg duduk tak jauh dari Syila merasa seperti mendapat rejeki di siang bolong. Ia berteriak senang dalam hati.

Beruntung gue

Astro berdehem sebentar lalu berkata. "Mbok Uti jualan rendang. Ai Lop Yu yang baru datang."

Pantun yg dilantunkan oleh Astro pada Syila, dibalas senyum kikuk oleh oleh gadis itu.

Dia kenapa sih?

Astro melanjutkan pantun nya.
"Jentik-jentik dimakan buaya. Neng cantik kayak orang India."

Regal yg mendengar pantun aneh ciptaan Astro menepuk jidatnya pelan sambil bergumam dalam hati.

Kok gue dapet temen sejenis alien sih?

Astro ingin melanjutkan pantun nya, tapi terhenti karena pak Jamal membalas pantun nya. "Ada gurami dijadiin semur. Mau berdiri atau dijemur?"

Astro cengengesan mendapat balasan seperti itu dari pak Jamal. Ia mengangkat dua jarinya sebagai tanda damai pada pak Jamal.

"Kita sambung pelajaran yang tadi." ucap pak Jamal dibalas desahan kecewa dari semua murid.

***

Jam pelajaran sudah usai, kini digantikan oleh jam istirahat. Angga mengajak Syila kekantin dengannya untuk bertemu para Upil Sadako yg lainnya. Saat ia baru masuk ke area kantin langkah nya terhenti karena melihat Astro yg sedang menjadi sorotan para murid di kantin itu.
Ia menepuk jidatnya keras karena melihat tingkah sahabatnya itu.

Kapan tobat nya itu anak Shinchan?

"I WILLL ALWAAAIISS... REMEMBER!! DE DAYY... YU KISSSS MAI LIPPPPSSSS...LIGHT AS AAAAA FETEER.....AND IT WEN JUSSSSS LIKEEE THISS...NO , IT'S NEVERRRRR
BEEN BETTER... TAN DE SUMMERRRRR!!!! OF DUA RIBU DUAA.."

Astro bernyanyi menggunakan ukulele Bima dan dasi di ikat dikepala. Semua yang ada di kantin termasuk mbok Uti si ibu kantin tertawa geli dengan tingkah Astro.

Angga yang melihat Astro dari jauh hanya bisa membuang nafas kasar. Ia tidak bisa melarang Astro untuk tidak seperti itu. Karena jika astro jadi orang pendiam, maka hari mereka akan suram karena tak ada tingkah konyol Astro yg nauzubillah itu.

Angga berjalan ke tempat duduk para sahabatnya yg berada di pojok kantin itu. Regal yg melihat Angga membawa Syila bersama nya menyeringit bingung.

"Biasanya lo gak pernah bawa cewek seorang pun, anak Shinchan?" tanya Regal pada Angga.

"Ternyata lo juga bisa jatuh cinta sama cewek. Gue kira lo cinta nya ama rumus kimia." tambah Astro yg sudah selesai dengan konser dadakan nya.

"Lo kira gue g*y apa?" tanya Angga, sedikit kesal.

"Mana tau, kan, anak Shinchan." jawab Gamal sambil tertawa melihat ekspresi marah nya Angga.

Astro yg melihat ada Syila di samping Angga, tak bisa mengunci mulutnya untuk tak mengeluarkan kata-kata gombalnya.

"Biji kedondong dimakan si Bima. Boleh dong minta nomor hapenya."

Syila melotot horor ke arah Astro. Ia tak pernah berpikir akan mendapatkan teman sekelas seperti makhluk itu.

Astro tertawa cekikikan melihat ekspresi Syila. Ia pun melanjutkan pantun nya. "Lagi satu nih."

"Buah persik dimakan Bu Julia. Neng cantik siapa yang punya?"

Astro ingin melanjutkan pantun nya, tapi terhenti karena Angga membalas
ucapannya.

"Sekali lagi lo ngepantun, gue cincang tu lidah!" ancam Angga penuh ancaman pada Astro.

Astro yg mendengar itu bergidik ngeri. "EH JANGAN GITU DOONGG!! ADEK TAKUT BAAAAANG!!!!" Saat Astro berucap seperti itu, Regal langsung menyemburkan kopinya kepada Bima yg ada di sebelahnya. Ia menatap Astro dengan tatapan aneh.

"Mau jadi banci lo?" tanya Regal pada Astro yg dibalas gelengan kilat oleh Astro.

Angga yg melihat Syila masih diam memutuskan untuk mengajak Syila makan.

"Mau makan apa, Sil?" tanya Angga pada Shila.

Syila diam sejenak lalu berkata
"Samain aja, Ga." Angga mengangguk lalu berjalan menuju tempat mbok Uti untuk memesan makanan. Beberapa menit kemudian, Angga kembali dengan membawakan dua piring berisi makanan.

Angga duduk disamping Syila. Saat ia hendak makan, gerakan nya terhenti karena Syila menutup piringnya menggunakan tangannya.

"Kenapa?" Syila tak menjawab, ia mengambilnya piring Angga dan menyuir ayam goreng yg ada di piring Angga. Angga terenyah mendapat perlakuan seperti itu dari Syila. Seingatnya, Syila juga bersikap seperti ini padanya saat mereka SMP dulu.

Gamal yg melihat sikap Syila pada Angga mengambil kesimpulan. "Kalian pacaran?"

Syila menghentikan kegiatannya. Ia menatap kearah Angga. Angga kelabakan mendapati Syila menatapnya dengan tatapan menyuruh memberi penjelasan.

Angga menghembuskan nafas lalu menjawab

"Gue mantan dia."

"Kalau ada rahasia, ceritain aja ke temen lo yang udah lo percaya. Biar otak lo nggak terlalu mampet"

–Anggara Prasatya–

TBC
——————————————————

REGALDIN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang