"Ntar malem kerumah gue."
Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Dan tentu saja sudah banyak murid yang pulang. Tapi tidak dengan Regal dan yang lainnya. Mereka memilih untuk bersantai di markas sebentar sebelum pulang.
"Ngapain?" tanya Vander.
"Ada yang mau gue bicarakan." jawab Regal.
"Gue ikut aja." ujar Bima.
"Kalau Lo Van?"
"Liat dulu."
Bima mengangguk. Tak lama kemudian perutnya berbunyi menandakan bahwa ia minta diisi.
"Gal, makan dulu yok! Laper nih." ajak Bima, menyengir.
"Mau makan dimana Lo?" tanya Regal.
"Dimana aja, asalkan makan."
"Hm, ya udah. Gue temenin." ucap Regal pada akhirnya.
Bima langsung bersorak gembira saat itu juga. Beruntung juga dia punya sahabat seperti Regal.
"Cabut. Yang mau ikut ayok!" seru Regal.
Sebelum meninggalkan markas, mereka melihat Vander yang sedang berburu waktu. Entah kenapa cowok satu itu sekarang.
"Lo mau kemana?" tanya Angga, heran.
"Ada urusan. Sorry gue nggak bisa ikut." jawab Vander, meminta maaf.
"It's okay! Nggak usah minta maaf." ucap Regal.
"Hm, gue cabut dulu."
Vander meraih kunci motornya lalu pergi keluar markas dengan tergesa-gesa. Aneh sekali orang itu. Batin Regal.
"Tuh anak kenapa sih?" tanya Bima.
"Nggak tau." balas Regal.
Astro yang sudah tidak sabar pun angkat suara.
"JADI MAKAN NGGAK NIH CERITANYA??!""Lo bisa nggak sih ngomong nya biasa aja?" tanya Regal geram.
"CACING GUE UDAH PADA BENTROK BOSS! LAMA-LAMA GINJAL GUE DIMAKAN NIH SAMA MEREKA!!"
Regal tak menggubris omongan Astro. Makhluk yang satu itu selalu saja bicara dengan intonasi yang tinggi. Regal sendiri jadi bingung kenapa cowok yang satu itu suka sekali berteriak.
"Cabut!!"
***
Malam harinya, Regal menyuruh beberapa temannya untuk datang kerumahnya. Ada sesuatu yang ingin ia bicarakan dengan mereka."Ada apa kita di undang malam-malam begini?" tanya Angga, datar.
"Gue mau ngomong soal orang aneh yang keliaran di rumah Syila." balas Regal serius.
Sejenak suasana menjadi hening. Tak ada yang bicara. Sekalipun itu Astro. Cowok itu tau kapan harus serius kapan juga harus bercanda.
"Jadi?" tanya Haris sambil mengangkat salah satu alisnya.
"Gue mau bicarain ini sama kalian. Tapi gue mau minta pendapat kalian dulu." jawab Regal.
"Lo semua masih ingat si Frans kan?"
"Masih." jawab Astro, serius.
"Gue liat orang yang mirip sama si Frans itu berkeliaran di rumahnya Syila. Dari ciri-ciri si Frans kan itu orang ada bekas luka sobekan di mata kirinya kan? Gue juga liat bekas yang sama di matanya orang itu. Satu lagi, warna matanya. Si Frans matanya dark brown kan? Sama ada tahi lalat di samping mata kanannya. Firasat gue makin kuat kalau itu si Frans." jelas Regal panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGALDIN [COMPLETED]
Mistério / SuspenseBest cover by Callmepi (CERITA DIROMBAK BESAR-BESARAN) Ini tentang Regaldin Redly Andersson. Dengan semua ke khilafan dan juga umpatan di setiap harinya. Kadang dia bisa menjadi dingin, kadang juga bisa menjadi orang bego. Tampang sangar tapi ganten...