Setelah kejadian kemaren, Regal menjadi pemurung. Seperti dirinya yang dulu. Wajah tanpa seri itu muncul kembali kepermukaan.
Seperti saat ini. Di kantin tempat Galderoz berkumpul. Biasanya yang penuh gelak tawa kini berubah jadi kusam. Yah, karena sang ketua dalam keadaan mood yang tak menentu sekarang.
"Lo kenapa Gal? Ada masalah?" Angga bertanya dengan raut kebingungan.
Regal menggelengkan kepalanya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Angga mencebik kesal, "Lo kalau ada masalah cerita ke kita apa salahnya."
Regal mengarahkan pandangannya kepada Angga yang tengah menatapnya datar. Regal mengambil sesuatu yang menggantung di pinggangnya.
"Bisa lo jelasin ke gue, ini maksudnya apa?" tanya Regal sambil memberikan secarik kertas pada Angga.
Angga memutar otaknya untuk mencari tau apa maksud dari Regal. Ya, Regal memberikan secarik kertas padanya, yang berisi kalimat 'Miss you, Regal' . Kalimat itu ditulis manual, tapi yang berbeda adalah tulisannya. Tulisan di kertas itu seperti tulisan seseorang yang sudah tua. Ya kalian tau sendiri lah ya.
"Lo dapat ini dari mana?" Angga bertanya pada Regal. Regal menjawab, "Dari Raka." Yang di room goblok kemarin itu tuh:v
"Raka? Dan dia dapat ini dari siapa?"
"Gue nggak tau. Dia cuman ngasih itu lalu pergi."
Vander yang sedari tadi diam pun ikut angkat bicara. "Apa perlu gue ambil bagian?"
"Hm, gue butuh sedikit bantuan lo," kata Regal.
"Oke, nanti malam. Gue kasih tau lo ntar malem." ujar Vander, serius.
Regal mengangguk tipis, "Oke, gue tunggu."
Saat sedang dalam suasana tegang, malah berubah jadi hangat saat Syila ikut nimbrung bersama mereka. Dia tak sendiri, ada Emily, Mega, Lyla dan Agatha bersamanya.
"Halo gais!!! Boleh ikut nggak?" Mega bertanya sedikit berteriak.
"Boleh-boleh, duduk aja." kata Anta.
Regal menarik Syila untuk duduk di sampingnya. Mega disebelah Bima, Emily di samping Angga, Lyla Dengan Gamal, dan...... Astro bareng Agatha?
"To, lo kenapa bisa akur sama si Atha?" tanya Regal bingung.
Astro menatap Regal sambil menyengir, "Rahasia bos! Bener nggak, Ta?"
Agatha hanya mengangguk tanpa menjawab pertanyaan Astro. Anta yang tingkat peka nya tinggi, merasa ada yang aneh dengan dua manusia beda jenis ini.
"Lo pacaran?" Anta bertanya dengan mulus tanpa memperdulikan semua orang yang menatapnya horor.
Astro melempar Anta dengan sendok yang dia pegang, "ENTE KALAU NGOMONG DI FILTER DULU DONG!! ENAK AJA NIH ANAK NGOMONG NYA!!"
Vander menautkan alisnya, "Kalau nggak pacaran kenapa lo panik pas si Anta bilang begitu?"
"Ng-nggak, gue nggak panik." sergah Astro.
Syila yang sedari tadi menyimak, tak sengaja memperhatikan cincin di jari manis Agatha. Itu dikasih Astro? Batin Syila bertanya-tanya.
"Atha, itu cincin dikasih Astro?" tanya Syila kelewat polos.
Agatha yang sedang makan langsung tersedak, "Mana ada! Dia nya aja pelit!"
"Kok kamu panik gitu? Aku kan cuman nanya." Syila jadi bingung sendiri melihat gelagat aneh Agatha.
Vander menyeringai disaat mendapat bisikan dari Leon. Oh jadi gitu ceritanya. Batin Vander terkikik geli.
"Ngaku aja, lo nembak Agatha di taman kompleks deket rumah si Regal kan? Dan itu cincin juga lo yang ngasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
REGALDIN [COMPLETED]
Mystery / ThrillerBest cover by Callmepi (CERITA DIROMBAK BESAR-BESARAN) Ini tentang Regaldin Redly Andersson. Dengan semua ke khilafan dan juga umpatan di setiap harinya. Kadang dia bisa menjadi dingin, kadang juga bisa menjadi orang bego. Tampang sangar tapi ganten...