48. HEMATOMA

1.1K 81 5
                                    

Sudah 3 hari Regal di rumah sakit ini, dan selama itu pula pikirannya tak enak. Perkataan hantu perempuan itu masih terekam jelas di memori nya. Regal memilih duduk didekat jendela sambil merokok. Cowok itu juga menunggu Syila bangun dari tidur siangnya.

Ceklek..

Regal menoleh kearah pintu yang terbuka. Kosong, tak ada orang. Hanya ada sebuah boneka yang duduk didepan pintu. Boneka anak kecil yang terlihat lusuh itu membuat Regal merinding.

Regal menoleh kearah sofa. Kali ini dia benar-benar kaget. Hantu perempuan kemarin datang lagi.

"Lo ngapain ngagetin gue terus sih?!" tanya Regal kesal bercampur kaget.

Hantu itu melihat Regal, lalu meminta nya untuk mengambilkan boneka itu.

"Lo mau boneka?" tanya Regal lagi.

Dia mengangguk. Regal berjalan ketempat boneka itu lalu memberikannya pada si hantu perempuan. Hantu itu memeluk boneka anak kecil itu sambil tersenyum lebar.

Terima kasih.

"Sama-sama. Lain kali kalau mau masuk ketok pintu dulu. Jangan main masuk tiba-tiba ada boneka. Oke?"

Iya.

Regal berjalan menuju sofa lalu duduk disamping si hantu. Regal menyeringit bingung. Dia kan udah kenal gue, kok gue nggak kenal dia? Pikir Regal.

"Oh ya, nama lo siapa?" tanya Regal.

Ayanna.

Regal manggut-manggut. "Tiga hari kemaren lo kemana?"

Aku ke makam. Mayat aku udah di makamkan kemarin.

"Lo meninggal karena apa?"

Tenggelam.

Regal semakin penasaran. "Dimana? Dan lo tenggelam sendiri atau di dorong orang?"

Di panti. Aku lagi duduk di danau belakang panti. Terus ada orang yang dorong. Aku udah teriak tapi nggak ada yang dengar. Baru dua hari kemudian ada yang nolong.

Regal mengangguk, dia menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa sambil bernyanyi pelan

Bekas gincu disudut bibir kiri
Didepan cermin Sabtu pagi
Aku tak tau ini punya siapa

Cukup jauh dari membuka senyap
Aku tak tau antara ini pertanda apa

Sering malu karna sujud
Hanya bila tertekan
Duhai pria yang mengaku-ngaku dewasa

Konon kebal membeku...
Didirikan pun tak mampu
Ini dia si jago pemalu...

Regal bernyanyi dengan lepas sambil memandangi Syila yang tertidur pulas. Bagi Regal, Syila itu bunga tidurnya. Gadis itu selalu membuat nya terkubur jauh dari sekedar akal hantui pikiran.

Kamu sayang banget ya, sama Syila.

Regal melihat Ayanna sekilas. "Banget. Dia itu berharga banget buat gue."

Kamu punya adik kan?

"Punya, namanya Irenne."

Ayanna berdiri lalu berjalan menuju ranjang rawat Syila. Ayanna meletakkan setangkai mawar putih disamping gadis itu.

Aku mau berteman sama dia. Tapi aku takut dia pasti kaget kalau liat aku.

Regal pun menyusul Ayanna yang berdiri di dekat Syila. "Lo pasti kesepian. Lo bisa curhat ke gue atau nggak ke si Evan. Jangan minder mentang-mentang lo hantu."

REGALDIN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang