53. BERSAMAMU

1.4K 76 4
                                    

Malam harinya ( 9 Juli 2020) (22:00)


Pagi... Telah pergi....
Mentari tak bersinar lagi..
Entah... Sampai kapan...
Ku mengingat tentang dirimu lagi..

Ku hanya diam..
Menggenggam menahan
Segala kerinduan

Memanggil namamu
Di setiap malam..
Ingin engkau datang
Dan hadir... di mimpiku

Rindu....

Lantunan lagu 'Tentang Rindu' Regal nyanyikan untuk menemaninya malam ini. Banyak yang dia rindukan.  Senyuman Syila, ibunya, dan juga Astro. Menyanyi di balkon sambil ditemani semilir angin malam membuat Regal sedikit tenang.

Regal memandang bulan. Memang sudah kebiasaannya, kalau sedang sedih, khawatir, atau kesepian dia selalu memandang bulan. Cahaya bulan membuat bebannya terasa hilang sesaat.

Regal menatap bintang-bintang di langit. Tangannya terangkat untuk menyusun bintang itu menjadi sebuah gambar. Sekelebat bayangan Astro menghantui Regal.

"Gimana kabar lo, To? Gue udah lama nggak jenguk lo. Maaf gue nggak bisa nemenin lo. Di satu sisi gue jagain Syila, disisi lain gue lagi persiapan buat perang, gue juga mau ketemu lo. Gue harus gimana?" Regal bergumam sedih. Dia lelah. Lelah dengan semua masalah yang tak kunjung hilang dari hidupnya.

"Gal."

Regal menoleh. Dia mendapati Syila sedang berjalan tertatih kearahnya. Regal dengan sigap membantu Syila untuk duduk di pangkuannya.

"Kamu ada masalah?" tanya Syila. Regal menggeleng. "Nggak, cuman lagi pengen menghibur diri aja."

Syila mengusap pipi Regal pelan. "Cerita aja. Aku pasti dengar kok."

Regal sebenarnya ragu untuk memberitahu. Dia juga tak tega melihat Syila bertambah buruk karena banyak pikiran.

"Aku cuman kangen mama." ucap Regal. Raut wajahnya berubah sendu, sang mama sudah dua hari tak memberi kabar padanya. Regal mulai khawatir.

"Mama nggak ada ngasih kabar ke kamu?"

"Enggak. Aku takut mama kenapa-napa."

"Mama pasti baik-baik aja Gal."

Regal mengangguk. Dia menyandarkan kepala Syila ke dadanya. Regal memeluk Syila erat. Menyalurkan semua rasa lelahnya melalui pelukannya bersama gadis itu.

Syila mengusap pelan tangan Regal yang melingkar di perutnya. "Kamu pasti capek ngurus aku tiap hari ya?"

Regal menggeleng dengan wajah yang terbenam di pundak Syila. "Aku nggak capek. Malahan aku senang bisa merawat kamu."

"Aku nggak liat Astro. Kemana dia?" Pertanyaan Syila sukses membuat Regal mati kutu. Cowok itu bingung harus menjawab apa.

"Emm, dia lagi pulang kampung Sil." Regal terpaksa berbohong.

"Ooh, kenapa mendadak banget?"

"Kata emaknya ada acara keluarga disana."

Syila mengangguk. Syila mengambil gitar Regal lalu mulai membuat irama lagu.

Summer after hight school when we first meet
We'd  make out on your Mustang to Radiohead
On my Eighteen Birthday
We got matching Tattoos

REGALDIN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang