6. PETUNJUK

4.7K 305 0
                                    

'Gue harus kasih tau bima'

Mega berjalan sambil sesekali melihat lihat ke belakang. Ia takut, Gebi mengikuti nya. Ia mencari ke kantin, tidak ada, dikelas juga tidak ada. Lalu dimana mereka?

Mega mancari kebelakang sekolah. Bukan Bima yang ia lihat, tapi seorang pria berjaket hitam dengan masker dan topi yang menutupi wajahnya. Mega berjalan mundur, tapi langkah nya terhenti karena ia merasakan punggung nya menabrak sesuatu.

"Astaga Angga! Ngagetin aja." ucap Mega sambil mengatur detak jantung nya yang ingin lari keluar.

"Abis lo ngapain ngintip ngintip kayak maling gitu?" tanya Angga pada Mega

"Tuh liat." Mega menunjuk ke arah orang itu. Angga pun melihat nya, kedua alisnya saling bertaut

"Siapa tuh?" tanya Angga bingung.

"Nggak tau." jawab Mega.

Saat mereka memata matai orang itu, orang itu mendadak pergi. Mereka berdua mengikuti orang itu. Angga berhenti mendadak, alhasil membuat Mega menubruk punggung nya.

"Kenapa sih berhenti nggak bilang bilang?" tanya Mega agak kesal pasalnya keningnya berdenyut karena menghantam punggung keras Angga.

"Liat kesana." ujar Angga sambil menunjuk ke sebuah pohon. Mega melihat nya. Lalu melirik ke arah Angga.

Biggo! Petunjuk!

Mereka melanjutkan perjalanan. Disepanjang jalan yang mereka ikuti, mereka menemukan beberapa huruf.
Perjalanan mereka berakhir di kolam renang sekolah yang terletak agak jauh dari sekolah. Saat mereka sampai, mereka bingung kemana orang yang mereka ikuti tadi.

"Dijalan tadi kita ketemu huruf. Kalau digabungin jadi..."

Mega dan Angga saling menatap lalu serempak berkata.

"Nusantara."

Saat mereka dia dengan pikiran masing masing, tiba tiba ada seorang yang membekap Mega dari belakang sambil menodongkan pisau ke leher Mega yang membuat cewek itu gemetaran.

"Mau apa Lo Bangsat?!" teriak Angga pada orang bermasker itu.

"Maju selangkah lagi, nyawa nya kelar!" ancam orang itu.

Angga mencoba maju satu langkah, dan saat itu juga goresan pisau mengenai leher Mega yang membuat cewek itu meringis kesakitan.

Angga mundur kembali, rahangnya mengeras dan tatapan nya dipenuhi kabut amarah. Saat orang itu ingin menggores leher Mega lagi, ada sebuah balok kayu yang mengenai kepala belakang nya sampai ia pingsan. Dan pelakunya adalah Regal.

Orang itu pun tumbang, Mega menoleh kebelakang dan menemukan Bima yang melihatnya dengan tatapan sedih. Mega menghampiri Bima dan langsung memeluknya. Ia menangis didalam dekapan Bima.

"Udah jangan nangis lagi ya." Bukanya menjawab, Mega malah pingsan dan membuat Bima panik. Bima menggendong Mega menuju UKS. Sedangkan Regal dan yang lainnya menatap sangar orang itu.

"Bawa dia ke gudang lalu ikat." ucap Regal pada Gibran dan Astro. Mereka berdua langsung membawa orang itu menuju markas. Saat mereka pergi, Haris bertanya pada Angga.

"Dimana Lo nemu orang itu?" tanya Haris.

"Belakang." jawab Angga.

Haris berpikir sejenak lalu bertanya. "Ada petunjuk?"

Angga mengangguk. "Ada. Tulisan nya Nusantara."

Haris menyeringit. "Sekolah gue?"

Angga mengangguk. "Kita harus introgasi orang itu." ucap Angga yang di angguki semua orang.

REGALDIN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang