Hujan di hari Sabtu. Hujan yang membuat hari Syila menjadi sunyi. Ia saat ini sedang duduk di kelas sendirian. Padahal hari sudah menunjukkan pukul tujuh tepat. Saat ia ingin keluar, ada seseorang yang masuk kedalam kelasnya.
"Sendirian Sil?" tanya Vander. Orang itu adalah Vander. Yang merantau dari kelas sebelah.
Syila kembali duduk. Cewek itu menopang dagunya dengan kedua tangannya. Bosan, satu kata yang mewakilinya saat ini.
"Iya. Udah jam tujuh padahal. Regal kemana sih? Kok belum datang?" gerutu Syila.
Vander tersenyum tipis. "Kangen nih ceritanya?"
"Ng-nggak kok! A-aku cuman nanya." elak Syila.
Vander berjalan menuju sebuah meja yang berada di dekat Syila, lalu duduk disana. Ia tersenyum tipis melihat ekspresi gugup Syila.
"Lo inget apa yang di bilang Regal kemarin?" tanya Vander.
Syila menggeleng. "Nggak ingat."
Vander kembali tersenyum. Di dalam hatinya, ia senang Regal bisa mendapatkan gadis seperti Syila. Mungkin, Syila itu adalah sandaran yang tepat untuk Regal.
"Gengsi kalah sama hati." jawab Vander.
Syila mematung. Ia berusaha mencerna kalimat yang baru saja di ucapkan oleh Vander. Gengsi kalah sama hati? Maksudnya apa? Syila sama sekali tak bisa berpikir saat ini. Pikirannya hanya dihantui oleh Regal yang tak kunjung datang.
"Maksud kamu ap-"
Brak!!
"ASSALAMUALAIKUM! ASTRO KOMBEK!!"
Syila tersentak kaget. Sedetik kemudian ia memasang wajah datar untuk Astro. Apakah sopan santun nya sudah hilang? Batin Syila.
"Astro jangan teriak! Aku masih punya kuping!" omel Syila.
"SORRY DORRY STROBERI NIH NENG! DILUAR KAN UJAN! MAKANYA HARUS TERIAK DIKIT! KALAU NGOMONG NYA PELAN-PELAN KAGAK KEDENGARAN!"
Tak!
Sebuah botol minuman bekas mendarat sempurna di kepala Astro. Ia memegang kepalanya yang berdenyut akibat serangan dadakan tadi. Ia ingin mengumpati si pelaku. Namun, niat nya pupus saat melihat Regal dengan wajah datarnya.
"Jangan keras-keras! Awas aja lo kalau gue denger teriak sekali lagi! Gue gantung terbalik juga lo di tiang bendera!" ancam Regal.
"Maaf bos kil-"
Ucapan Astro terpotong gara-gara teriakan Syila.
"GAL SINI DULU! KAMU NGGAK PAKAI MANTEL??! ATAU EMANG DI SENGAJA?!"Teriakkan Syila menghentikan kalimat Astro. Regal menelan ludahnya seketika. Siap-siap saja berhadapan dengan singa. Batinnya.
"Anu Sil.... Mantel gue robek." jawab Regal asal.
Syila tak menggubris perkataan Regal. Ia menarik cowok itu untuk duduk di sampingnya. Syila mengeluarkan jaket Doraemon dari tas nya lalu memakaikan jaket itu pada Regal. Tak bisa di sebut memakai, karena jaket itu hanya bertengger di bahu Regal.
Syila tak berhenti disitu saja. Ia mengeluarkan kotak bekal makan siang nya. Terlihat sup ayam hangat yang menggugah selera. Gadis itu mulai menyuapi Regal. Namun yang di suapi malah menolak.
"Makan Regal." kata Syila sambil menyodorkan satu sendok nasi.
"Nggak."
"Kenapa?"
"Ntar Lo makan pake apa?"
Syila tersenyum. "Kamu makan, aku juga makan. Oke."
Regal mengangguk pasrah. Syila bersorak girang. Gadis itu mulai menyuapi Regal dengan telaten. Sesekali ia juga menyuapi dirinya sendiri. Tunggu. Sepertinya ada yang aneh. Eeeh! Dia dan Syila makan satu sendok berdua. Berarti.... First kiss mereka secara tak langsung dong.
![](https://img.wattpad.com/cover/215770180-288-k502758.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REGALDIN [COMPLETED]
Mystery / ThrillerIni tentang Regaldin Redly Andersson. Dengan semua ke khilafan dan juga umpatan di setiap harinya. Kadang dia bisa menjadi dingin, kadang juga bisa menjadi orang bego. Tampang sangar tapi ganteng itu membuatnya menjadi kembaran Jack the Ripper versi...