Keesokan harinya, Anggota inti Galderoz pergi ke SMA Nusantara. Mereka berniat untuk memecahkan teka teki yang kemarin mereka dapatkan dari Frans. Saat mereka di gerbang, mereka disambut oleh Delvaroz. Siswa siswi yang melihat mereka, memuji kekompakan kedua geng tersebut.
"IPS II, kita kesana." kata Haris pada Regal. Regal mengangguk, ia mengikuti langkah Haris. Mereka pergi ke lantai 2. Mereka berhenti di sebuah ruangan kelas. Haris membuka paksa pintu itu yang menyebabkan orang didalamnya terkejut. Para murid menatap Haris dengan tatapan takut. Bahkan ada yang berbisik.
Salah gue apa?!
T-rex ngamuk bro!
Gue belum mau mati!
Haris yang mendengar bisikan-bisikan para murid itu, memberi ultimatum kepada mereka.
"Sekali lagi kalian ngomongin gue, mayat kalian pas dikuburin nggak akan utuh!" bentak Haris pada mereka semua. Para murid yang mendengar bentakan Haris mendadak mengunci mulutnya. Bermain main dengan Haris, sama saja dengan menjemput ajal sendiri.
Haris dan yang lainnya menuju tempat duduk Sora yang kosong itu. Haris bergumam. "Nih cewek kemana?"
Haris menyuruh Ardan untuk memeriksa laci cewek itu. Ardan menemukan sebuah note.
Ia memberikan note itu pada Haris. Haris pun membacanya.Haris Sriwijaya
Lo pasti bakal meriksa laci gue. Dan gue yakin lo nemu surat ini di laci gue. Sedikit petunjuk, gue ada di markas lo sekarang!
Sora Agradila.
Haris merobek robek kertas itu. Ia menatap Anton dengan tatapan isyarat. Ini adalah cara komunikasi Delvaroz dikeadaan darurat. Anton pun mengerti, ia menyuruh semuanya menuju markas Delvaroz. Mereka menuju jalan rahasia untuk kesana.
***
Saat mereka semua berada di markas Delvaroz, tepatnya di sebuah kelas tua yang sudah tak dipakai. Mereka melihat seorang cewek dengan rambut sebahu, seragam yang sudah keluar, dan juga sebatang rokok ditangannya. Bad girl.
"Gue udah datang!" Ucapan Haris membuat perempuan itu menoleh. Sebuah seringai terukir di bibirnya.
"Ternyata po datang." Cewek berambut sebahu itu langsung membuang putung rokoknya.
"Lo mau apa Sora?" tanya Haris dengan nada dingin.
Sora menyeringai, "Mau gue? Gue mau balas dendam!" jawab Sora penuh penekanan sambil menunjuk ke arah Regal.
Alis Regal terangkat sebelah. "Gue? Emang apa salah gue ke lo?"
Sora mencebik. "Jangan pura pura nggak tau!"
Regal menatap Sora dengan tajam. Ia bersumpah yang dihadapannya ini bukanlah manusia. Regal mendekati Sora, sedangkan Sora hanya bersikap biasa. Ia mengeluarkan sebilah pisau dari saku nya lalu menodongkan nya kearah Regal.
"Maju satu langkah, salah satu nyawa di Pajajaran lenyap." ancam Sora sambil menyeringai.
Regal mengehentikan langkah nya. Ia menatap ke arah Angga dan juga yang lain. Saat keadaan senyap, Sora pun bicara.
"Kalau gitu berpikir lah dua kali." ucap Sora lalu melenggang pergi.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
REGALDIN [COMPLETED]
Mystery / ThrillerBest cover by Callmepi (CERITA DIROMBAK BESAR-BESARAN) Ini tentang Regaldin Redly Andersson. Dengan semua ke khilafan dan juga umpatan di setiap harinya. Kadang dia bisa menjadi dingin, kadang juga bisa menjadi orang bego. Tampang sangar tapi ganten...