20.00 malam ini suasana markas sedikit mencekam,walaupun begitu tak menyurutkan yang lain untuk ngopay-ngopay ganteng di warung bu Mel.
Hujan rintik-rintik mulai turun membasahi setiap jengkal sang bumi dan membuat suasana semakin sunyi di balut dengan udara malam yang semakin dingin.
"Om. Apa yang akan kita lakukan sekarang ?" tanya Egi to the point.
"Tetap seperti rencana. Namun gue kagak maksa kalian untuk ngikutin gue,jika kalian ragu gue kagak akan maksa kalian buat bantuin gue. Kalau mau pergi,pergi aja kagak ngapa-ngapa" jawab Musa tegas.
"Heuh. Lo ini ngomong apaan sih... ? Sekali layar berkembang pantang kita untuk kembali" balas Egi sangat yakin.
"Yaa benerr... Kita akan selalu melangkah bersama lo dalam keadaan dan situasi apapun" sambung Ilham yakin.
"Yaaa bener" sahut yang lain.l Lalu di balas anggukan oleh Musa.
"Mudah-mudahan kita selalu ada di bawah naungan yang maha kuasa" ucap Musa yang langsung di amini oleh semuanya.
"Gi kapan mereka berlima keluar dari RS ?" tanya Musa.
"Kata dokter sih besok juga uda bisa balik. Tinggal ngurus administrasinya aja" jawab Egi yang langsung di acungi jempol oleh Musa.
"Oh ya... Mereka juga udah cerita tentang siapa orang yang udah nyerang mereka kemarin malem" lanjut Egi. Musa lantas mengubah posisi duduknya lalu di ikuti beberapa temannya dan sedikit mengubah raut mukanya menjadi lebih serius.
"Siapa ?" tanya Musa penasaran.
"Entah... Mereka tidak mengenali siapa orangnya,karna orang-orang tersebut memakai jubah hitam serta menggunakan masker... Katanya" jelas Egi "Dan lagi... Kaya nya mereka bukan mengincar teman-temen kita".
"Lantas!!!" Musa mengerutkan dahinya dalam-dalam.
"mungkin yang merek incar itu... Si Bokir deh" lanjutnya yang membuat Musa menatap Egi dengan intens.
"Heuh. Nuat apa ?" tanya Musa penasaran.
"Eum... Entahlah. Namun karna si Bokir waktu itu keburu mati, alhasil mereka menyerang teman-temen kita yang tengah menemaninya" lanjut Egi lagi.
"Heuh. Kesalahan apa yang di buat si Bokir. Ampe dia di kejar orang-orang macam itu" gumam Musa sambil menyeruput segelas kopi itam di depannya.
"Heuh. Entah. Mungkin semua jawabannya ada di memori ini.b Beruntung sebelum Bokir menghembuskan napas terakhirnya iya sempat memberikan memori tersebut kepada si Aji" ucap Egi lalu menyodorkan sebuah memori kepada Musa.
Musa segera mengambil laptop miliknya lalu segera membuka isi dari memori tersebut.
Kotak katik Musa memeriksa setiap file di dala memori tersebut.
"Anjir... Koleksi bokepnya banyak juga" ucap Irwan setelah melihat bebrapa file dewasa di memori itu.
" okep deui bokep deui nu aya dina otak sia teh Wan" cibir Egi.
"Biarin. Jangan so muna deh lo Gi" bales Irwan.
"Anjir. Dasar otak mesum loo" bales Egi ketus. Musa terus mencari tanpa memperdulikan teman-temannya yang tengah mempermasalahkan file film dewasa.
Kotak katik kotak katik Musa terus meng-unboxing isi memori tersebut,sampai matanya tertuju kepada sebuah vidio yang sepertinya menarik untuk di liat.
"Lets play" ucap Musa lalu segera memutar vidio tersebut. Musa dan beberapa orang di dekatnya menonton vidio tersebut secara seksama.
"Anjing" gumam Musa lalu sedikit menutup matanya menggunakan satu tangan setelah melihat sebuah adegan yang begitu kejam di dalam vidio tersebut.
Vidio pun berakhir saat seseorang memergoki aksinya si Bokir.
Anjing... Dasar iblis" umpat Egi.
"Cuihhh. Goblok bener dasar manusia laknat,mereka rela ngorbanin nyawa seorang gadis hanya untuk tuhan mereka. Iblis" sambung Irwan emosi.
"Vidio ini bisa menjadi bukti yang kuat untuk menjebloskan mereka semua ke dalam penjara" ucap Musa lalu di angguki oleh yang lainnya.
Mereka ngedumel satu sama lain setelah melihat vidio tersebut.
"Wayoh. Ketauan kan lo,nonton bokep kagak ngajak gue" gerutu Firda yang baru saja datang. Lalu di balas tatapan tajam oleh semuanya.
"Kebiasaan banget deh lo. Kalau punya koleksi bokep terbaru bagi-bagi napa,gue juga kan pengen liat" lanjutnya ngasal.
"Napa mandangin gue kaya gitu ? Uda tau kok kalau gue ini emang ganteng jadi jangan pada sirik napa,gue kan jadi salting" sambungnya tambah ngasal.
"Anjing. Najisin. Cuih" umpat Egi kesal lalu sedikit meludah di depannya.
Fir. Mending lo ikut ama gue kebelakang" sambung Irwan sambil menatapnya dengan tajam.
"Ngapain...?" tanya Firda polos.
"Mo ngajak lo kencan" jawab Irwan ngasal.
"Anjirr. Kagak-kagak. Gue masih normal keles" balas Firda santuy.
"Dasar bego. Ku aing gantung geura" balas Irwan emosi. lalu semua orang menatap ke arahnya dengan tajam.
"Ishh. Takottt" ucap Firda. Lalu dengan kesal Egi dan Irwan menariknya ke sebuah sofa.
"Mama. Tolong. Anakmu ini mau di perkosa" teriak Firda tambah ngawur "Ahhh. Tolong jangan,aku masih gadis" lanjutnya lebih ngawur.
"Anjing. Najissss" umpat Egi.
Plak plak plak
Tiga kali pukulan mendarat dengan mulus di kepalanya Firda.
"Anjing. Sakit bego" teriak Firda protes.
"Sugan we otak maneh ngeser,meh heunteu bego wae" cibir Egi sambil terkekeh.
"Anjing. Gue tampol juga nih pake sendal" balas Firda sambil mengacungkan sendal merk swallow ke arah mereka berdua.
"Hahahaha" yang lain pun menjadi tertawa setelah melihat kekoplakan mereka.
Suasana kini kembali rileks dan santuy setelah beberapa saat yang lalu suasananya terlihat sangat serius dan mencekam.
Tbc guys...
Teu rame nya...
Hampura lur...
![](https://img.wattpad.com/cover/214680187-288-k358984.jpg)