49.sebuah ancaman

294 24 0
                                    

Sepulang sekolah Musa langsung cabut setelah mendengar kabar dari Ilham tentang kejadian yang menimpa Seylla, iya tidak peduli dengan caci maki orang-orang yang hampir iya serempet di jalan.

Moza pun tidak keberatan karna kebetulan ayah mereka pulang cepat dan bisa menjemput Moza.

Setibanya di depan gerbang, Musa masih mendapati pacar nya tengah bersama yang lain lalu lekas menghampiri nya tanpa menstandar motor nya.

Bugh

Motor tersebut terjatuh sampai membuat semua orang terkejut, tapi tidak dengan Musa yang acuh dan malah menghawatirkan keselamatan pacar mah.

"Anak sultan mah bebas" celetuk Ilham yang melihat Musa meninggalkan motor nya begitu saja.

"Kamu gpp sayang ?" cemas Musa. Iya sangat hawatir karna bagi nya keselamatan pacar nya nomer satu.

"Gpp kok, hanya lecet sedikit" Seylla berusaha menenangkan pacar nya yang sangat panik.

"Udah di obatin ?" Musa langsung duduk di samping nya sambil melihat-lihat tangan nya yang sedikit lecet.

"Udah sayang... " balas Seylla sambil tersenyum.

"Kok bisa kayak gini ?" heran Musa.

"Aku juga gak tau, tadi ada orang misterius yang berusaha celakain aku, untung nya ada pak Jojo datang dan nolongin aku" jelas Seylla sambil terus menenangkan pacar nya.

"Anjing.... Siapa yang berani nyelakain Seylla. Gue gak akan biarin dia hidup tenang" umpat Musa dalam hati.

Drtt drtt drtt

Sebuah panggilan masuk ke dalam handphone nya Musa, iya lekas permisi untuk mengangkat nya.

"Halo!!!".

"Lo udah terima salam dari gue ?".

"Siapa ini ?".

"Lo gak usah tau siapa gue, yang jelas gue hadir untuk menuntut balas dan gue mulai dari pacar lo".

"Anjing lo. Kalau berani sinih tunjukin batang idung lo dan lawan gue".

"Belum saat nya boy. Yang jelas kalian bakal habis".

"Woey anjing".

Tut tut tut

Telpon pun langsung terputus begitu saja. Siapa ? Dan kenapa ? Sebuah pertanyaan yang muncul di benak seorang Musa.

"Anjing... Siapa dia, kalau ketemu gue hajar dia" umpat Musa, iya pun mengatur irama napas nya lagi lalu melangkah kembali ke arah yang lain lalu duduk kembali di samping nya Seylla.

"Siapa ?" tanya Seylla penasaran.

"Gak tau. Telpon iseng kali" jawab Musa bohong, Seylla pun mengangguk.

Setelah itu mereka semua pulang, Musa tidak menanggapi serius ancaman orang tersebut karna Musa berpikir orang tersebut hanya iseng belaka.

Seminggu berlalu setelah kejadian itu, Seylla kembali hampir celaka. Sudah dua kali minggu ini iya hampir di serempet oleh sebuah kendaraan, entah sengaja atau tidak namun semua itu sangat membuat Musa marah dan geram.

Sepulang sekolah iya pergi ke kantor polisi tempat di mana Aldy ayah nya Seylla bekerja, iya sempat mengabari Aldy akan kedatangan nya, Aldy pun mengiyakan dan meluangkan waktu nya.

_____

"Ada apa ? Tumben kamu kesini" suara Aldy menggema dengan nada khas nya.

"To the poin aja, Seylla dalam bahaya" tutur Musa yang membuat Aldy terdiam.

"Apa maksud kamu ?" heran Aldy.

"Sudah seminggu ini Seylla hampir celaka, dan saya yakin ini bukan sebuah kebetulan" Musa membuang napas kotor.

"Setiap Seylla hampir celaka, ada orang yang menelpon ke saya dan mengancam saya om" lanjut nya lagi.

"Siapa ? Apa kamu sudah selidiki ?" tanya Aldy heran.

"Saya gak tau, nomer nya juga di private. Tapi saya sedang berusaha mencari tau siapa dalang nya" jawab Musa serius.

"Lantas apa ada orang yang kamu curigai beberapa hari ini ?" tanya Aldy penuh kecurigaan.

"Belum ada om, tapi seminggu yang lalu tepat nya saat sebelum Seylla hampir celaka untuk yang pertama kali, ada seseorang yang sedikit mencurigakan datang ke markas kami dan meminta pertolongan kami" tukas Musa.

Aldy pun mengubah cara duduk nya lebih serius "Siapa ?".

"Nama nya Charles, dia alumni SMPIC 2 tahun lalu. Saya juga sedang mencari tau siapa dia" Musa kembali membuang napas kotor nya.

"Lantas apa yang bisa saya bantu ?" pertanyaan itu pun keluar dari mulut nya Aldy, pertanyaan yang Musa tunggu-tunggu.

"Saya cuma ingin keselamatan nya Seylla. Saya harap bapak bisa suruh polisi berpakaian preman untuk menjaga Seylla dan keluarga bapak. Apalagi saat di sekolah, di saat saya tidak sedang bersama nya" kehawatiran Musa sangat terlihat jelas dari raut wajah nya.

"Kenapa gak suruh teman-teman kamu saja ?" ucap Aldy menyarankan.

"Saat ini saya tidak tau yang mana kawan dan yang mana lawan. Saya harap bapak bisa mengerti, dan saya harap bapak bisa kasih saya idzin untuk meretas beberapa CCTV di dekat sekolah atau tempat-tempat yang saya curigai" Musa pun meminta idzin.

"Baik lah saya idzin kan. Nanti saya juga akan kirim orang kepercayaan saya untuk menjaga Seylla dan keluarga saya" Aldy pun menyetujui, setelah kejadian GURKA Aldy dan kepolisian sangat menaruh kepercayaan terhadap geng pimpinan Musa tersebut.

"Kalau gitu saya permisi dulu" ujar Musa lalu mencium tangan nya Aldy.

Musa pun segera keluar dari dalam ruangan nya Aldy lalu lekas pergi meninggalkan area kantor kepolisian.

"Ipda Harun" panggil Aldy.

Lalu orang yang di panggil pun masuk dan segera memberi hormat.

"Siap pak !!! Ada tugas apa ?" tanya ipda Harun, yap setiap ada tugas pribadi Aldy selalu memanggil ipda Harun orang kepercayaan nya.

Aldy pun mulai menjelaskan tugas nya secara detail dan ipda harun mengerti akan tugas nya itu. Iya pun pergi dan bersiap untuk menjalankan tugas nya.

.

.

.

Tbc kuy...

Maaf gak nyambung...

Maaf juga kalau ngawur guys...

ZERO ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang