51.si pelaku

300 23 1
                                    

Musa langsung memacu motor nya secepat mungkin seletah mendapat kabar bahwa Aji teman nya masuk rumah sakit, iya tidak tau apa yang sebenar nya terjadi, namun Musa bisa menebak bahwa kejadian ini ada hubungan nya dengan si pelaku yang selama ini mereka cari.

Setiba nya di ruang UGD iya mendapati beberapa orang teman nya telah menunggu dan terlihat sangat cemas.

"Gimana keadaan si Aji ?" Musa langsung bertanya dengan nada panik nya.

"Masih di tangani sama dokter" jawab Egi sedikit gemetar.

"Sebenar nya apa yang terjadi ?" Musa kembali melontarkan pertanyaan dengan nada panik.

"Kita juga gak tau om" sahut Ineu sambil menggeleng-gelengkan kepala nya.

"Shit" umpat Musa sambil mengepalkan tangan nya kuat.

Drttt drttt drttt

Sebuah telpon masuk ke dalam handphone milik nya Musa, di lihat nya nomer telpon tersebut di privat, iya segera menjauh untuk mengangkat nya.

"Halo !!!".

"Lo pikir lo hebat, lo pikir lo bisa cari tau tentang gue hanya dengan satu cecunguk lo itu, heuh".

Musa sedikit terdiam sambil sedikit meremas kuat handphone milik nya.

"Siapa lo ? Tunjukin diri lo kalau lo jantan".

"Heuh, gue selalu ngawasin lo dan gue tau apa yang lo lakuin".

"Anjing".

"Cih, lo yang anjing".

"Mau lo apa heuh ?".

"Gue mau nuntut balas dan lo harus mati di tangan gue".

"Halu lo njing, gue bahkan gak kenal sama lo".

"Heuh, percuma ngomong sama anjing kayak lo".

Tut tut tut

Telpon pun di putus oleh nya secara sepihak. Dan itu sangat tidak sopan sama sekali.

"Halo !!! Anjing" umpat Musa kesal lalu melayangkan tinju nya ke arah tembok rumah sakit.

Dokter pun keluar dari dalam, Musa segera mendekat lalu bertanya dengan panik.

"Dok, gimana keadaan teman saya ?" tanya Musa panik.

"Teman kalian mengalami patah tulang di kaki dan tangan nya, serta ada benturan di kepala nya yang membuat nya masih belum siuman sampai saat ini" tutur sang dokter.

"Apa kami boleh menjenguk nya ?".

"Silahkan tapi hanya satu orang saja" Musa yang lain pun mengangguk paham.

"Kalau gitu kami permisi dulu" ujar nya lalu lekas pergi bersama beberapa suster.

Mereka pun masuk satu persatu bergiliran dan mendoakan teman nya supaya cepat lekas sembuh. Beberapa saat kemudian kedua orang tua Aji datang, Musa pun segera menjelaskan kejadian nya kepada Aryo dan Rini kedua orang tua nya.

Mereka terlihat sangat sedih dan langsung masuk ke dalam untuk melihat anak nya.

"Aji kenapa Sa ?" tanya seorang cewek tiba-tiba dan langsung membuat semua nya beristigfar bersamaan saking kaget nya.

"Eh kak Mira, ngagetin aja" ujar Egi cengengesan. Seorang cewek pun langsung duduk di samping nya Musa.

Itu Mira kakak perempuan nya Aji, dia masih kuliah dan orang nya sangat cantik, semok dengan rambut menjuntai nya, tinggi nya pun semampai bak model.

ZERO ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang