38.murid baru

269 21 3
                                    

HAPPY READING GENG

.....

Pagi ini SMPIC kembali riuh setelah mendengar kabar ada seorang murid baru di sekolah mereka, semua mata tertuju padanya di saat murid tersebut melewati kelas mereka.

Ya ampun bidadari gue.

Calon istri gue.

Suitt wiw.

Mau dong jadi tasnya, biar bisa nempel terus di punggung bidadari.

Ya. Begitulah kira-kira rayuan-rayuan para lelaki buaya darat dan para playboy cap kacang kalau sudah melihat cewe cantik matanya langsung ijo semua.

"Ngapain kalian. Cepat masuk ke dalam kelas" bentak bu guru Lilis yang tengah bersama murid baru tersebut. Mereka pun segera masuk dan duduk di kursi mereka masing-masing, walaupun ada beberapa cowo yang masih mencoba curi-curi pandang terhadap siswi baru tersebut.

_____

Hari ini kelas sangat berisik dan rusuh seperti biasanya. Maklum dari semua kelas yang ada,kelasnya musa yang paling berisik.

"Woey bu Lilis datang ama murid baru" heboh Egi. Lalu dengan cepat semuanya langsung duduk di kursi mereka dengan rapih.

"Pagi anak-anak" sapa Lilis lalu di sahuti oleh semuanya.

"Pagi ini kita kedatangan murid baru, pindahan dari SMPN1" lanjut bu guru Lilis, lalu seorang siswi baru masuk setelah di panggil oleh Lilis. Semua mata langsung tertuju pada murid baru tersebut, kecuali Musa yang tengah sibuk membaca sebuah buku dan tak memperhatikan sekitarnya.

Masyaallah cantik bener nih cewe.

Jodoh gue baru dateng.

Ini manusia apa bidadari,cantik bener.

Gue harus dapetin dia.

Begitulah kira-kira bisik-bisik teman sekelas Musa semuanya, sungguh sangat terpana oleh kecantikan murid baru tersebut.

"Silahkan perkenalkan diri kamu di hadapan temen-temen baru kamu" bu guru Lilis mengintruksi.

"Pagi semua. Nama saya Moza alexsandra, aku pindahan dari SMPN1. Salam kenal" ucap cewe tersebut yang ternyata adalah Moza.

Pagi juga honey.

Salam kenal sayang.

Namaku Egi, cowo paling ganteng di sekolah ini.

Minta no handphone-nya dong ?

Alamat rumah kamu juga boleh.

Udah punya pacar belum ? Abang siap ko jadi pacarnya.

Begitulah sapa semua orang di kelas B sambil sedikit merayunya,siapa tau nyantol.
Moza hanya tersenyum miris ke arah mereka lalu segera mengedarkan matanya dan di lihatnya Musa tengah asik sendiri tanpa memperhatikan-nya seperti yang lain.

"Ya ampun jantung gue" bhatin Moza yang kembali berdegub kencang.

"Ada pertanyaan ?" tanya bu guru Lilis. Lalu Diana sang ketua kelas mengangkat tangannya.

"Eum. Kenapa kok sampai bisa pindah kesini ? padahal enakan di SMPN1" tanya Diana yang sedikit penasaran.

"Eum. Semua ini karna cinta" jawab Moza blak-blakan. Dan membuat semua orang menatap-nya dengan heran.

Cinta sama siapa ?

Sama gue ya ? Gue juga cinta sama lo.

Begitulah pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari benerapa orang di kelas. Namun Moza hanya tersenyum sambil sesekali mencuri pandang ke arah Musa.

"Eum kamu serius ? Kalau boleh ibu guru tau, siapa orang yang kamu suka di sekolah ini ?" tanya bu guru Lilis kepo. Lalu Moza tersenyum ke arah guru barunya itu.

"Musa" tegas Moza dan membuat semua orang terdiam di buatnya.

"Oh no. Masih sehat neng ?" tanya Diana.

"Kaya yang gak ada cowo lain aja. Ampe segitunya suka sama si Musa yang begajulan kaya gitu" cibir Sarah.

"Kesambet setan apaan sih lo ?" sambung Wida.

"Sampah kaya Musa kagak pantes buat lo" cibir Arif.

"Woey bacot lo" teriak Egi.

"Emang kenyataannya" sambung Yudi.

"Bilang aja lo kagak terima tangan lo di patahin si om" timpal Ineu.

"Anjing" teriak Yudi. Lalu di sahuti oleh yang lainnya.

"Eh. Anak-anak sudah jangan berisik. Gak malu apa sama siswi baru" lerai bu guru Lilis, namun mereka masih saja ribut.

"Anak-anak diam" bentak bu guru Lilis namun masih tetap di acuhkan oleh semuanya yang tengah asik saling mencibir satu sama lainnya.

Brukk

Musa menghentak meja dengan keras dan membuat suasana kelas menjadi diam membisu sambil puluhan pasang mata menatap ke arah Musa dengan intens.

"Kalau kalian masih sayang sama nyawa kalian sendiri, lebih baik kalian semua diam. Gue kagak segan-segan buat nyabut nyawa kalian kalau masih saja berisik" bentak Musa mengancam lalu menatap ke arah mereka satu persatu. Semua terdiam mendengar ancaman Musa, begitu pula dengan Moza yang langsung terdiam mematung di tempatnya.

"Maaf bu karna kami telah berisik. Silahkan di lanjut" ucap Musa yang lekas kembali duduk di kursinya. Sejenak semua membisu setelah mendengar ancaman dari Musa.

"Euh. Iya terima kasih Musa. Kalau gitu kamu boleh duduk di belakangnya musa. Kebetulan ada tempat yang kosong" ucap Lilis tersadar lalu mulai mengintruksi Moza.

Moza segera berjalan ke arah kusinya, lalu iya berhenti sejenal setelah berada di dekat musa "Gue udah bilang ama lo. Gue akan terus kejar lo ampe gue mendapatkan cinta dari lo" ucap Moza yang lekas langsung duduk di belakang Musa.

"Ya ya ya. Selamat berusaha" Musa lalu tersenyum miris setelah sedikit mencibir Moza.

"Hai. Gue Riska" sapa Riska yang sekarang menjadi teman sebangku Moza.

"Moza" bales gadis tersebut lalu tersenyum ke arah Riska.

Pelajaran segera di mulai dengan penuh tanda tanya di benak semua murid kelas B, sambil sesekali para cowo yang so kegantengan mencuri pandang le arah Moza. Namun Moza masih terlalu sibuk memikirkan serta menatap punggungnya Musa.

Tbc geng...

Kalau gak seru, bilang ya...

Nangi aku buat cerita yang lebih seru dari ini.

ZERO ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang