Dengan wajah ketakutan Seylla membekap tubuh Musa dengan erat dan tak ingin melepaskannya sedetik pun.
"Mati lah kalian" teriak Budi yang langsung mengarahkan senjatanya, dengan sedikit di perlambat adegannya, biar kaya di sinetron-sinetron gitu. Biar keliatan dramatis maksudnya.
"Go to hell. Ha ha ha" Budi menyeringai lebar "Ini spesial untuk mu tuhan. Ha ha ha".
Dor
Suara tembakan terdengar dan seketika itu Budi terdiam dan langsung ambrukk begitu saja di hadapan mereka berdua.
Mereka segera mengedarkan pandangannya dan melihat Aldy tengah berdiri sambil memegang pistol yang mengarah ke arah Budi tadi.
"Papah" teriak Seylla. Lalu Aldy segera mendekat ke arah Seylla yang tengah membekap tubuh Musa dengan erat.
"Cepat keluar. Biar papah yang urus mereka semua" intruksi Aldy. Lalu Seylla segera memapah Musa keluar dan di lihatnya kesekitar sudah banyak polisi yang datang beserta petugas medis dan para wartawan telvisi nasional tengah mengerumuni tempat kejadian tersebut.
Beberapa temannya juga sudah di bawa ke rumah sakit menggunakan ambulance, setelah mendapatkan luka yang cukup serius. Beruntung bagi Musa karna malaikat penyelamatnya tiba di saat yang tepat, namun iya juga masih heran dari mana Seylla bisa tau rencana penyerangannya.
"Duduk dulu disini sayang. Biar aku obati luka-luka kamu" ucap Seylla. Lantas mereka segera duduk di sebuah kursi yang berada di dekat mobil ambulance.
Dengan teliti dan sangat lembut Seylla terus membersihkan luka yang ada di tubuh musa. Musa memperhatikan pacarnya dengan intens sampil sesekali meringis kesakitan.
"Makasih sayang, udah datang di saat yang tepat" ucap Musa lalu di balas Seylla dengan senyuman.
Beberapa saat kemudian. Aldy keluar membawa beberapa orang gadis yang akan di jadikan tumbal oleh Budi, polisi juga menyita berbagai atribut untuk di jadikan barang bukti. Lalu polisi lainnya menggiring semua anggota GURKA ke dalam mobil tahanan. Seketika itu para wartawan langsung mengerumuni Aldy dan mengajukan beberapa pertanyaan mereka.
Setelah selesai, Aldy langsung menghampiri anaknya yang tengah mengobati Musa "Entah saya harus bilang apa sama kamu. Walaupun di bilang nekad tapi saya sangat meng-apresiasi keberanian kalian. Good luck. Setelah sembuh kalian mampir ke kantor polisi untuk memberikan keterangan" ucap Aldy panjang lebar "Kalau gitu papah pergi ke kantor polisi dulu. Sayang kamu jagain dulu calon mantu papah. Kalau perlu borgol sekalian biar gak macem-macem. Dan satu lagi, jangan pulang malem-malem" lanjutnya lalu segera pergi.
Mereka hanya tersenyum penuh makna sambil mata mereka saling tatap-tatapan satu sama lainnya.
"Cie. Yang udah dapat restu" Aji datang bersama yang lainnya lalu menggoda mereka berdua.
"Cih. Ganggu aja kalian" cibir Musa lalu menatap tajam ke arah mereka.
"Ih takut" ujar Ineu lebai.
"Kita duluan om. Mau nyusul temen-temen yang lainnya ke rumah sakit" sambung Egi. Lalu mereka segera pergi meninggalkan sepasang sejoli tersebut.
Kini rumah megah tersebut sudah di tutup dan di pasangi garis polisi dimana-mana dengan beberapa polisi yang berjaga di setiap sudut rumah.
"Yang pulang yukkk" ajak Musa.
"Emang sudah kuat bawa motor sayang ?" tanya Seylla lalu di angguki Musa dengan yakin.
"Ya udah yuk".
Mereka lalu berjalan ke arah motornya Musa dan segera menaiki si merah. Walaupun sedikit terpincang tapi Musa masih bisa membawa motor dengan stabil. Cus Musa segera meng gaspoll motornya pergi di temani seorang bidadari yang tengah memeluknya dengan erat.
Flash back on
Seylla langsung keluar dari kamarnya setelah mendapatkan kabar dari Ilham prihal rencana penyerangan mereka.
"Pah. Papah" teriak Seylla yang memanggil Aldy papahnya. Dan seylla berhasil menemukan Aldy sedang menonton TV.
"Ada apa sayang. Kok seperti orang yang sedang panik kaya gitu ?" tanya Aldy heran.
"Pah. Buruan ikut aku pah".
"Bentar-bentar. Coba tenang dulu lalu ceritain apa maksud kamu sebenarnya" Aldy berusaha menenangkan.
Seylla lalu menghela napasnya panjang-panjang dan mulai menceritakan segala sesuatunya.
"Apa" Aldy langsung terperanjat setelah mendengar penjelasan dari anaknya tersebut.
"Ya sudah. Biar papah yang urus semuanya,kamu di rumah saja".
"Pokoknya aku ikut pah" tegas Seylla memaksa. Aldy melihat anaknya sangat hawatir sekali, entah kenapa. Namun Aldy segera mengiyakan keinginan anaknya tersebut.
Aldy dan Seylla segera pergi menggunakan mobil milik ayahnya dan tak lupa juga Aldy menelpon ajudannya untuk mengirin satu kompi polisi ke alamat yang sudah iya berikan.
Kehawatiran sangat terlihat jelas dari raut wajahnya Seylla. Namun iya memaklumi karna iya sudah mendengar dari Erika bahwa Seylla sudah mempunyai seorang kekasih dan Aldy dapat menebak bahwa temannya yang iya maksud tadi adalah kekasihnya sendiri.
Setelah tiba dan semua polisi sudah siap siaga disana. Mereka langsung bergegas masuk ke dalam dan sudah mendapati beberapa orang terkapar. Seylla langsung lari ke dalam untuk mencari Musa, Aldy segera berlari menyusul anaknya tersebut karna takut terjadi apa-apa kepada anak kesayangannya.
Flash back off
Malam ini begitu indah bagi sepasang sejoli yang tengah mengendarai motor dan segera membelah jalanan di malam hari. Sesekali mereka berteriak kegirangan.
Lampu-lampu menjadi saksi serta menjadi bukti dan biarkan sejarah mencatat mereka berdua sebagai sepasang kekasih. Bahwa cinta sejati mereka tak akan pernah mati sampai kapanpun itu. Entah di dunia atau di akhirat kelak mereka akan selalu bersama untuk selamanya.
Tbc kuy...
Maaf kalau gak seru...
Maklumin aja ya guys...
Hehehe