44.ayah !

297 22 30
                                        

Beberapa bulan kemudian.

Tepat nya beberapa hari sebelum memasuki semester genap, Musa sedikit berysukur karna sudah beberapa bulan ini kedua pengganggu itu, maksud nya Ani dan Moza tidak frontal mendekati nya. Apalagi Ani, gadis itu tidak pernah sekalipun mendekati nya lagi sejak kejadian di ruangg kepsek dulu.

Namun Moza salah satu pengganggu itu masih saja sedikit berusaha buat mendekati nya, ya walaupun tidak seagresif dulu namun semua itu masih saja amat mengganggu. But its ok lah, maklum nasib cowok terlanjur tampan di kejar cewek-cewek cantik.

Kini pemuda tersebut tengah berbaring di atas kasur nya, tadi malam iya baru saja selesai melakukan pembersihan seperti biasa sampai jam 3 pagi, iya tidak pergi berlibur karna pemuda tersebut paling malas kalau untuk urusan liburan.

Sementara Seylla gadis nya tengah pergi sekeliarga ke rumah nenek nya di luar kota, alhasil iya tidak merasa bersemangat mau kemana pun, kini pemuda tersebut mencoba untuk tidur.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan di pintu, alhasil pemuda tersebut menunda tidur nya dan langsung membuka kan pintu dengan malas nya.

"Ada apa bun ? Musa baru aja mau tidur" tanya nya di saat melihat nyokap nya berdiri di depan pintu kamar nya.

"Euh. Eumz, anu" kikuk Arin.

"Kenapa bun ? Kayak abg aja anu anu gitu" kekeh Musa.

"Eumz. Bunda ingin bicara serius sama kamu, di bawah" ujar nya dengan raut wajah serius.

"Gak bisa nanti aja bun ? Musa ngantuk nih" males nya sambil menguap.

"Se ka rang" tegas nya, Musa pun langsung mengangguk.

"Musa cuci muka dulu" Arin pun turun dan menunggu anak nya di sofa ruang tengah.

Beberapa saat kemudian Musa turun dan langsung duduk di sebuah sofa di depan bunda nya.

Arin sedikit kebingungan dan sesekali tersenyum bahagia, ada apa sih ? Kenapa ? Heran nih kita-kita yang baca. Ha ha.

"Kenapa bun ?" tanya Musa heran.

"Sebenar nya..." Musa pun mengerutkan dahi nya di saat nyokap nya sedikit kikuk.

"Sebenar nya apa ?" heran Musa.

"Eum. Entah bunda harus mulai dari mana, entah kabar ini akan membuat kamu bahagia atau tidak. Tapi..." Arin menghentikan kalimat nya.

"Tapi apa bun ?" heran Musa anak nya yang begitu penasaran.

"Eum... Sebenar nya ayah kamu masih hidup".

Jgerrr

Musa terdiam tak percaya dengan apa yang di ucapkan nyokap nya. Bukan nya iya tak senang tapi iya merasa terkejut dengan apa yang di ucapkan bunda nya.

"Dan kayak nya adik kamu juga masih hidup" kabar kedua juga langsung membuat Musa ternganga tak percaya.

"A a apa bun ? Ayah ? Adik ?" gagap Musa yang sangat terkejut.
Arun pun mengangguk.

"Ta tapi kan ka kata bunda, ayah sama adik Musa sudah meninggal lama akibat menjadi korban keganasan tsunami aceh dulu" heran Musa.

Dulu Arin ikut suami nya yang dinas ke aceh. Saat itu Arin baru mengandung anak pertama nya yaitu Musa. Iya ingin selalu bersama suami nya tercinta Alex, walaupun saat itu Arin tengah mengandung 6 bulan.

Musa pun lahir di Aceh, dan tidak berselang lama yaitu satu tahun kemudian Arin hamil anak kedua nya yaitu adik nya Musa. Ya memang di keluarga mereka tidak menyuruh tapi menganjurkan punya anak itu hunji alias satahun hiji(satu tahun satu), kata nya banyak anak banyak rezeki, gitu.

"Bunda juga berpikir begitu, tapi beberapa minggu yang lalu bunda berjumpa dengan rekan bisnis bunda yang baru dan sangat percis kayak ayah kamu" jelas Arin "Awal nya bunda kira hanya mirip saja, tapi dia familiar dengan wajah bunda dan langsung terkejut saat pertama kali berjumpa" lanjut nya.

"Lalu bun ?" tanya Musa penasaran.

"Lalu kami berbincang dan saling menanyakan identitas dan yang lain nya. Bunda terkejut setelah mendengar cerita nya yang sama dengan cerita bunda" Arin menghela napas nya panjang "Saat itu bunda masih tidak percaya, terus bunda menyarankan tes darah antara darah dia dan darah kamu sayang" lanjut nya sambil terisak.

"Darah Musa ? Perasaan bunda gak pernah cek darah Musa deh" heran Musa sambil menggaruk-garuk kepala nya.

"Ya dari rambut kamu sayang, rambut kamu kan pasti ada di salah satu baju kamu" jawab nya.

"Oh. Terus bun ?".

"Bunda hubungin dia lalu segera melakukan pengecekan bersama. Beberapa hari setelah nya hasil tes pun keluar, dan alangkah terkejut nya bunda ternyata hasil nya cocok. Bunda syok, nangis gak karuan saat itu, bunda gak bisa berkata-kata lagi. Kami pun saling berpelukan melepas rindu yang tertahan selama belasan tahun ini" Arin mulai terisak dan dengan cepat Musa beralih lalu memeluk bunda nya.

"Bunda juga awal nya gak percaya tapi hasil tes tersebut menjadi bukti yang kuat, bunda juga udah suruh cek ulang tapi hasil nya sama. Dan ayah kamu juga bilang bahwa adik kamu juga selamat dan masih hidup sampai sekarang" lanjut nya lagi.

Musa pun ikut larut dan mulai meneteskan air mata nya. Iya merasa tidak percaya namun melihat bunda nya bercerita seperti itu, iya yakin bahwa bunda nya tidak berbohong.

"Bun, Musa juga pingin ketemu sama ayah dan adik Musa" lirih Musa sambil terisak.

"Bunda juga pingin ketemu sama princes nya bunda. Nanti malam kita kerumah ayah kamu dan sekalian makan malam disana. Ajak sekalian Seylla sayang".

"Bun... Seylla nya gak ada, lagi liburan sekeluarga ke rumah nenek nya" balas Musa. Memang Musa tidak memberitau bunda nya prihal ini. Alhasil bunda nya tidak tau.

"Oh. Ya sudah kita berdua saja" lirih Arin yang masih dalam pelukan anak nya.

Waktu serasa lama sekali, mereka sudah sangat tidak sabar ingin segera bertemu keluarga nya yang sudah sangat lama terpisah. Belasan tahun bro mereka terpisah, coba lo bayangin bro. Gue pun pasti sangat sedih jikalau terpisah sangat lama, baru bentar aja author udah kangen berat sama keluarga author. He

Maaf author lebai dikit.

.

.

.

Tbc geng...

Maaf ya kalau gak seru apalagi gak nyambung...

Wkwkwk

Kalau suka silahkan tinggalin jejak kalian dengan cara vote dan komen...

Inget vote and komen itu gratissssss guys...

Terima kasih...

ZERO ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang