Kamu tak akan pernah bisa benar-benar mengenal seseorang, bahkan sedalam apapun kamu mencari tahu mengenai dirinya.
🍃
Sekumpulan orang di pinggir jalan menoleh sekilas ketika cowok itu melintas, wajahnya pucat tak karuan sementara kakinya bergerak cepat hingga masuk kedalam sebuah kafe.
Masih menahan rasa perih pada sudut bibir, cowok itu menghampiri meja penuh gelak tawa di sudut ruangan itu, "Ndri! Kunci mobil gue.."
Sontak orang yang berada di sana berangsur menghentikan tawa mereka lantas menoleh.
Andri melepas tangannya dari bahu Vina, "Mau kemana, bro? Buru-buru amat."
"Fero! Muka lo kenapa?"
Kezia memekik sembari meletakkan minumannya.Sea menatap sekitar, "Gravie mana?!"
Fero yang seolah baru tersadar seketika celingukan menatap ke kanan dan kirinya.
"FER GRAVIE LO TINGGAL DIMANA?" Vina meninggikan suaranya mulai panik.
Ingatan Fero kembali memutar pada kejadian beberapa saat lalu, ia menelan liur berat. Tatapan kemarahan cowok yang ia tonjok itu, pukulannya yang rasa sakitnya seakan dapat meremukkan seluruh tubuh.
Fero tidak tahu siapa yang ia hadapi, yang jelas seumur hidup ia tidak akan pernah melupakan pukulan itu, dan ia harap Gravie baik-baik saja.
"Ndri sini, gue mau balik!" Dengan tak sabar cowok itu meraih kunci mobil yang diserahkan temannya itu.
"Gue baliknya gimana, nyet? Woi!"
Seruan Andri tak lagi ia hiraukan, cowok itu berjalan cepat keluar dari kafe.
"Duh Gravie gimana nih? Itu kok tadi Fero lebam gitu, ih gue takut ada apa-apa.." Dera berseru panik.
"Fero cowok baik-baik kan? Jangan-jangan temen kalian yang nonjok dia." Cowok di sebelah Sea ikut berasumsi.
"Nggak mungkin lah! Apalagi sampe berdarah gitu, mukul bola voli aja Gravie nggak bisa."
"Kez, ini lagi panik, lo malah ngomongin bola voli!"
"Itu kan ibaratnya Vina.."
"Stop woi! Malah pada berantem, telpon cepet.." Sea menengahi.
Kezia dan Vina sontak mengeluarkan ponsel lantas dengan cepat mencari kontak Gravie, kemudian keduanya saling memandang, "Ini yang mau nelpon siapa, gue atau lo sih?" Kata keduanya bersamaan.
Semua orang di meja seketika menepuk dahi, "Udah biar gue aja!" Dera meraih ponselnya dari atas meja.
🍃
Kedua cowok disana seketika terbahak setelah mendengar cerita dari gadis cantik di hadapan mereka, bahkan salah satunya sampai terbatuk-batuk heboh.
Hanya cowok berhoddie di sebelah Gravie yang kelihatannya tidak berminat sama sekali.
"Ohh oke jadi karena tu cowok banyak gaya sok bilang jago bela diri, trus lo suruh nonjok Derry gitu? Hahaha.. gila gila.." Cowok gondrong berpipi tirus itu memukul-mukul pahanya sendiri.
"Eh tapi serius lo berani banget sumpah, kalo ni anak lagi badmood bisa lewat cowok lo tadi.." Cowok bertubuh lebih berisi dari keduanya menujuk Derry menggunakan dagunya.
"Lagi badmood?" Gadis itu tergelak, "Emang dia bisa goodmood juga?"
"LO PIKIR INI LUCU?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DERRY : manusia tanpa cinta [END]
Teen FictionBest rank #1 of teenfiction [29 Oct 2022] [15+] Cerita ini mengandung banyak kata-kata kasar, harap bijak untuk tidak ditiru! ** Gimana rasanya jatuh cinta dengan brandalan jalanan berwajah rupawan? Berlarian di bawah langit malam, mengobrol di atap...