Manusia Tanpa Cinta | Bab 65

2.6K 125 23
                                    

Kita tak pernah benar-benar tahu perasaan seseorang, bahkan orang terdekat sekalipun

.

Seluruh murid SMA Semesta Raya mulai berhamburan keluar kelas, pembagian raport yang baru selesai dilakukan mengartikan semester ini telah berakhir dan liburan panjang mulai menyambut.

Gadis dengan nama belakang Domio itu tersenyum kecil, pasalnya semester kali ini untuk pertama kalinya wali kelasnya memuji dirinya karena nilai yang meningkat.

Untuk merayakan hal kecil itu, Gravie memutuskan mengajak Dera makan di sebuah kafe bersama Derry dan Aldon.

"Grav, sorry ya soal gue yang nggak bilang kalo udah baikan sama Vina, Sea, Kezia. Gue cuma nggak mau lo salah paham, gue sebenarnya juga masih kesel, tapi mau gimana lagi. Lagian bukan berarti kita balik temenan kok.." jelas Dera menyesal.

"Udahlah lupain aja, gue nggak mau ambil pusing lagi soal mereka."

"Gue tau ini nggak gampang buat lo, tapi gue yakin lo pasti bisa!"

Gravie tersenyum.

"Eh itu Derry dan Aldon!" Ia melambaikan tangan memanggil keduanya.

"Hai cantik-cantik!" sapa Aldon mengambil tempat di hadapan Dera.

"Mentang-mentang mau ditraktir datangnya cepet." Dera mencibir cowok di depannya.

"Baru dateng dimarahin, ngajak berantem?" seru Aldon meniru salah satu iklan permen jadul di televisi.

"Apasih.." Gravie menatap keduanya tak mengerti.

"Btw lo mendadak traktir dalam rangka apa nih? Jadian sama Derry?"

Gadis itu beralih menatap Derry yang juga tengah menatap dirinya, "Iya bukan, Der?"

Cowok itu berdecih mengalihkan pandangan, kedua sudut bibirnya sedikit tertarik.

"Jangan kepo!" Dera menjawab pertanyaan Aldon.

Tak lama kemudian makanan datang karena Gravie sudah lebih dulu memesan, ia yakin mereka semua akan suka karena ini adalah hidangan yang cukup familiar.

"Lo masih kerja di kafe itu?" tanya Dera pada cowok di depannya.

Aldon mengangguk lantas menelan makanannya, "Sebenarnya lagi ngumpulin uang buat buka kafe gue lagi, lo kenapa berhenti kerja? Sepi banget sejak lo berhenti."

"Oh ya..? Tapi gue kan emang cuma sementara kerja di sana."

"Lo kenapa?" tanya Derry tiba-tiba melihat ekspresi Gravie berubah, Aldon dan Dera sontak ikut menoleh.

"Duhh ini.. kok pedes banget!" Gravie mengipas mulutnya.

"Masa sih, perasaan biasa aja." Aldon menyuapkan kembali makanannya ke mulut.

Derry mengiyakan dalam hati.

"Ihh serius kok punya gue pedes!"

"Gra.. ta-di kan gue emang pesan satu porsi yang pedes. Kayaknya makanan kita ketukar deh.." kata Dera ragu.

"Hah?"

"Udah nih minum dulu!" Derry segera menempelkan sedotan ke mulut Gravie.

"Ihh jorok! Ini kan bekas lo!"

"Gue nggak minum dari sedotan."

"Minuman gue kan ada."

"Yaudah minum sendiri." Cowok itu meletakkan kembali minumannya di meja.

DERRY : manusia tanpa cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang