Bab 17

3.2K 134 2
                                    

Terkadang dunia memang tak selalu berpihak padamu, kamu menganggap ia jahat padahal kamu pun sama.
Mungkin di sinilah caranya
membuatmu tersadar akan
kesalahan yang telah berlalu.

🍃

Setelah mengunci pintu, cowok berambut cepak itu terlihat membawa beberapa kotak berisikan makanan ke motor yang terparkir di pinggir jalan, di depan ruko miliknya.

Tangannya mengeluarkan kunci motor kemudian menaiki kendaraan tersebut, belum sempat menyalakan mesin tepukkan di bahu kanannya membuat Aldon sontak menoleh.

"Eh elo, bro."

"Mau nganter orderan?"

"Iya, ini yang terakhir."

Derry menganggukkan kepala, ia menghisap kembali rokoknya kemudian membuang puntungnya ke tanah sebelum menginjaknya.

"Oiya Der gue tempo hari ketemu cewek yang lo bawa waktu itu, gila ya lo udah main kasih lebel aja."

"Siapa?"

"Gravie lah siapa lagi, tapi beneran ya cantik banget nemu dimana sih lo?"

"Dia ngapain?" Derry menghiraukan perkataan temannya sebelumnya.

Aldon memberi cowok itu tatapan menggoda, pasalnya setelah sekian lama baru kali ini ia melihat temannya itu kembali ingin membicarakan mengenai perempuan.

"Jadi udah balik normal lagi lo?"

"Sialan."

Aldon tergelak, "Ntar abis ngater ini kita ngobrol lagi, ada hal penting yang mau gue bilang."

"Kalo beneran penting omongin sekarang, biar ntar kalo di jalan lo tiba-tiba ketabrak trus mati, gue ngga penasaran."

"Woi jangan lah! Gue masih terlalu muda untuk mati."

Derry menarik sebelah sudut bibirnya. Matanya kemudian beralih ke seberang jalan, di sana tampak Abeng telah bersiap menunggunya dengan motor.

"Mau kemana lo?" tanya Aldon setelah mengikuti arah pandang cowok itu.

"Ada urusan, gue cabut dulu. Semoga aja lo masih ada umur sampe kita ngobrol nanti."

"Woi ngapa dibahas lagi!"

Derry menepuk bahu temannya itu dua kali, kemudian menoleh kanan dan kiri lantas melangkah menyeberangi jalan, namun sebelum benar-benar mencapai seberang Aldon kembali berteriak.

"Der, gue nganter orderan ke sekolahnya Gravie nih, mau titip salam sama orangnya nggak?"

Cowok yang telah mencapai seberang itu terhenti lantas kembali menoleh pada Aldon, alis kirinya terangkat.

🍃

Gadis itu duduk di atas kasur berseprai putih dengan kaki diluruskan, tangannya mengusap bagian bawah pipinya yang telah dibasahi air mata.

"Udah ngga apala, hidung kamu nggak baik-baik aja kok, tadi ada sedikit memar akibat serangan tiba-tiba yang buat hidung kamu mengeluarkan darah.."

Sialan banget Zerina bitch!

"Mau saya ambilkan air hangat atau teh?"

Gravie menggeleng pelan.
Setelahnya petugas UKS itu tersenyum, lantas meninggalkan dirinya sendirian di ruangan bau obat-obatan ini.

Tadi ia sempat panik saat menemukan hidungnya mengeluarkan darah segar gara-gara tonjokan Zerina, Bu Wiwin yang menyadari itu langsung mengantarkan dirinya ke ruang UKS sementara Zerina tetap menuju ruang BK.

DERRY : manusia tanpa cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang