Masa lalu hanya akan memberi luka
dan sebuah penyesalan.
Memangnya apa lagi yang kau harapkan?🍃
Hari telah berganti, meninggalkan sebuah kisah yang tak akan bisa pernah terulang kembali. Kejadian di atap bangunan tempo hari masih menyita pikiran gadis itu.
Bagaimana cara cowok itu mendekapnya, lalu berkata dengan nada rendah. Cara dia membuat Gravie mengangguk seolah tak perlu mempertimbangkan hal apapun lagi.
Derry meminta waktu dan gadis itu memberikan begitu saja. Aneh, sungguh aneh, padahal dirinya bukan tipe orang yang mau menunggu. Apakah cowok itu kini berhasil merubah kebiasan Gravie, dengan segala sikap misteriusnya, dengan segala jalan pikirannya.
Padahal Gravie pun tahu,
pelukan itu tidak berarti apapun bagi Derry. Cih. Ia menjadi penasaran, sejauh mana cowok itu bisa bertahan untuk tetap tidak jatuh hati padanya. Bahkan jika benar Derry sudah berpacaran dengan gadis lain sekalipun.
Sebelah sudut bibir Gravie tertarik.
***
"Tapi janji ya kalo udah sampe sini langsung kabarin, jangan lupa loh.." Gravie memindahkan ponselnya ke telinga kanan.
"Iyaaa janji. Lagian kan yang aku kabarin kamu doang, masa cuma satu-satunya lupa.."
Pipi gadis itu terasa memanas, pandangannya seketika ia lempar ke luar jendela taksi. Cowok di sambungan telepon ini selalu saja begitu.
"Halo? Kok diem, salting ya cie.."
"Leannn. Apaan sih. Udah ah, bentar lagi aku sampe sekolah nih. Aku tutup dulu ya. Bye.."
"Ehh--"
Tut.
Gravie terkekeh, rasain!
Baru hendak menyimpan ponselnya, benda itu kembali bergetar memunculkan satu pesan masuk.Lean
Bentar lagi pesawat aku take off,
jantung aku mendadak deg degan.
Kirain karena tkt terbang,
ternyata karena udah
ga sabar ketemu kmGadis itu tak dapat menahan senyum. Baper. Bahkan kali ini sambil mengigit bibir dan memukul-mukul pahanya sendiri. Sungguh, Lean berhasil membuat hatinya berantakan pagi-pagi begini.
Ibu jari Gravie kemudian dengan cepat mengetikkan balasan.
Gombal trus, tpi sorry
ya ngga mempan.
Sampai di sekolah gadis itu segera melangkah memasuki gerbang. Ini yang tidak Gravie suka jika berangkat menggunakan kendaraan umum, dirinya jadi harus menghabiskan lebih banyak tenaga. Jika membawa mobil kan hanya perlu berjalan sedikit saja dari parkiran menuju kelas.
Tetapi tenang. Sebentar lagi Gravie akan mendapatkan kembali mobilnya tersebut, hanya tinggal menunggu weekeend. Ayahnya kan sudah berjanji. Soal syarat masalah belakangan.
Gravie sedikit merapikan rambut, lantas mengangkat dagu angkuh. Kembali ke sekolah setelah menjalani skors tak akan merubah apapun. Malahan ia akan membuktikan pada semua orang, bahwa dirinya tak bisa di singkirkan dengan mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERRY : manusia tanpa cinta [END]
Novela JuvenilBest rank #1 of teenfiction [29 Oct 2022] [15+] Cerita ini mengandung banyak kata-kata kasar, harap bijak untuk tidak ditiru! ** Gimana rasanya jatuh cinta dengan brandalan jalanan berwajah rupawan? Berlarian di bawah langit malam, mengobrol di atap...