Manusia Tanpa Cinta | Bab 50

2.6K 112 12
                                    

Kalo udah gini gue bisa apa?

- Gravie Theana Domio

.

"Ha-hantuuu..."

Gravie sontak mengangkat kepalanya mendengar suara teriakan seseorang, matanya yang masih basah menatap ke sekitar halte dengan cahaya minim itu.

Mana hantu?

"Hahaha.." Tiga orang anak laki-laki yang berada tak jauh dari sana tergelak senang sambil menunjuk-nujuk seseorang yang sudah tidak tampak lagi sosoknya.

Gravie mengernyit tak mengerti, "Hei! Kenapa pada ketawa?"

"Ehh hehe, itu kak masa om itu ngira kakak hantu," jawab salah satu anak sembari melangkah mendekati Gravie.

Kedua temannya pun mengikuti di belakangnya. Gadis itu buru-buru memalingkan wajah sembari menghapus jejak air matanya.

"Kakak ngapain sendirian di sini? Sambil nangis lagi?" Anak laki-laki berusia sekitar delapan tahun itu duduk di sebelah Gravie.

"Siapa yang nangis? Enggak kok.. eh?"

"Loh?"

Mereka sama-sama terkejut saat melihat jelas satu sama lain.

"Kamu anak yang waktu itu kan? Yang ojek payung, bener kan?" Gravie mengamati anak laki-laki dengan kaos biru dan celana pendeknya, tapi kali ini bukan payung yang berada di tangannya melainkan ukulele.

"Iya kak nama aku Yoga, kakak pacarnya bang Derry kan?"

Gadis itu mendadak salah tingkah, "Ehm ini kalian lagi pada ngapain? Kok malam-malam masih berkeliaran?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.

"Lagi ngamen kak, kalo malam biasanya ramai," jawab teman Yoga.

"Kakak nggak takut sendirian? Biasanya di daerah sini banyak preman," ujar temannya yang lain.

"Nggak lah, orang punya backing bang Derry, ya nggak kak?" Yoga menjawab pertanyaan temannya, sementara Gravie hanya tersenyum hambar.

Ada benarnya juga. Dibeberapa situasi sulit yang lalu, memang selalu Derry yang menyelamatkan dirinya. Tidak tahu kalau saat ini.

"Kak, kok bengong? Mau kita nyanyiin nggak?"

"Eh? Boleh.."

"Mau lagu apa kak?" tanya teman Yoga semangat sembari mengangkat kecrekannya yang menghasilkan suara gemerincing.

Gadis itu berpikir sejenak, "Hm.. lagu apa aja deh, yang kalian bisa."

"Balonku ada lima aja ya kak?"

Gravie tak bisa menahan untuk tidak tergelak, "Kok balonku ada lima?"

"Biar gampang. Oke, satu, dua, tiga.."

"Balonku ada lima.. rupa-rupa warnanya.." Ketiga anak laki-laki itu mulai menyanyikan lagu baris demi baris.

Senyum Gravie terulum lebar, sesaat ia melupakan alasannya menangis, melupakan bagaimana ia menyesali kehidupannya yang penuh dengan masalah. Melupakan kesepiannya.

Harusnya ia malu dengan anak-anak ini, hidup mereka jauh lebih tidak beruntung dibanding dirinya. Namun mereka bisa lebih kuat, semangat dan yang paling penting bersyukur.

"Eh woi woiii!!"

Belum sempat menyelesaikan lagu, panggilan dua orang anak laki-laki yang datang tiba-tiba seketika mengalihkan perhatian mereka semua, lagupun terhenti.

DERRY : manusia tanpa cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang