Bab 36

2.6K 128 6
                                    

Terbiasalah untuk selalu berhati-hati ketika bicara, karena kekecewaan tidak selalu bisa disembuhkan
oleh kata maaf

🍃

Kafe berlantai dua tersebut tampak dipenuhi orang-orang dengan wajah antusias. Dari tempat taksinya terparkir, gadis itu mengamati keadaan sekitar melalui jendela kaca di lantai dua---yang kini memancarkan cahaya kelap-kelip.

Gila! Kafe elegan Ganda kenapa berubah jadi mirip diskotik gini

Setelah meminta supir taksinya menunggu sebentar, gadis itu segera melangkah menuju kafe. Beberapa lelaki yang berkumpul dekat pintu masuk seketika bersiul menggodanya, namun Gravie tak menghiraukan.

20.50

Gravie masih memiliki waktu untuk menculik Derry, tidak, lebih tepatnya meminta cowok itu menemaninya. Alasan mengapa gadis itu memilih Derry---padahal ia bisa memilih nyaris seluruh cowok di sekolah---karena hanya cowok itu yang bisa bersikap seolah tidak memujanya.

Mudahnya begini, sejauh yang Gravie tahu, Derry bukanlah orang yang ribet, lebih terkesan cuek. Bayangkan jika ia mengajak salah satu cowok di sekolahnya, bisa-bisa orang itu membanggakan diri ke seluruh murid di sekolah, atau langsung ge-er, atau bahkan membuat keadaan menjadi rumit yang imbasnya kembali pada Gravie. No way!

Selain itu poin utamanya adalah
Derry ganteng dan punya tubuh yang bagus. Gravie akui, dengan hoodie lusuh dan celana penuh robekan saja dia bisa menarik perhatian cewek-cewek, apalagi berpenampilan rapi.

Jadi intinya, berhubung Gravie gagal menggandeng Lean ke acara itu, ia harus mencari orang yang setara dalam tingkat ketampanan, bahkan kalau bisa lebih.

Mengapa ia mau susah-susah melakukan ini semua? Jawabnya satu, membuat orang-orang memandang kagum, karena tebakan Gravie ibu tirinya itu pasti mengundang banyak saudaranya yang seusia dengannya.

Percayalah, meski telah menikah dan memiliki anak, ibu tirinya itu masih sering bertingkah seperti remaja. Bagaimana Gravie mengetahui semua itu? Ya, tentu saja ia sering stalk akun instagram wanita itu menggunakan akun kedua.

Jangan tanya mengapa,
Gravie hanya ingin memastikan ayahnya diurus dengan baik oleh Wina.

Brukk

"Woi kursi jangan ditubruk!"

"Gue mau nyanyi, giliran gue ini!"

Gravie memperlambat langkahnya saat akan mencapai lantai dua. Apa yamg gadis itu kira benar adanya, teman-teman Derry berada di lantai ini. Pantas saja di lantai satu tak banyak pengunjung.

Gadis itu menoleh ke kanan dan kiri, matanya berbinar, di dekat jendela menuju balkon! Ia menemukan cowok itu, orang yang dicari. Dilangkahkannya kakinya menyeberangi ruangan melintasi orang-orang yang tidak gadis itu kenal.

"Derry!" panggil Gravie membuat si pemilik nama, serta gadis dengan rambut terang di sebelahnya menoleh.

Derry yang sebelumnya bersandar pada sandaran kursi dengan wajah bosan seketika tegak. Ia mengamati gadis itu dari atas hingga bawah, sedikit terkejut melihat keberadaannya yang tiba-tiba, sementara Jesy langsung menatap tak suka.

DERRY : manusia tanpa cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang