Marsha kini tengah duduk diruang tamu, ia menonton acara kesukaannya. Kartun kotak berwarna kuning. Ia masih sangat kesal dengan kakaknya yang seenak jidat menitipkannya kepada orang asing seperti om-om mesum itu.
Marsha menoleh kesamping dan terlihat om-om mesum itu tengah duduk disampingnya. Sangat dekat hingga hampir tidak ada jarak diantaranya.
"Ish ni om-om mesum ngapain nempel banget si? Kan masih lebar tu tempat duduknya" gerutu Marsha didalam hatinya kesal.
Marsha menggeser duduknya sedikit menjauh dari Arelfan. Arelfan pun ikut menggeserkan duduknya mengikuti Marsha.
"Ish om jangan deket-deket terus" Marsha sangat jengkel dengan kelakuan Arelfan yang terus saja mendekatkan dirinya.
"Kenapa?" Tanya Arelfan yang mendekatkan wajahnya ke wajah Marsha.
Sontak perlakuannya itu membuat Marsha memelototkan matanya. "Mamiii tolong jantung Caca mau lompat" teriak Marsha dalam hati.
Entah mengapa hatinya bisa seperti itu. Mungkin akibat jarak Arelfan dengan dirinya yang terlalu dekat.
"Om bau" gertak Marsha sambil mendorong tubuh Arelfan, namun Arelfan sama sekali tidak terdorong. Tentu saja itu hanya alasannya saja. Arelfan sangatlah wangi menurutnya.
"Masa?" Arelfan mengangkat alisnya dan semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Marsha. Matanya memicing.
Marsha mengangguk kikuk.
Tentu saja Arelfan tahu jika gadisnya ini tengah berbohong karena ulahnya ini. Arelfan lantas menjauhkan dirinya. "Kali ini aku bebasin kamu gadis kecil" batinnya.
Marsha bernapas lega karena om-om mesum itu berhenti berulah. "Sekali lagi lo panggil gue om, gue cium Lo lagi" ancam Arelfan yang kesal selalu dipanggil om oleh Marsha.
"Ngeselin banget si ni om-om, udah untung Caca gak marah dia ngambil first kiss Caca" gerutu Marsha dalam hati.
"Ya terus mau dipanggil apa?" Tanya Marsha kesal.
"Apa aja asal jangan om, gue masih muda seumuran kakak Lo" ujarnya.
Marsha berdiri hendak pergi ke kamarnya, ia malas berlama-lama dengan laki-laki mesum dihadapannya.
"Mau kemana?" Tanya Arelfan saat melihat gadis gemasnya berdiri.
"Mau masuk ke kamar kek, hahahaha" Marsha langsung berlari ke kamarnya karena takut diamuk oleh Arelfan.
"APA" tuhkan benar saja Arelfan marah.
*****
"Hahahaha rasain tuh cowok mesum Caca panggil kakek" Marsha memegangi perutnya yang sakit akibat tertawa.
Sedangkan diruang tamu Arelfan tengah senyum-senyum sendiri melihat tingkah gadisnya yang begitu menggemaskan.
"Lain kali bakal gue bawa pulang lo, gue kurung Lo biar gak kabur-kaburan kaya gini dari gue" gumamnya.
Ceklek
Terdengar suara pintu terbuka, Arelfan menoleh dan melihat seorang wanita paruh baya yang tengah membawa belanjaan. Pembantu rumah tangga keluarga Marshal pikirnya.
"Eh ada den Arelfan" bi Siti, pembantu rumah tangga keluarga Marshal ini memang sudah mengenalnya lantaran memang sudah dikatakan bahwa Arelfan beberapa kali pernah kerumah Marshal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Girl
Romance"Om ada kecoa" Marsha menggertak Arelfan seakan Arelfan akan takut. "Terus?" Shit, om om ini tidak takut sama sekali dengan kecoa. Batinnya. "Caca teriak nih" ancam Marsha bersiap untuk berteriak. "Kakaa--" teriakannya terhenti saat sebuah benda ken...