Kini tiga sekawan itu tengah menikmati waktu istirahat nya dikantin.
"Shya, tadi kok tumben lo telat?" tanya Areya yang tengah menyuapkan nasi goreng ke mulutnya.
"Gue kesiangan, bokap gue udah berangkat. Ya jadinya gue gak ada yg nganterin" jawabnya.
"Terus lo kok bisa sampe sekolah?"
"Ada yang nganterin"
"Siapa?" tanya Marsha.
"Kakak lo" jawab Fashya.
"Kak Marshal?" Kaget Marsha.
"Hmm"
"Kok bisa" kini Areya yang bertanya.
"Kebetulan lewat aja" santainya.
Mereka pun tak ingin berlarut-larut dalam obrolan lagi, karena mereka harus menghabiskan makananya dan segera masuk kelas.
Setelah beberapa menit mereka pun selesai makan dan hendak kembali ke kelasnya. Tapi ditengah perjalanan mereka berpapasan dengan guru muda mereka, siapa lagi kalau bukan PAK NASIF.
Areya tampak malas menghadapinya.
Saat mereka sudah berada dihadapan pak Nasif, mereka menyapanya terkecuali Areya.
"Siang pak" sapa Marsha dan Fashya.
"Hmm siang" jawabnya seperti tadi pagi disapa oleh Marsha. Sangat irit.
Nasif pun kini mengalihkan pandangannya kepada Areya dan menghampirinya.
"Satu bulan lagi, jangan coba-coba untuk kabur" bisiknya tepat ditelinga Areya.
Areya geram dibuatnya, kesal sekali rasanya ingin mencabik-cabik Nasif saat ini juga. Pertunangan nya akan dilaksanakan satu bulan lagi, dan Areya tidak bisa berbuat apa-apa.
Nasif pun kemudian pergi meninggalkan rasa kesal dihati Areya.
Areya rasanya ingin menangis saja saat ini juga. Bagaimana bisa, dalam Waktu sebulan lagi ia akan bertunangan dengan gurunya sendiri.
"Apanya yang satu bulan lagi re?" Tanya Marsha yang kebetulan berada tepat dipinggir Areya dan tidak sengaja mendengar ucapan Nasif.
Areya hanya menggeleng malas.
Fashya dan Areya saling menatap dan menaikkan bahunya bingung.
Sebenarnya Fashya pun sudah tahu perihal Areya yang dijodohkan dengan Nasif tadi.
Areya kira Nasif akan menyetujuinya untuk membatalkan perjodohan bodoh kedua belah pihak orangtuanya, nyatanya Nasif malah menyetujuinya.
*****
Bel pulang sekolah pun sudah menggema di seluruh penjuru SMA tempat Marsha bersekolah ini.
Mereka kini tengah menuju parkiran, tapi tunggu. Kali ini hanya ada Marsha dan Fashya. Pasalnya Areya sudah pulang duluan karena Nasif yang memaksa untuk mengantarkannya. Jadilah kini hanya Marsha dan Fashya yang menuju parkiran menunggu jemputan masing-masing.
Dari kejauhan Marsha melihat sosok yang tak asing baginya, siapa lagi kalau bukan sang kekasih. Arelfan.
Tapi ada sosok yang sangat ia kenal disebelah Arelfan, Marshal kakaknya? Tadi bukannya Arelfan bilang bahwa yang akan menjemputnya itu dia sendiri. Apa Arelfan tidak bicara pada Marshal bahwa ia yang akan menjemput Marsha.
Marsha dan Fashya pun menghampiri keduanya yang tengah berbincang sembari banyak para siswi genit yang menatapnya penuh puja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Girl
Romance"Om ada kecoa" Marsha menggertak Arelfan seakan Arelfan akan takut. "Terus?" Shit, om om ini tidak takut sama sekali dengan kecoa. Batinnya. "Caca teriak nih" ancam Marsha bersiap untuk berteriak. "Kakaa--" teriakannya terhenti saat sebuah benda ken...