7. FLASHBACK MARSHAL

44.8K 2.5K 54
                                    

Setelah sampai rumah, Marsha langsung membuka pintu mobil Arelfan dan menutupnya dengan sedikit keras sehingga menimbulkan suara.

"Ck marah kan, gara-gara Lo nih shal" gumam Arelfan.

Arelfan mengikuti Marsha dibelakangnya. "Ngapain sih ngikutin Caca terus?" Tanya Marsha kesal dengan Arelfan karena ice cream nya direbut.

"Dih siapa juga yang ngikutin Lo, orang gue masih ada perlu sama Marshal" jawabnya santai.

"Pulang juga akhirnya" seru Marshal menaikkan sebelah alisnya, yang tiba-tiba keluar dari dalam rumah.

Sontak Marsha dan Arelfan pun menoleh ke asal suara dan mendapati Marshal sedang menatapnya sambil bersedekap tangan didadanya.

Marsha hanya menatap kedua laki-laki dihadapannya ini dengan kesal. Ia pun masuk kerumahnya dengan menabrak punggung kakaknya itu.

"Kenapa adek gue? Lo apain" tanya Marshal yang sedikit rada serius. Jika masalah adiknya ia tidak akan tinggal diam.

"Lo sendiri yang buat dia kesel" jawab Arelfan apa adanya.

"Kok gue?"

"Dia marah karena ice cream nya gue ambil, kan Lo sendiri yang bilang kalo dia udah makan ice cream terus dari kemaren" jelas Arelfan.

"Hmm" Marshal hanya berdehem sambil menganggukkan kepalanya.

"Dah yok masuk, kita obrolin lagi masalah mau dateng ke reuni apa nggak" ajak Marshal.

Mereka pun memasuki rumah. Belum juga ada tiga langkah mereka melangkah untuk masuk, terdengar suara seseorang.

"Permisi kak" sapanya sopan.

Marshal dan Arelfan pun menoleh.
"Iya, cari siapa dek" tanya Marshal.

"Saya temennya Caca kak, Caca nya ada?" Ucapnya sopan.

"Pinter juga adek gue cari temen" kata Marshal dalam hati.

Fashya yang sedari tadi hanya ditatap oleh Marshal menjadi gugup sendiri.

"Kak" panggil Fashya "Caca nya ada?" Tanyanya lagi.

"Woy tuh ditanya, malah bengong Lo" geram Arelfan yang melihat sahabatnya hanya melamun sambil menatap gadis yang ada dihadapannya itu. "Suka ni si Marshal  sama ni cewe" tebaknya dalam hati.

"E-eh iya dek masuk aja, Caca nya ada kok dikamar" Marshal mempersilahkan fashya masuk.

"Makasih kak, saya permisi masuk" pamitnya.

Marshal hanya mengangguk dan matanya tak lepas menatap gadis itu.

"Suka Lo sama dia?" Tanya Arelfan setelah Fashya hilang dari pandangannya.

"Paansi Lo, buruan dah masuk". Elak Marshal.

*****

Tok...to...tok...
Suara pintu diketuk membuat Marsha yang tengah merenggut kesal sedikit terkesiap. "Siapa?" Tanyanya sedikit berteriak.

"Gue ca, Fashya" jawab seseorang dibalik pintu.

"Fashya? Tumben" gumamnya sambil berjalan kearah pintu.

"Hai" sapa Fashya saat setelah Marsha membuka pintunya.

"Hmm" Marsha masih kesal, jadi ia hanya menjawab seadanya. Memang selalu seperti itu, jika Marsha marah ataupun kesal pasti akan berimbas kepada semuanya.

My Young GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang