Hari ini kebetulan Marsha libur sekolah, ia ingin lebih santai sedikit. Ia akan bermager-mageran, dengan membaca novel atau menonton film.
Eren dan Armand seperti biasa, tidak ada dirumah. Katanya akan menghadiri acara koleganya.
Dan kakaknya? Ya apalagi kalau tidak sedang pdkt dengan Fashya.
Tring
Saat tengah asik membaca novel, sebuah notifikasi diponselnya berbunyi.
Kak Arel
Good morning sayang, bentar lagi aku jemput ya. Kamu siap-siap.Marsha menghela napasnya, baru saja ia ingin santai-santai. Tapi pupus sudah ketika notifikasi dari Arelfan datang.
Marsha bergegas untuk bersiap-siap agar saat Arelfan datang tidak menunggunya lama.
*****
Arelfan menuruni anak tangga satu persatu, saat telah tiba dibawah ia melihat ibu dan ayahnya dengan wajah yang sulit untuk di artikan.
Arelfan menghampiri keduanya bermaksud untuk berpamitan. "Mau kemana?" Tanya Ana saat melihat Arelfan memakai pakaian santainya.
Bukannya Arelfan ingin tampil seperti ABG, namun ia hanya ingin menyesuaikan penampilannya dengan Marsha yang masih ABG. Toh ia masih sangat pantas berpenampilan seperti itu.
"Mau jalan sama Caca" jawab Arelfan. Ia tidak peduli reaksi apa yang akan kedua orangtuanya itu berikan saat ia menjawab seperti itu.
"Duduk dulu, ayah mau bicara" suruh Satrio kepada Arelfan.
"Refan buru-buru yah, takut Caca nunggu lama" tolak Arelfan, sebenarnya ia tidak bermaksud untuk menolak tapi ia tau ayahnya akan membicarakan apa.
Arelfan pergi menghiraukan ayahnya yang menyuruhnya duduk. "Rena hamil" ucapan Satrio sukses membuat langkah Arelfan terhenti dan berbalik menatapnya.
Arelfan terdiam sejenak, mencerna ucapan ayahnya lalu berkata. "Terus apa hubungannya sama refan?" Tanya Arelfan masih dengan posisi berdirinya.
Satrio mengehela napas dan menghampiri putra tunggalnya itu. "Kami memutuskan untuk membatalkan perjodohan konyol ini. Om Herdi dan tante aini juga sudah meminta maaf atas kejadian memalukan ini. Dan asal kamu tau betapa emosi dan menyesalnya ayah dan ibu saat tau maksud dan arti dari perjodohan bodoh ini dari mulut Herdi dan aini" jelas Satrio dengan emosi masih mendominasinya.
Penilaiannya yang sempat ia hempas tentang Rena ternyata benar adanya.
Penampilannya yang terbuka memang sesuai dengan sikap dan sifatnya yang tidak baik.Kejadian tadi siang cukup membuat Satrio dan Ana tercengang. Bagaimana tidak, Rena dilarikan ke rumah sakit saat Satrio dan Ana sedang ada pertemuan dengan Herdi dan aini.
Mereka semua khawatir dan langsung bergegas untuk segera ke rumah sakit. Dan fakta mengejutkan pun terungkap. Rena telah kehilangan bayinya akibat benturan keras diperutnya karena Rena terjatuh dan mengalami pendarahan hebat.
Awalnya Satrio dan Ana tidak mengerti dengan situasi ini, tapi pada akhirnya mereka mendesak agar Herdi dan aini untuk jujur. Dan barulah sebuah fakta besar terungkap.
Betapa emosi dan tidak percayanya Satrio dengan sahabatnya sendiri karena berniat seperti itu. Ia bahkan hampir menjerumuskan putra semata wayangnya kedalam perjodohan bodoh ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Girl
Romance"Om ada kecoa" Marsha menggertak Arelfan seakan Arelfan akan takut. "Terus?" Shit, om om ini tidak takut sama sekali dengan kecoa. Batinnya. "Caca teriak nih" ancam Marsha bersiap untuk berteriak. "Kakaa--" teriakannya terhenti saat sebuah benda ken...