Dan tibalah saatnya hari ini Marsha dan Arelfan akan berubah status menjadi sepasang suami istri. Setelah prosesi pingitan yang menyiksa bagi Arelfan karena tidak bertemu dan berkomunikasi dengan gadisnya, kini akhirnya ia akan bernafas lega karena akhirnya akan bertemu dan bersama selamanya dengan gadis tercintanya.
Arelfan tampak gagah dengan jas hitamnya yang membalut tubuh tegap juga tinggi berototnya. Tak ketinggalan raut wajah bahagianya. Tidak ada raut gugup terpatri diwajah tampannya.
Arelfan sudah menghapal selama satu minggu penuh siang dan malam untuk ijab qobul ini. Jadi ia sudah sangat siap untuk mengucapkannya, Arelfan sangat tenang dan sangat tidak sabar untuk segera menjadi suami gadisnya.
Sementara itu dilain tempat, Marsha tampak anggun dengan kebaya putihnya yang mengekspos leher putih jenjangnya.
Berbeda dengan Arelfan yang nampak tenang. Jantung Marsha tidak bisa berhenti berpacu dengan cepat dari semalam, ia sangat gugup dan takut. Entah takut kenapa, padahal yang mengucap ijab qobul adalah Arelfan.
"Saya terima nikah dan kawinnya Marsha Tzekara Armanto binti Bimo Armanto dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" Arelfan mengucapkan ijab qobul nya dengan sekali tarikan napasnya dengan lancar.
Semuanya bernapas lega dan mengucap syukur setelah Arelfan mengucap kata sakral tersebut.
Tak kalah leganya, Marsha pun mengucap syukur dan bernapas lega.
Arelfan mengucapkan ijab qobul nya dengan sangat lancar dan lugas. Marsha sangat bersyukur dan bahagia."Saatnya keluar ca" ucap Fashya yang memang ditugaskan untuk mendampingi Marsha bersama dengan Areya yang kurang lebih satu minggu lagi akan menikah juga.
"Caca deg degan shya, re" ucap Marsha gugup.
"Bismillah ca, yang lain udah nungguin" kata Areya.
Marsha pun mengucapkan bismillah dalam hatinya sebelum Areya dan Fashya akhirnya menggandengnya disisi kanan dan kirinya.
Marsha keluar kamar dan menuruni lantai bawah rumahnya dengan didampingi Fashya dan Areya.
Arelfan terpana melihat Marsha yang sangat cantik juga anggun, tidak pernah ia melihat pengantin wanita secantik istrinya ini. Bucin. Tapi memang itulah kenyataannya, Marsha sangat cantik.
Kini Marsha sudah berada dihadapan Arelfan. Saatnya prosesi pasang cincin. Arelfan menyematkan cincin indah dijari manis Marsha, lalu kemudian gantian giliran Marsha yang menyematkan cincin itu dijari manis Arelfan yang sudah sah sebagai suaminya itu.
Setelah itu Marsha mencium punggung tangan suaminya, dan Arelfan mencium kening istrinya. Raut bahagia terpancar diantara keduanya. Arelfan berbisik ditelinga Marsha yang membuat pipi Marsha bersemu. "Kamu cantik banget hari ini istriku" terdengar aneh mendengar Arelfan memanggilnya dengan sebutan 'istriku' tapi terdengar indah ditelinganya.
"Kak Arel juga ganteng banget hari ini" balas Marsha ikut berbisik ditelinga Arelfan.
Dan acara pun berjalan dengan lancar dan khidmat tanpa ada gangguan apapun. Dan nanti malam akan dilaksanakan acara resepsinya.
Kini saatnya Marsha dan Arelfan istirahat sebelum acara resepsi malam nanti. Untuk mengumpulkan energi agar mereka tidak terlalu kelelahan.
"Kamu diet?" Tanya Arelfan yang tengah berbaring di ranjang kamar Marsha. Marsha awalnya risih melihat Arelfan yang berbaring ditempat tidurnya, tapi ia ingat bahwa Arelfan adalah suaminya sekarang.
"Hmm" jawab Marsha.
"Lain kali gak usah diet diet aku gak suka. Gimana kalo ntar kamu sakit"
"Iya nggak, ini khusus cuma buat hari ini aja sayang" ucap Marsha dengan diakhiri kata 'sayang' yang membuat mata Arelfan hampir menggelinding keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Girl
Romance"Om ada kecoa" Marsha menggertak Arelfan seakan Arelfan akan takut. "Terus?" Shit, om om ini tidak takut sama sekali dengan kecoa. Batinnya. "Caca teriak nih" ancam Marsha bersiap untuk berteriak. "Kakaa--" teriakannya terhenti saat sebuah benda ken...