51. END

36.9K 1.4K 68
                                    

"Caca sayang kamu dimana" Arelfan masih terus berusaha mencari keberadaan istrinya. Ia semakin frustasi karena tidak menemukan Marsha.

"Ca---" teriakannya terhenti saat ia mendengar sebuah suara yang sepertinya tengah menggerutu.

"Caca capek banget yaampun, lagian ini rumah eh bukan...ini mansion gede pake banget" dan disana terlihat Marsha tengah memegang sebuah alat pembersih dengan keringat yang membanjiri pelipisnya.

Arelfan dengan segera menghampiri Marsha dan merebut alat pembersih itu dari tangan Marsha. "Eh" kaget Marsha saat alat itu berpindah tangan.

"Kak kok diambil sih, Caca lagi bersih-bersih" kesal Marsha saat Arelfan merebut alat pembersih itu.

"Suruh siapa bersih-bersih?" Arelfan menaikkan sebelah alisnya bertanya.

"Gak ada" jawab Marsha sambil sesekali mengelap keringat yang mengalir dipelipisnya.

"Terus kenapa bersih-bersih sayang, hmm" Arelfan mencubit hidung Marsha gemas. "Liat tuh kamu keringetan gini, kamu pasti kecapekan kan" Arelfan mengelap keringat yang ada dipelipis Marsha tanpa rasa jijik masih dengan mencubit hidung Marsha, sehingga sang empu kesulitan untuk bernapas.

"Aww kak sakit tau, engap. Kalo Caca kehabisan napas terus mati---"

Cup

"Berani banget ngomong yang nggak-nggak, hmm" Arelfan mengecup bibir Marsha sebelum Marsha menyelesaikan ucapanya.

Marsha hanya mendelik menanggapinya. "Udah ah siniin Caca mau lanjut bersih-bersih" Marsha mencoba merebut alat pembersih tadi. Namun dengan gerakan cepat Arelfan segera menjauhkannya.

"Kamu gak boleh ngelakuin hal-hal berat kayak gini"

"Berat apanya sih kak, orang bersih-bersih doang. Lagian itukan tugas Caca" sanggah Marsha.

"Kata siapa?"

"Ish budek apa ya kan barusan Caca yang bilang" desis Marsha.

"Sayang dosa loh ngatain suami" kata Arelfan yang mendengar desisan Marsha.

"Iya maaf. Lagian kak Arel nyebelin" Marsha mencebikkan bibirnya sebal.

"Lucunya istri aku" Arelfan menjembil pipi chubby Marsha membuat sang empu meringis.

Marsha melepaskan tangan Arelfan yang ada di pipinya. "sakit" judes Marsha.

Arelfan menghela napas. "Sayang dengerin aku. Aku cuma gak mau kamu kecapekan, itu aja kok" jelas Arelfan memberi pengertian kepada istri kecilnya itu.

"Caca gak papa kok kak, lagian ini tugas Caca. Makanya Caca mau rumah yang sederhana aja supaya Caca gak capek beresin rumahnya" ujar Marsha yang mengerti sekarang posisinya sebagai seorang istri.

"Buat apa aku pekerjakan banyak pelayan kalo kamu sebagai tuan rumahnya yang harus beresin semua ini. Aku gak mau mereka makan gaji buta"

"Tapi ini tugas Caca"

"Tugas kamu cuma ada disetiap aku menutup mata saat malam dan membuka mata saat pagi. Aku mau kamu menjadi orang pertama yang aku lihat saat aku menutup dan membuka mata. Aku gak akan minta ataupun menuntut apapun dari kamu. Kamu ada disisi aku buat selamanya aja udah lebih dari kata cukup" jelas Arelfan panjang lebar.

Marsha menubruk Arelfan. "So sweet" kata Marsha yang membuat Arelfan terkekeh.

"Suami siapa dulu dong" Arelfan balas memeluk Marsha.

"Emang suami siapa gitu?"

"Suami kamu lah"

"Dih ngaku-ngaku" goda Marsha memancing Arelfan.

My Young GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang