Marsha merasa terusik oleh tidurnya yang nyaman, ia pun membuka matanya saat merasa ada sesuatu yang merayap ditangannya. Dan ia mendapati kecowa ditangannya. Refleks ia menjerit. Namun tak ada yang akan mendengar karena kamar yang ditempati Marsha itu kedap suara.
Marsha pun berlari bergegas untuk ke kamar Arelfan yang berada tepat disebelah kamarnya, tanpa mengetuk ia langsung masuk karena pintu kamar Arelfan kebetulan tidak dikunci. Dan mengambil selimut yang menutupi Arelfan.
"KYAAAAAA" jerit Marsha didalam selimut Arelfan.
Arelfan yang mendengar jeritan pun langsung bangun dan mendapati Marsha sedang menutup mata disebelahnya.
"Kak Arel kenapa gak pake baju sih" pekik Marsha menutup matanya dengan kedua tangannya.
"Ngapain ca disini?" Tanya Arelfan tanpa berdosa dengan suara khas bangun tidurnya.
"Dikamar Caca ada kecowa kak" Marsha masih menutup matanya.
Arelfan pun mengambil baju dilemari nya dan memakainya. Memang Arelfan jika tidur tidak pernah memakai baju. Gerah pikirnya. Walaupun AC menyala namun tetap rasanya gerah menurutnya.
"Udah buka mata lo" titah Arelfan.
"Gak mau, kak arel gak pake baju" tolak Marsha.
"Gue udah pake baju Caca" Arelfan melepaskan tangan Marsha yang menutupi wajahnya.
Marsha membuka matanya dan benar saja Arelfan sudah memakai baju. "Dikamar Caca ada kecowa kaakk" jerit Marsha yang langsung berhambur memeluk Arelfan membuat Arelfan sedikit oleng.
"Ternyata Tuhan memang adil, gue dapet pelukannya pas lagi berduaan sama Caca" kekeh Arelfan dalam hati saat tadi tidak mendapat pelukan Marsha dengan kedua orangtuanya.
"Dimana?" Tanya Arelfan.
"Tadi ada dikamar Caca, terus merayap-rayap ditangan Caca"
"Yaudah ayo liat" ajak Arelfan.
"Gak mau Caca takut" tolak Marsha sambil menahan tangan Arelfan yang hendak melepaskan pelukannya.
"Terus maunya gimana? Pelukan gini terus?" Goda Arelfan.
Marsha pun tersadar dan melepaskan pelukannya. "M-maaf kak".
"Yaudah ayo liat aja kalo ada entar gue usir"
"Gak mau kak Caca takut" Marsha terus menolak karena ia benar-benar takut kepada hewan tersebut.
"Terus lo mau tidur dimana? Ini masih tengah malem ca"
"Caca tidur disini aja ya" perkataan Marsha membuat Arelfan kaget.
Ada sedikit rasa bahagia dihatinya, karena ini kesempatan nya untuk bisa dekat-dekat dengan Marsha.
"Tapi ca gak baik perempuan sama laki-laki yang bukan muhrim satu kamar" alibi Arelfan.
"Caca takut kak" Marsha menunduk. "Gini aja deh, Caca gak papa tidur di sofa. Caca janji gak akan nakalin kak Arel"
Arelfan pun pasrah, daripada melihat Marsha ketakutan. "Yaudah lo tidur dikasur aja biar gue yang di sofa".
*****
Malam pun semakin larut, baik Marsha maupun Arelfan tidak ada yang bisa menutup matanya.
Marsha membalikkan badannya dan mendapati Arelfan yang tertidur memiringkan tubuhnya karena sofa kecilnya tidak pas untuk tubuh besar berotot Arelfan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Girl
Romance"Om ada kecoa" Marsha menggertak Arelfan seakan Arelfan akan takut. "Terus?" Shit, om om ini tidak takut sama sekali dengan kecoa. Batinnya. "Caca teriak nih" ancam Marsha bersiap untuk berteriak. "Kakaa--" teriakannya terhenti saat sebuah benda ken...