Marsha menatap Arelfan lekat, membuat Arelfan semakin gugup dan takut kalau Marsha melihat dan mendengar kejadian tadi.
"Kamu pulang sama siapa sayang?" Tanya Arelfan lagi dengan nada takut sekaligus khawatir. Pasalnya gadisnya ini pulang tanpa menunggu untuk dijemput olehnya.
"Caca pulang sama Ariq" jawab Marsha sambil memegangi perutnya.
"Kenapa gak nungguin aku dulu?"
"Kak Arel lama, Caca laper" ucapnya dengan nada gemas seraya mencebikkan bibirnya.
Arelfan dibuat gemas dengan tingkah gadisnya itu. Ia pun yakin bahwa Marsha tidak mendengar dan mengetahui kejadian barusan.
Arelfan menghela napas lega "Syukur deh kalo Caca gak denger" batin Arelfan.
"Uuuuu pacalnya ciapa ciii, emesh aneet" gemas Arelfan dengan nada seperti anak kecil yang cadel kemudian mencubit kedua pipi Marsha dengan gemas.
"Iiii Apansi kak sakiiit tauu" Marsha melepaskan tangan Arelfan yang mencubit pipinya dan beranjak pergi memasuki rumah meninggalkan Arelfan.
"Maafin aku ca, aku belum bisa jujur sama kamu" gumam Arelfan menatap punggung kecil gadisnya.
"Loh anak ibu udah pulang?" Kata Ana ketika melihat Marsha sudah berada dirumahnya.
"Hehe iya bu" Marsha pun menyalimi tangan Ana dan Satrio.
"Pulang sama siapa?" Tanya Satrio yang heran. Pasalnya baru saja anaknya akan menjemput gadis itu. Tapi sekarang sudah berada dirumah saja.
"Sama temen yah" jawab Marsha.
"Laper ya, yuk makan" ajak Ana.
"Biarin Caca bersih-bersih dulu bu" sahut Arelfan yang baru masuk dan bergabung.
"Nanti aja ah, Caca laper banget" tolak Marsha karena sudah sangat merasa kelaparan.
"Uuuuu gemessh banget si. Yaudah yuk makan ibu suapin" tutur Ana dan mencubit cubit pipi Marsha gemas.
Marsha sempat ditawari untuk makan terlebih dahulu oleh Ariq. Namun gadis itu menolaknya dan lebih memilih untuk menahan lapar dan makan dirumah.
Satrio dan Arelfan hanya geleng-geleng kepala melihatnya.
*****
Seperti biasa kini Marsha, Arelfan, Satrio dan Ana sedang bersantai sambil melihat tingkah lucu Marsha di ruang keluarga.
"Hahaha sayang kamu ini lucu banget si yaampun" tawa Ana saat melihat Marsha dijahili oleh Arelfan dan merajuk.
Satrio dan Ana belum mengetahui bahwa Arelfan dan Marsha mempunyai hubungan lebih dari apa yang mereka tahu. Arelfan akan bilang jika sudah saatnya.
Tok tok tok...
Terdengar suara pintu utama diketuk.
"Biar refan aja yang lihat" cegah Arelfan saat Ana hendak membuka pintu.
Arelfan pun membuka pintu dan melihat siapa yang datang.
"Marshal?" Kaget Arelfan.
"Apa kabar bro?" Ucap Marshal sambil berpelukan ala laki-laki.
Ternyata Marshal tidak datang sendiri, ia datang bersama kedua orangtuanya yang baru datang dari luar negeri. Jadwal kepulangan kedua orangtua Marsha memang dipercepat yang seharusnya mereka berada diluar negeri selama satu bulan. Tapi karena pekerjaannya sudah diselesaikan dengan cepat jadi mereka pun pulang cepat pula.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Girl
Romance"Om ada kecoa" Marsha menggertak Arelfan seakan Arelfan akan takut. "Terus?" Shit, om om ini tidak takut sama sekali dengan kecoa. Batinnya. "Caca teriak nih" ancam Marsha bersiap untuk berteriak. "Kakaa--" teriakannya terhenti saat sebuah benda ken...