32. KESEMPATAN DALAM KESEMPITAN

20.5K 1.2K 23
                                    


Hari ini Arelfan banyak disibukkan dengan meeting, jabatannya sebagai seorang CEO muda tentunya memang sangat sibuk dengan banyaknya jadwal. Tapi entahlah akhir akhir ini jadi makin sibuk.

Hingga hanya untuk mengantar dan menjemput Marsha untuk sekolah saja tidak ada waktu.

Tadi Arelfan sudah berjanji kepada gadis kecilnya untuk datang kerumahnya. Dan pekerjaannya pun dikantor sudah selesai. Waktu pun sudah mulai malam.Tapi itu semua tak mengurungkan niatnya untuk bertemu dengan gadisnya.

Tidak bertemu sehari saja Arelfan sudah dibalut rasa rindu yang begitu besar kepada Marsha.

Arelfan menepikan mobilnya disebuah mini market untuk membeli ice cream, yang menjadi makanan entah minuman yang Marsha sukai.

Tidak lupa ia sudah membeli boneka beruang sebelumnya.

10 menit kemudian Arelfan sudah sampai.

Ting nong...

Tidak lama kemudia pintu terbuka.

"Hai" sapa Arelfan saat melihat gadisnya yang membukakan pintu.

"Kak Arel" Marsha menghambur kepelukan Arelfan. Sedikit menitikan air mata bersalah nya akibat kejadian kemarin.

Marsha pun melepaskan pelukannya.

"Loh kok nangis" Arelfan yang melihat gadisnya menangis langsung mengusap pipi Marsha yang terdapat air mata dengan lembut.

Marsha menggeleng menanggapinya.

"Kangen, hmm?" Goda Arelfan.

"Ish" dengus Marsha.

"Caca siapa tamunya? Kok gak disuruh masuk sayang?" Eren menghampiri Marsha.

"Loh Arelfan"

"Selamat malam Tante" sapa Arelfan seraya mencium punggung tangan Eren.

"Masuk fan" Eren mempersilahkan Arelfan masuk.

Kini Arelfan sudah bergabung dengan Marshal dan kedua orangtu Marsha.

Mereka tengah bercengkrama sambil sesekali menanyakan tentang perusahaan Arelfan.

"Kak Arel bawa apa?" Tanya Marsha saat melihat sebuah paper bag dan kresek berlabel mini market ditangan Arelfan.

"Ini ice cream" Arelfan menyerahkan kresek berlabel mini market. "Dan ini boneka beruang buat Caca yang lucu" dan paper bag pun diserahkan. Mengacak gemas rambut gadis kesayangannya.

"Aaaaa makasih kak Arel" ucap Marsha antusias.

Eren dan Armand tersenyum hangat melihat putrinya bisa semudah ini nyaman terhadap orang baru. Mereka sudah percaya sepenuhnya kepada Arelfan.

"Kita pamit kekamar duluan ya sayang" ujar Armand dan mencium kening Marsha diikuti oleh Eren.

"Iya" balas Marsha.

Kini tinggal lah Marshal, Marsha, dan Arelfan.

"Kak Arel dari kantor langsung kesini?" Tanya Marsha sambil memakan ice cream nya.

Arelfan sedikit membersihkan sudut bibir Marsha yang terdapat ice cream. "Hmm" Sambil tersenyum. Gadisnya memang sangat menggemaskan. Rasanya ia seperti merangkap jadi beberapa peran untuk Marsha. Jadi kakak, ayah, dan kekasih. Marsha terlalu menggemaskan.

"Gak capek apa. Harusnya kak Arel langsung pulang aja istirahat"

"Aku gak pernah capek buat ketemu sama kamu" balas Arelfan sambil mencubit pipi chubby Marsha.

My Young GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang