50. PINDAHAN

29.2K 1.3K 28
                                    

Private party sudah selesai dilaksanakan, kini Marsha dan Arelfan sudah kembali ke kamarnya. Acara ini tidak terlalu menguras tenaga karena hanya dihadiri keluarga dan kerabat terdekat saja.

Arelfan tengah menyenderkan tubuhnya di kepada ranjang dengan hanya menggunakan celana training hitam tanpa menggunakan atasan apapun sehingga memperlihatkan tubuh indah sixpack nya.

Ceklek

Marsha yang baru keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk dikepalanya, Marsha sudah lengkap menggunakan piyama tidur bermotif Doraemon berwarna birunya.

Marsha duduk didepan meja riasnya dan membuka handuk yang membalut rambut basahnya, semua itu tidak luput dari tatapan Arelfan yang menetap Marsha dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

Marsha mulai mengeringkan rambutnya menggunakan Hairdryer. Namun gerakannya terhenti kala ada sebuah tangan yang mengambil alih Hairdryer itu dari tangannya.

"Kak kok diambil sih" pandangan Marsha langsung tertuju kepada cermin yang ada dihadapannya. Tiba-tiba saja matanya melotot. "astagfirullah kak Arel kenapa gak pake baju" pekik Marsha menutup matanya dengan kedua tangannya.

Arelfan terkekeh melihat Marsha memekik dan menutup matanya. "Aku gerah sayang" bisik Arelfan ditelinga Marsha membuat sang empu merinding.

"Gerah dari mananya sih kak, orang dingin gini terus ada AC juga" bantah Marsha atas alasan tidak masuk akal Arelfan.

Arelfan hanya tersenyum menanggapi ucapan polos Marsha. Tentu saja bukan 'Gerah' itu yang Arelfan maksudkan. Gadisnya memang terlalu polos.

Arelfan dengan cekatan mengeringkan rambut basah Marsha, masih dengan Marsha yang menutup matanya rapat.

"Selesai" kata Arelfan. "Sayang buka dong matanya" Arelfan memegang kedua bahu Marsha, menyuruhnya untuk berdiri.

Arelfan menghadapkan Marsha kearahnya. Ia terkekeh gemas ketika kedua tangan Marsha menutupi kedua matanya.

"Gakmau, kak Arel pake baju dulu sana" ucap Marsha.

"Emang kenapa sih kalo aku gak pake baju?" Tanya Arelfan yang sebenarnya hanya memancing saja.

"Pamali kak, lagian kalo kak Arel masuk angin gimana"

"Pamali apanya? Kita kan udah suami istri, jadi udah halal sayang. Mau aku gak pake baju atau telanj--"

"Aww sakit sayang" Marsha mencubit lengan kekar Arelfan.

"Lagian mesum"

"Nah gitu dong matanya dibuka" goda Arelfan saat Marsha dengan tidak sadarnya membuka matanya yang tadi ditutupi oleh kedua tangannya.

Marsha dengan cepat ingin menutup matanya lagi namun segera ditahan oleh Arelfan.

"Gak boleh ditutup lagi" cegah Arelfan. "Sayang buka matanya" ucap Arelfan saat Marsha malah menutup matanya lagi.

Marsha menggelengkan kepalanya, tangan untuk menutup matanya sudah dipegang oleh Arelfan.
Sehingga ia memejamkan matanya rapat-rapat.

Arelfan menggendong Marsha ala bridal style. "Kak turunin" Marsha dengan refleks mengalungkan kedua tangannya dileher Arelfan.

Arelfan tidak menggubris ucapan Marsha, ia membaringkan tubuh istrinya itu diranjangnya. "Sayang denger, kamu sekarang itu istri aku jadi apapun yang ada di diri aku itu milik kamu dan kamu berhak untuk melihatnya" perlahan Marsha membuka matanya dan tatapannya langsung bertemu dengan manik Arelfan.

My Young GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang