"Iya Arelfan bakal tunangan kan yah, bu" ujar Arelfan membuat Marsha menoleh.
Ana dan Satrio tersenyum jahil mendengar itu. Mereka tahu yang akan dimaksud Arelfan.
Marsha melepas paksa tangannya dan berhasil terlepas.
"Sama Caca" lanjut Arelfan dengan gerakan cepat menggenggam kembali tangan Marsha.
Marsha melotot seketika mendengar ucapan Arelfan itu.
"Kak Arel" Tegur Marsha kepada Arelfan karena berani-beraninya berbicara seperti itu didepan kedua orangtuanya yang jelas-jelas tidak setuju dengan hubungannya.
"Apasih sayang" Marsha memelototi Arelfan, memberi kode agar berhenti berbicara yang tidak-tidak dihadapan kedua Ana dan Satrio. "Aku kan emang hanya akan tunangan...eh gak gak maksudnya nikah sama kamu" lanjut Arelfan sedikit meralat dan menjeda ucapannya.
"Kak" tegur Marsha lagi.
Sebenarnya Marsha merona mendengar ucapan Arelfan yang seperti itu, tapi tidak mungkin itu akan terjadi. Mengingat Ana dan Satrio tidak merestui hubungannya.
"Maafin kak Arel yah, bu. Kak Arel bercandanya kelewatan" kata Marsha sambil menunduk tidak enak.
"Siapa yang bilang kalo aku becanda?" Tanya Arelfan menatap Marsha.
Marsha menoleh dan menatap balik Arelfan dengan tatapan tajamnya.
"Aku serius sayang" ujar Arelfan mengusap lembut pipi chubby gadisnya.
Marsha mengernyitkan dahinya bingung. Dilihatnya Ana dan Satrio ikut tersenyum kepadanya, semakin menambah tingkat penasaran Marsha.
Cukup, Marsha rasa ia tidak bisa lagi menunda rasa penasarannya. Ia harus tahu keadaan apa sebenarnya yang kini ia alami.
"Maksud kak Arel?"
"Caca sayang" Ana mendekat kearah Marsha dan menggenggam kedua tangan gadis imut itu.
"Ibu dan ayah minta maaf selama ini sempat menentang hubungan kalian dan bahkan meminta Arelfan untuk mengakhiri hubungannya dengan kamu" ucap Ana yang membuat Marsha tidak percaya bahwa kedua orangtua Arelfan pernah meminta untuk mengakhiri hubungan Arelfan dengan Marsha.
Memang saat gencar-gencarnya pertunagan Arelfan dan Rena akan dipercepat, Ana dan Satrio meminta agar Arelfan segera mengakhiri hubungannya dengan Marsha.
Tentu saja agar Arelfan tidak terlalu dalam untuk mencintai Marsha, agar pertunagan berjalan dengan lancar sampai kehari pernikahan nanti dan seterusnya.
Tapi semua itu telah berakhir sejak Herdi dan aini mengungkapkan fakta busuk yang sebenarnya dibalik maksud pertunangan tersebut.
Raut wajah Marsha berubah menjadi sendu mendengar pernyataan Ana. Ternyata awalnya Marsha memang sangat tidak diinginkan oleh mereka. Arelfan yang menyadari itu mendekat kepada Marsha dan mengambil alih satu tangan Marsha yang digenggam oleh Ana untuk digenggamnya.
"Tentu itu gak akan pernah aku lakuin dan gak akan pernah terjadi, sayang" ujar Arelfan menautkan jari-jari tangannya kepada jari-jari tangan Marsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Girl
Romance"Om ada kecoa" Marsha menggertak Arelfan seakan Arelfan akan takut. "Terus?" Shit, om om ini tidak takut sama sekali dengan kecoa. Batinnya. "Caca teriak nih" ancam Marsha bersiap untuk berteriak. "Kakaa--" teriakannya terhenti saat sebuah benda ken...