"assalamualaikum" ucap Arelfan saat sudah sampai dirumahnya dengan membawa koper Marsha.
"Waalaikumsalam" sahut kedua orangtuanya yang sedang berada diruang keluarga.
Arelfan dan Marsha pun menghampiri mereka dan menyalami tangan kedua orangtuanya.
"Loh ini siapa?" Tanya Ana, ibu Arelfan saat Marsha menyalami tangannya.
"Ini adiknya Marshal bu, Marsha. Dipanggilnya caca" jawab Arelfan lalu duduk di sofa dekat kedua orangtuanya diikuti oleh Marsha.
"Loh adiknya Marshal toh, kamu gemes banget" gemas Ana sambil mencubit pipi chubby Marsha.
"Hehe makasih tante" kata Marsha.
"Itu koper siapa yang kamu bawa fan?" Tanya Satrio, ayah Arelfan yang menyadari bahwa Arelfan membawa koper.
"Jadi gini bu, yah. Marshal lagi ada kerjaan diluar kota, tante Eren sama om Armand juga ada urusan diluar negeri. Jadi mereka nitipin Marsha sama refan. Mereka gak tenang kalo ninggalin caca sendirian, dan cuma sama penjaga rumah doang" jelas Arelfan.
Marsha yang mendengar itu jadi tidak enak dibuatnya. "Maaf ya tante, om. Caca ngerepotin" ucap Marsha sambil menunduk.
"Ngga kok sayang, justru kami senang. Jadi kami serasa punya anak perempuan" ujar Satrio sambil mengelus kepala Marsha.
"Makasih om"
"Panggil ibu sama ayah aja ya sayang" kata Ana.
"Gitu ya?" Tanya Marsha lugu.
Ana dibuat gemas oleh Marsha. "Kamu ini lucu banget siii sayang". Ana mencubit kedua pipi Marsha sehingga membuat sang empu sedikit meringis.
"Ibu pelan-pelan dong, caca nya kesakitan itu" peringat Satrio sambil terkekeh.
"Abisnya gemesin yah" sanggah Ana.
Arelfan hanya geleng-geleng kepala melihat kedua orangtuanya yang bahagia atas kedatangan Marsha dirumahnya.
"Refan" panggil ibu.
"Iya bu?"
"Kamu seneng kan punya adik gemes kayak gini? Dari dulu kan kamu pengen punya adik perempuan" tanya Ana yang justru sedikit membuat Arelfan menciut. Pasalnya ia bukan menganggap Marsha sebagai adik, tapi lebih.
Arelfan hanya tersenyum kecut menanggapi perkataan ibunya itu.
"Tuh sayang, refan itu dari dulu pengen banget punya adik perempuan biar dia bisa peluk-pelukin katanya. Tapi sayangnya itu gak bisa ibu wujudin" seketika raut wajah Ana menjadi sendu.
"Kenapa?" Tanya Marsha.
"Ibu gak bisa hamil lagi" jawab Ana Arelfan sendu.
Beberapa alasan akibat Ana tidak dapat hamil lagi, salah satunya adalah umurnya sudah tidak memungkinkan.
"Maafin Caca ya bu" sesal Marsha sambil mengusap tangan Ana.
"Gak apa-apa sayang, sekarang kan udah ada kamu. Kamu mau kan jadi adiknya refan?" Tanya Ana penuh harap.
Marsha menoleh kearah Arelfan yang juga sedang menatapnya. "Iya Caca mau" jawaban Marsha langsung mendapat pelukan hangat dari Ana.
"Ibu ini kalo udah ketemu sama anak gadis pasti lupa dengan semuanya" sindri satrio.
"Hehe maaf yah"
*****
"Nih disini kamar lo ca, ini sebelahnya kamar gue. Nanti kalo ada apa-apa lo ketuk pintu kamar gue aja, ok!" Ujar Arelfan yang menunjukkan kamar Marsha dan membawa kopernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Girl
Romansa"Om ada kecoa" Marsha menggertak Arelfan seakan Arelfan akan takut. "Terus?" Shit, om om ini tidak takut sama sekali dengan kecoa. Batinnya. "Caca teriak nih" ancam Marsha bersiap untuk berteriak. "Kakaa--" teriakannya terhenti saat sebuah benda ken...