"kamu tumben berani pulang sendiri tanpa kakak kamu?" Tanya Arelfan kepada Marsha.
Saat ini Arelfan tengah mengantar Marsha untuk pulang kerumahnya.
Gadisnya tidak pernah berani ataupun diizinkan bepergian sendirian oleh keluarganya, jikapun harus pasti ada supir yang menggantikan.
"Diberaniin aja" ceplos Marsha.
Tadi pun saat dikantor Marshal ia sedikit ditegur oleh Marshal karena berani keluar sendirian tanpa pengawasan atau setidaknya meminta jemput kepadanya.
Memang, sangatlah ribet hidup dengan ke overprotective dari keluarga dan orang terdekat itu.
"Lain kali jangan diulang lagi ya, minta jemput aku atau Marshal aja kalo mau kemana-mana. Ngerti sayang?" Peringat Arelfan seraya mengusap kepala Marsha lembut.
"Iya"
Arelfan beralih menggenggam tangan Marsha dengan sebelah tangannya karena sebelah tangannya dipakai untuk menyetir.
Arelfan tersenyum kearah Marsha yang dibalas senyuman tipis oleh Marsha.
Arelfan mengecup tangan Marsha beberapa kali.
"Kenapa?" Tanya Marsha.
"Apanya?" Alih-alih menjawab, Arelfan justru balik bertanya.
"Kenapa cium-cium tangan Caca terus?" Tanya Marsha yang tangannya masih dicium oleh Arelfan.
"Kangen" jawabnya sambil menoleh kearah Marsha.
Marsha memicingkan matanya "Tiap hari ketemu juga" protesnya.
"Tapi aku selalu kangen sama kamu, apalagi tadi kamu cuekin aku" Adu Arelfan merengek.
Marsha melepaskan tangannya dari genggaman Arelfan.
"Kak" panggil Marsha.
"Hmm kenapa?"
Marsha menatap lekat Arelfan dari samping.
"Kenapa si sayang, hm? Mau makan? Mau ice cream?" Tanya Arelfan bertubi-tubi.
"Aku mau kakak jujur dan ngasih tau aku kalo hubungan kita gak disetujuin ibu sama ayah" sayangnya itu hanya bisa Marsha katakan dalam hatinya.
"Kok malah ngelamun sih, hmm" tegur Arelfan saat melihat Marsha malah melamun.
Marsha pun tersadar oleh teguran Arelfan.
"E-eh ng-ngga kok" jawab Marsha gugup.
"Kenapa? Mau ngomong apa?" Nada bicara Arelfan selalu lembut kepada Marsha. Membuat Marsha selalu nyaman berada didekat Arelfan.
"Caca sayang kakak" ucap Marsha dengan mata berkaca-kaca.
Arelfan yang mendengar itu langsung menghentikan mobilnya, baru kali ini ia mendengar Marsha mengucapkan hal seperti itu padanya. Biasanya ialah yang mengatakan tapi kali ini? Arelfan sangat senang.
Arelfan menghadap kearah Marsha dan memegang bahu Marsha agar menghadap padanya.
Sekarang mereka sudah berhadapan dan saling menatap.
"Aku gak salah denger kan?" Tanya Arelfan menatap manik Marsha lekat.
Marsha tersenyum sambil menggeleng sebagai jawabannya.
"I love you" kata Arelfan sambil memeluk Marsha.
Tunggu, ia jadi ingat perkataan kedua orangtuanya yang tidak menyetujui hubungannya dengan Marsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Girl
Romance"Om ada kecoa" Marsha menggertak Arelfan seakan Arelfan akan takut. "Terus?" Shit, om om ini tidak takut sama sekali dengan kecoa. Batinnya. "Caca teriak nih" ancam Marsha bersiap untuk berteriak. "Kakaa--" teriakannya terhenti saat sebuah benda ken...