Terdengar suara tawa dari dua gadis yang tengah menuruni tangga.
"Hahaha ada-ada aja lo" tawa Fashya yang memegangi perutnya akibat tertawa terus menerus mendengar candaan Marsha.
"Ya lagian tu sama Caca disuruh geser gak mau, yaudah Caca dorong. Eh gak sengaja malah kedorong ke got" seru Marsha saat menceritakan kisahnya.
"Tau ah ca lo ada-ada aja" Fashya tertawa lepas hingga membuat seseorang yang tengah menatapnya terpesona.
"Ketawanya cantik banget" ucap Marshal dalam hati saat melihat Fashya tertawa.
"Lucu banget si adek lo shal kalo lagi cemberut gitu" ucap Arelfan dalam hati saat melihat Marsha yang tengah cemberut menceritakan sesuatu yang membuat Fasha sahabatnya tertawa lepas.
Saat Marsha dan Fashya sampai dihadapan Arelfan dan Marshal, Fashya izin untuk pulang.
"Eh lo pulang sama siapa?" Tanya Marshal tiba-tiba.
"Sama abang" jawab Fashya.
"Oh punya abang?" Kata Marshal menaikkan sebelah alisnya.
"Iya, udah nunggu juga didepan kayak nya" ucap Fashya.
"Yaudah gue pamit ya ca, kasian abang nya udah nunggu didepan" pamit Fashya.
"Kenapa gak disuruh masuk dulu?" Tanya Marshal kepada Fashya dan melirik adiknya sinis.
Fashya mengacuhkan pertanyaan Marshal dan terlihat mengecek ponselnya. "Ya-yaah kok di cancel sih" serunya kecewa ketika mendapati abang ojol meng-cancel nya. Ya, yang dimaksud abang oleh Fashya adalah abang-abang ojek online.
"Hah?" Bingung Marshal.
"Kenapa shya?" Tanya Marsha.
"Ini si abang nge-cancel" jawab Fashya.
"Abang siapa si? Cancel gimana?" Tanya Marshal semakin bingung.
"Abang ojol" jawab Fashya ketus.
"Sialan gue kira abang dia, kan sekalian kenalan sama calon kakak ipar" kekeh Marshal dalam hati.
"Ngapa lo senyam-senyum shal?" tanya Arelfan penuh keheranan.
"Kagak" acuhnya.
"Dah ah gue pulang sendiri aja" putus Fashya.
"Gue anter" Marshal bersuara yang membuat Marsha menganga.
"Kesambet siluman apa kakak?" Tanya Marsha dalam hati karena sikap kakaknya yang tiba-tiba seperti itu.
"Gak usah, gue lagi pengen pulang sendiri" ketus Fashya lagi.
"Ngapa jadi judes dah, perasaan tadi sopan banget ni bocah" ucap Marshal dalam hati.
"Gaada penolakan" ujar Marshal Tanpa mau dibantah.
Terpaksa Marshal dengan teganya membiarkan Marsha harus berduaan dengan si mesum itu.
"Rumah lo dimana?" Tanya Marshal saat dalam perjalanan.
"Perumahan Bukit Indah, Blok C Nomor 28" Jawab Fashya tanpa menoleh kepada Marshal.
"Tadi aja sopan sekarang judes banget" gumam Marshal yang ternyata masih bisa Fashya dengar.
"Gue lagi badmood, lagian kalo udah males Lo bisa turunin gue disini" tiba-tiba Fashya berkata dengan sedikit kesal dan nada bicara yang sedikit meninggi.
"Eh e-enggak enggak, siapa yang males. Siapa juga yang mau nurunin lo ditengah jalan gini" panik Marshal.
"Dah tau perut gue lagi kram, masih aja bikin gue kesel" Fashya sedang kedatangan tamu bulanan sehingga menjadi sedikit seperti singa betina. Ya memang aslinya pun Fashya adalah orang yang cuek kepada laki-laki manapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Girl
Romance"Om ada kecoa" Marsha menggertak Arelfan seakan Arelfan akan takut. "Terus?" Shit, om om ini tidak takut sama sekali dengan kecoa. Batinnya. "Caca teriak nih" ancam Marsha bersiap untuk berteriak. "Kakaa--" teriakannya terhenti saat sebuah benda ken...