Setelah perdebatan semalam yang akan selalu dimenangkan oleh Arelfan, akhirnya Marsha dan Arelfan tidur seranjang dengan Arelfan yang memeluk Marsha erat dan menyembunyikan kepalanya dileher gadisnya.
Pagi pun telah tiba, Marsha mulai membuka matanya perlahan saat dirasa badannya seperti tertimpa beban berat.
Terlihat sebuah tangan kekar yang melilit perutnya. Perutnya terasa berat sekali. Tangan Arelfan seperti sebuah benda berat ditubuhnya.
Arelfan memang mempunyai badan yang kekar dan otot yang sempurna. Jangan lupakan 6 kotak diperutnya.
Itulah yang kadang membuat Marsha merasa minder berada didekat Arelfan. Dirinya hanya gadis manja yang biasa saja. Tidak memiliki badan yang indah seperti gadis lain yang badannya bak model ternama.
Mengingat model, bukankah Arelfan memiliki mantan seorang model? Pasti sangat jauh dan beda level dengannya. Tapi kenapa mereka putus?.
Cup
"Morning My Young Girl" suara khas Arelfan bangun tidur terdengar sangat errr...seksi. Tiba-tiba saja benda kenyal itu menempel di pipinya saat dirinya tengah melamun memikirkan tentang kenapa Arelfan putus dengan model itu.
"Morning" balas Marsha sambil tersenyum.
"Kenapa ngelamun pagi-pagi, hmm? Mikirin apasii?" Arelfan menarik hidung Marsha yang tidak terlalu mancung itu.
Marsha mengaduh kesakitan karena Arelfan menarik hidungnya sampai memerah. Dan itu sangat-sangat terlihat menggemaskan Dimata Arelfan.
"Ish kak sakit tau" protes Marsha sambil mengusap-usap hidungnya yang memerah, kontras dengan kulitnya yang sangat putih bersih itu.
"Kamu lucu sayang" Arelfan terkekeh geli melihat gadisnya mengaduh.
Marsha mendelik, bukannya merasa bersalah Arelfan malah menertawainya.
Marsha melepaskan tangan Arelfan yang berada diperutnya, tapi Arelfan malah mengeratkan pelukannya membuat Marsha tidak bisa bergerak sedikitpun.
"Mau kemana?" Arelfan memeluk Marsha dengan nyaman dan menyembunyikan kepalanya dilipatan leher Marsha.
"Lepas kak, Caca mau bangun" Marsha meronta minta dilepaskan.
Marsha semakin berontak dan minta dilepaskan, tapi Arelfan malah semakin menjadi. Arelfan dengan cepat memindahkan Marsha keatas tubuhnya.
Jadilah sekarang posisi nya sangat ambigu. "Kak Arel yaampun lepas kak. Kalo ibu lihat bisa salah paham".
"Diem sayang, aku masih ngantuk" balas Arelfan memejamkan matanya.
"Lepas kak, gak berat apa. Caca kan gen---"
Cup
"Berani ngomong yang aneh-aneh aku bukan hanya akan cium kamu" nada suara Arelfan terdengar sedikit tegas. Sudah dikatakan bukan bahwa Arelfan tidak suka jika Marsha selalu menjelek-jelekkan dirinya sendiri.
Marsha tertegun mendengar nada suara Arelfan. Baru kali ini suaranya terdengar dingin seperti itu. Marsha sedikit kaget lalu menyembunyikan wajahnya didada Arelfan.
Arelfan menyadari kesalahannya, ia kelepasan. Gadisnya pasti sekarang ketakutan karena mendengarnya berbicara sedingin tadi.
"Maaf sayang aku gak sengaja. Udah aku bilang aku gak suka kamu selalu ngerendahin diri kamu sendiri" nada bicara Arelfan melembut karena Marsha terlihat menyembunyikan wajahnya didadanya. Dengan sambil mengusap lembut kepala Marsha dengan sayang.
"Sayang" panggil Arelfan karena Marsha tidak menanggapinya.
"Kak Arel, Caca boleh tanya?" Marsha masih menyandarkan kepalanya didada Arelfan tanpa menoleh kearah Arelfan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Girl
Romance"Om ada kecoa" Marsha menggertak Arelfan seakan Arelfan akan takut. "Terus?" Shit, om om ini tidak takut sama sekali dengan kecoa. Batinnya. "Caca teriak nih" ancam Marsha bersiap untuk berteriak. "Kakaa--" teriakannya terhenti saat sebuah benda ken...