Ternyata Arelfan mengajak Marsha ke sebuah mall yang terbilang cukup mewah dikota tempat mereka tinggal.
Arelfan terus merangkul pinggang Marsha dengan posesif. Sepanjang mereka berjalan banyak pasang mata yang melihat mereka. Terutama kaum hawa yang melihat Arelfan dengan memuja.
Hal itu membuat Marsha geram. Marsha menoleh melihat Arelfan. Laki-laki itu tampak datar dan dingin tanpa ekspresi sama sekali.
"Ck" Arelfan yang mendengar decakan dari sampingnya pun menoleh.
"Kenapa?" Tanyanya sedikit menunduk melihat Marsha yang lebih pendek darinya.
"Gak papa" jawabnya ketus.
Arelfan tersenyum melihat tingkah gadisnya itu.
Marsha mengedarkan pandangannya lagi melihat sekitar, benar saja para wanita centil itu kegirangan melihat senyum Arelfan.
"Jangan tebar pesona" kesal Marsha lalu melepaskan rangkulan Arelfan dan berjalan lebih cepat.
Arelfan dibuat heran dengan tingkah Marsha. Seperkian detik kemudian ia tahu apa yang membuat gadisnya seperti itu.
Arelfan pun kembali merangkul pinggang Marsha.
"Cemburu, hmm" goda Arelfan.
Marsha mendelik. "Siapa yang cemburu".
Arelfan pun mengacak rambut Marsha, membuat sang empunya marah.
"Kamu lucu kalo lagi cemburu"
"Ish, dibilang Caca gak cemburu" Marsha masih enggan mengakuinya.
"Iya deh iya yang gak mau ngaku"
Marsha menatapnya tajam.
"Kita mau kemana sih kak?" Tanya Marsha kemudian.
"Kemana aja yang penting sama kamu" jawab Arelfan enteng.
Marsha memutar kedua bola matanya jengah.
Marsha dan Arelfan pun terus berjalan sampai akhirnya tiba-tiba saja Marsha tidak sengaja menabrak seseorang karena tidak terlalu memperhatikan sekitar.
"Eh, yaampun maaf kak. Tadi Caca gak lihat" ucap Marsha merasa tidak enak.
"Kalo jalan tuh lihat-lihat dong. Lihat tuh belanjaan gue jadi berantak---" bentakan orang tersebut berhenti ketika tidak sengaja menatap Arelfan.
Marsha sendiri masih sibuk memunguti barang-barang orang tersebut yang tidak sengaja ia jatuhkan.
"Ini kak belanjaannya" Marsha menyerahkan belanjaan tersebut kepada wanita berpakaian kurang bahan tersebut.
Tapi malah dihiraukan karena wanita tersebut malah membuat Marsha terkejut dengan secara tiba-tiba memeluk Arelfan.
"Arelfaaann" pekik wanita tersebut saat telah memeluk Arelfan.
Marsha hanya menonton saja sembari merasakan hatinya berdenyut sakit. Entah siapanya Arelfan wanita yang ia tabrak barusan itu.
"Kamu kapan pulang?". Tanya wanita tersebut, karena setahunya Arelfan pergi ke luar kota.
Arelfan melepaskan pelukan wanita tersebut dengan paksa.
"Gak usah peluk-peluk. Lo siapa?" Sengit Arelfan melepaskan pelukan wanita itu dengan paksa.
"Aku calon tunangan kamu, dan satu bulan lagi kita bakal resmi tunangan kalo kamu lupa" ujar Rena. Ya orang yang tidak sengaja bertabrakan dengan Marsha adalah Rena, orang yang dijodohkan dengan Arelfan.
Marsha sekuat tenaga menahan tangisnya, ia menggigit bibir bawahnya menahan air matanya agar tidak meluncur kepipinya.
"Denger ya, gue gak pernah setuju dan gak akan Sudi dijodohin sama lo" Arelfan membentak Rena sembari tangannya menunjuk wajah Rena.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Girl
Romance"Om ada kecoa" Marsha menggertak Arelfan seakan Arelfan akan takut. "Terus?" Shit, om om ini tidak takut sama sekali dengan kecoa. Batinnya. "Caca teriak nih" ancam Marsha bersiap untuk berteriak. "Kakaa--" teriakannya terhenti saat sebuah benda ken...