Drunk.

222 16 0
                                    


Di sebuah bar elite, seorang pria duduk sambil memegang gelas berisi coacktail. Sudah satu jam ia duduk disitu meminum coacktail hingga gelas ke 8. Lelah, kesal, dan frustasi yang dirasa saat ini oleh lelaki berwajah tampan bak dewa yunani itu.

Belum puas dengan minumannya itu, ia meminta bir lain kepada bartender. Lalu merogoh saku nya, mencari nama seseorang di kontak nya dan menelefonnya.

" Kai, kemarilah aku butuh teman untuk minum. " Sehun berbicara dengan suara yang terdengar mabuk.

" Apa yang kau lakukan Oh Sehun. " Kai menggeram kesal saat ini.

Pip.

Sehun mematikan telefon nya dan lanjut meminum bir nya. Setelah menunggu 20 menit, pria berkulit tan itu tiba menghampiri Sehun dan langsung mengambil alih gelas dari tangan sahabatnya itu.

Pria dengan sebutan albino itu langsung menoleh dengan mata sendu.

" Kenapa kau ini, tidak biasanya kau minum sampai mabuk seperti ini. " ucap Kai.

" Kenapa dia dekat dengan pria itu, aku tidak suka melihatnya. " Racau Sehun.

" Maksut mu siapa pria itu? Temannya Nara? " jawab Kai.

" Aku tidak tahu, mereka makan bersama di cafe. "

" Wah.. Sepertinya kau sudah mencintai Nara. " ejek nya pada Sehun.

" Aku tidak tahu bagaimana perasaan ku saat ini, mungkin bisa jadi. " Sehun kembali meminum birnya, ia sudah mabuk berat.

Kim Jongin tak menghiraukan racauan Sehun, ia ikut minum bersama sahabatnya itu. Tak terasa waktu sudah gelap, ini sudah pukul 9 malam dan melihat Sehun yang sudah lemas mabuk berat.

" Ini sudah malam kau mabuk berat, ayo ku antar kau pulang. " Kai pun langsung membantu Sehun berjalan menuju mobil Sehun.


***

Setelah makan Nara dan Jimin berbincang mengenai pekerjaan, masa lalu mereka sambil tertawa bersama. Sampai - sampai mereka tidak sadar bahwa ini sudah pukul 8 malam.

" Oh astaga ini sudah jam 8, aku harus pulang." Nara panik takut jika Sehun salah paham lagi.

" Baiklah, mobilmu sudah di depan kan. Hati - hati Nara. "

" Aku pergi dulu, terima kasih makanannya. " Nara pun berdiri keluar cafe dengan terburu - buru.

Dia memasuki mobilnya dan melajukan mobilnya kencang. Saat tiba di garasi ia tidak melihat mobil Sehun, berarti suaminya belum pulang atau memang tidak pulang entahlah Nara tidak peduli, karena masih kesal dengannya. Ia tiba di mansion pukul setengah 9, Nara pun segera mandi dan ingin tidur dengan tenang.

Sudah jam setengah 10 malam namun Sehun belum pulang, Nara lebih memilih tidur lebih dahulu daripada menunggu kedatangan suaminya. Namun saat hendak memejamkan mata, ada suara bel yang ditekan berkali - kali.

Nara berdecak kesal, akhirnya bangun dari ranjang menuju lantai bawah sambil menghentak - hentakkan kakinya. Ini sudah malam siapa yang datang mengganggu Nara saja. Saat membuka pintu nya ia dikejutkan dengan....

" Astaga, kenapa dia? " tanya nya pada Kai.

" Dia mabuk dari jam 5 sore ia minum di bar, sambil meracau tak jelas. Sudah ini aku mau pulang. " Kai menyuruh Nara mengambil alih rangkulan tanganya pada Sehun.

" Terima kasih ya, maaf merepotkan mu. " ucap Nara sambil merangkul bahu Sehun.

" Ya ya dia selalu merepotkan, aku pergi dulu. " Pria itu pun pergi meninggalkan mansion Sehun.

Nara menuntun Sehun ke kamar, ia sedikit kesusahan karena suaminya terlalu berat. Saat berjalan menuju kamar Sehun meracau tak jelas pada Nara. Bau alkohol sangat menyengat, ia tak suka baunya.

" Jangan pergi, kau tidak boleh bertemu dengan lekaki itu. " Racau Sehun pada Nara.

" Siapa yang kau maksut itu Oh Sehun?. "

" Pria itu yang bersama mu di cafe. " Jawab Sehun dengan nada agak meninggi.

" Kau melihatnya? Dia temanku. "

" Tetap saja aku tidak suka. " Nara langsung menjatuhkan tubuh Sehun ke ranjang, melepaskan sepatu nya, jas, dasi, dan sabuknya.

Saat hendak pergi, tiba - tiba tangannya di cekal oleh Sehun.

" Jangan pergi Kim Nara, tetap disini aku merindukan mu. " ucap Sehun setengah sadar.

" Aku tidak akan pergi Sehun aku ingin tidur. "

Sehun langsung menarik tangan Nara hingga wanita itu terjatuh menimpa tubuh Sehun. Posisi mereka saat ini sangat intim, tidak ada jarak di antara mereka, wajah mereka sangat dekat.

Sehun langsung menarik tengkuk Nara hingga kedua bibir mereka bersentuhan, lalu melumatnya dengan lembut. Nara tersentak ini first kiss nya, dia hanya diam tak membalas ciuman itu.

Sampai Sehun menggigit bibir bawah Nara hingga sang empunya membuka mulutnya. Sehun langsung memasukkan lidahnya, akhirnya Nara membalas ciuman itu. Jujur saja Nara terbawa kenikmatan saat Sehun melumatnya.
Lama - lama ciuman itu semakin ganas dan liar, keduanya di penuhi nafsu, tentu saja tangan Sehun tidak diam saja tanganya mulai meraba bagian dada Nara dan meremasnya.

" Hentikan, kau tidurlah ini sudah malam. " ucap Nara canggung menghentikan kegiatan tersebut.

" Ayolah Nara kita sudah menikah dan belum melakukan nya, kau harus bertanggung jawab karena telah membangunkan yang di bawah sana. " ucap Sehun yang masih dalam keadaan mabuk.

" Tidak, aku belum siap. " Nara berdiri hendak pergi namun tangannya di tarik oleh Sehun. Membuat Nara kembali terjatuh di atas tubuh suaminya.

" Kau tidak boleh pergi. " ucap Sehun ditelinga Nara sambil menggigit pelan telinganya, Nara bergidik ngeri dengan suara Sehun yang terdengar seksi.

Tiba - tiba Sehun membalikkan tubuhnya sehingga Nara di bawah kungkungan Sehun.
Tangan Nara di kunci tidak bisa menggerakkan tubuhnya, ia memberontak namun tenaganya kalah kuat dengan Sehun.

Sehun langsung melumat bibir Nara dengan penuh nafsu dengan tangannya memeras dada Nara, hingga wanita itu memberontak membuat Sehun marah.

" Diamlah Nara jika tidak mau tersakiti, nikmati saja ini. " bentak Sehun seketika membuat Nara terdiam.

Sehun melanjutkan kegiatan nya membuat Nara lemas dan merasakan kenikmatan saat suaminya itu mulai mencium bagian leher putih milik Nara meninggalkan bercak merah menandakan kepemilikan disana,membuat Nara melenguh.

" Eunghh. " desahan yang lolos dari mulut Nara membuat Sehun semakin bergairah. Nara sudah berusaha untuk tidak mengeluarkan suara laknat itu namun tidak bisa. Ia pun menggigit bibirnya kuat kuat.

Saat lama mencium Nara, Sehun semakin ke bawah tanpa disadari entah kapan mereka melepas pakaiannya yang sekarang sudah sama - sama full naked.

Selanjutnya hanya mereka dan Tuhan yang tahu kejadian malam yang panjang dengan adegan panas tersebut.






TBC!!
Jangan lupa vote ya makasih buat yang udah baca!! 😆😊❤️❤️

It is just.✔                                                 {COMPLETED} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang