Tired

207 18 0
                                    

Author POV

Pagi ini adalah pagi yang sangat cerah, sinar matahari yang menerobos masuk membuat sang pemilik tubuh menggeliat dan membuka mata perlahan.

Saat membuka mata dan menoleh ke samping kanan menbuat ia terkejut. Didapati Sehun yang masih terlelap menghadap Nara, dengan tangan kanan memeluk erat pinggang istrinya.

Nara berusaha bangun dan memindahkan tangan kekar suaminya itu tanpa membangunkannya. Ia pun menunu kamar mandi dan segera turun ke dapur untuk membuat sarapan untuknya dan sehun.
15 menit kemudian sarapan sudah siap dan Sehun turun menunu meja makan dengan pakaian yang sudah siap untuk ke kantor.

" Kau sudah bangun, aku siapkan sarapan untukmu."  ajak Nara sambil memegang  piring, mengisinya dengan lauk yang sudah disiapkan.

" Hmmm. "   selalu singkat.

Mereka pun sarapan dengan keheningan hanya suara sendok dan piring yang mengisi keheningan itu.
Setelah sarapan Sehun beranjak dari kursi, dan menyambar kunci mobilnya. Meninggalkan Nara sendiri di meja makan tanpa pamitan.

" Selalu saja seperti itu, kenapa aku bisa menikah dengan tembok berjalan? Aku saja tidak tahu. "  Nara bermonolog sendiri.

Nara berangkat ke kantor sendiri seperti biasa mengemudi mobilnya dengan santai. Saat tiba di perusahaan semua orang yang melintas membungkuk memberi salam padanya, karena semua orang perusahaan tau bahwa dia adalah direktur serta putri dari CEO perusahaan LXD grup.

Ia pun memasuki ruangannya duduk di kursi megahnya dan mulai sibuk mengerjakan dokumen -  dokumen penting, hingga jam 5 sore.

*CEO Room.

Hari ini Sehun sering marah marah sedikit kesalahan penulisan pegawainya saja ia marah besar. Memang berkas yang harus dikerjakannya sangat lah banyak, hingga mungkin ia akan lembur atau menyelesaikannya di rumah.

Pegawai - pegawai yang masuk ke ruangan Sehun sangat takut jika ada kesalahan pada pekerjaan mereka. Ia membentak, mencaci maki pegawainya.

" Kau ini bodoh yaa? Dokumen ini masih banyak yang salah dan kau berikan padaku untuk ditanda tangani? Keluar dari ruangan ku sekarang dan perbaiki itu. "  teriak nya membuat pegawai itu mengeluarkan keringat dingin.

" Sehun tenanglah jangan begini, kasian pegawai mu. "  tutur Kai sahabat Sehun yang juga bekerja di perusahaan Sehun sebagai manajer keuangan.

" Mereka bodoh sekali, untuk apa aku menggaji mereka jika hasilnya tak sesuai prediksi? "  sehun geram menahan amarahnya.

" Yasudah aku pergi dulu, kau jangan marah marah lagi, kau menyeramkan. "  kata kai sambil keluar ruangan bosnya itu.

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore itu waktunya Nara pulang ke rumah, karena pekerjaan kantornya sudah selesai. Ia pun melajukan mobilnya menuju rumah. Saat tiba di halaman, ia tak melihat mobil milik sehun. Itu berarti suaminya akan lembur lagi malam ini, sebenarnya Nara kasian melihat suaminya itu kelelahan dan harus pulang malam.

Walaupun masih belum ada rasa cinta dihatinya, tetap saja rasa khawatir selalu datang saat melihat suaminya kelelahan, kantung mata yang tebal dan lingkaran hitam yang sedikit lebar.

Sudah jam 9 malam sehun belum pulang. Nara masih belum tidur, sambil menunggu sehun pulang ia melakukan pekerjaan kantornya yang seharusnya di selesaikan besok. Kenapa ia selesaikan sekarang, supaya besok ia bisa pulang lebib cepat dan beristirahat.

Satu jam ia menunggu sehun akhirnya ia tertidur di kamarnya duduk disofa, laptop ada di pangkuannya tangannya berada di keyboard laptop, kepala nya bersender pada kepala sofa. Saat itu pun sehun sudah pulang dan menuju ke kamarnya, membuka knop pintu perlahan takut membangunkan istrinya yang mungkin sudah tertidur.

Manik matanya mencari nara yang tidak ada di kasur king size nya. Ia pun melepaskan dasinya dan saat menoleh ke samping kanan, sehun mendapati istrinya sedang tertidur pulas dengan posisi terduduk di atas sofa dengan laptop di pangkuannya.

Sehun pun menyingkirkan laptop dan berkas berkas nya dan mengangkat tubuh nara untuk dipindahkan ke tempat tidur dengan perlahan supaya tidak membangunkannya.

  "Kau selalu saja bekerja keras hingga lupa waktu. Bisiknya pelan pada nara."

Setelah itu sehun ke kamar mandi membersihkan diri, lalu keluar dengan menggunakan kaos putih dan celana hitam selutut. Ia langsung menuju ke ruang kerjanya melanjutkan pekerjaan nya tadi hingga larut malam.

Jam 2 pagi nara terbangun merasa kerongkongannya kering karena haus. Ia sadar bahwa tidurnya sudah berpindah tempat, dia berfikir itu pasti sehun,dan tidak mendapati suaminya di sebelah nya.

Saat melangkah turun kebawah, ia melihat ruang kerja sehun tertutup rapat, akhirnya ia pun memutuskan untuk mengintip, siapa tahu sehun ada disana. Saat membuka pintu nara kaget karena melihat sehun tertidur pulas di mejanya sambil tangan kanan nya memegang kertas dan tangan yang satu berada di atas keyboard.



















                                Next!!
             Makasih buat yang udah baca!!
                                 💝💖❤️

It is just.✔                                                 {COMPLETED} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang