A Mess.

170 12 0
                                    

Sudah hari ketiga di rumah sakit tapi Nara belum juga siuman. Sehun selalu menjaga Nara, ia tidak pernah meninggalkan istrinya sendirian lagi.

Ia bahkan tidak makan dengan teratur, lingkaran hitam muncul, pakaian kusut penampilan acak acakan bahkan Sehun tak peduli.

Sekretaris Nara setiap hari datang ke rumah sakit membawakan makanan dan baju untuk Sehun.

Saat ini Sehun sedang tertidur di samping Nara, tangan kanan nya digunakan untuk bantal kepalanya. Dia terkejut karena ada tangan yang mengelus rambutnya, dan itu membangunkan Sehun. Ia pun mendongak melihat siapa yang berani mengganggu tidurnya.

" Sayang, kau sudah bangun? " Sehun terkejut melihat istrinya sudah siuman.

" Hmm, kenapa kau berantakan sekali Sehun? " Nara mengangguk lalu tersenyum.

" Karena tidak ada yang mengurusku sayang. " Sehun mengusap lembut pipi Nara.

" Kau sudah dewasa, tapi masih saja manja. "
Sehun terkekeh mendengar Nara bicara.

" Aku panggil dokter dulu ya. " Sehun keluar dan kembali bersama dokter, lalu memeriksanya.

" Bagaimana keadaan istri saya dokter? "

" Istri anda baik baik saja, namun belum pulih total. Anda tidak boleh banyak gerak Nyonya supaya jahitannya cepat kering. "
" Sebenarnya saya terkejut karena perkembangan Nyonya Oh sangatlah cepat, ini jarang sekali terjadi. Tapi saya senang dengan perkembangan Nyonya Oh, selamat ya, kalau begitu saya permisi. " dokter itupun keluar.

" Sayang dengar kan? Jangan banyak bergerak. "

" Iya Sehuun. "

" Kau lapar? Mau makan apa? "

" Aku ingin bubur saja. "

" Baiklah tunggu sebentar akan ku belikan. "

" Cepat ya, aku sudah lapar. "

" Iya sayang. " sebelum pergi ia mengecup dahi Nara.

Tak lama kemudian sekertaris Nara masuk.

" Syukur lah Nyonya anda sudah siuman. "

" Hmm, bagaimana perusahaan ayah? "

" Sudah mulai stabil Nyonya, karena Tuan Sehun juga ikut membantu saya. "

" Lalu bagaimana dengan Park Min Hyu? "

" Kami masih mencari keberadaan nya, karena dia beserta anak buahnya kabur setelah perusahaan nya berada di ambang kebangkrutan. "

" Apa? Bagaimana bisa? Kita kan belum melakukan apa apa pada mereka. " pekik Nara.

" Itu karena Tuan Oh Sehun membatalkan kontrak kerja sama dan menarik semua sahamnya. "

" Baiklah, kalau begitu. "
" Apakah ayahku tau tentang keadaan ku saat ini? "

" Tidak Nyonya, Tuan Sehun tidak mengizinkan untuk memberi tahu keluarga. "

" Baiklah terima kasih, dan juga terima kasih atas kerja sama mu dengan ku. "

" Sama sama Nyonya itu sudah tugas saya sebagai sekertaris anda. "

Ceklek

" Oh ada ahjussi, sayang ini bubur nya makan dulu ya, aku suapi. " Nara mengangguk.

" Baiklah kalau begitu saya permisi. "

" Hmm. "

" Sehun, apa kau membatalkan kontrak kerja sama dan menarik semua saham di GG Company? "

" Iya, memangnya kenapa? "

" Tidak, tapi apakah itu tidak keterlaluan? "

" Tidak, nyawamu sebagai taruhannya Nara. Mereka sudah keterlaluan, hanya karena sebuah saham. "

" Tapi bagaimana jika mereka bangkrut? "

" Biar saja, kau masih mempedulikan orang yang sudah membuat mu celaka? Kenapa kau begitu baik Nara? "

" Tetap saja kasihan Sehun, aku juga takut jika mereka akan membalasnya ke perusahaan mu. "

" Tenang saja, aku akan mencari mereka lalu akan ku suruh dia meminta maaf padamu. Jika dia berjanji tidak akan mengganggu kita lagi, maka aku akan bantu perusahaan nya. "

" Hmm baiklah. "

" Yasudah ayo habiskan. " Sehun terus menyuapi Nara dengan telaten.
















TBC!!
Makasih buat yang udah baca, jangan lupa vote ya!! ❤️😆😆

It is just.✔                                                 {COMPLETED} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang