Shoot.

191 13 0
                                    

Sehun dan Nara sedang menonton tv, hubungan mereka sudah baik-baik saja sekarang ini. Nara bersandar di dada bidang suaminya, Sehun mengelus sayang rambut istrinya.

" Sehun, besok aku akan ke Paris. " ucap Nara ragu-ragu.

" Mau apa kau kesana? "

" Aku akan mengurus perusahaan disana karena ada masalah. "

" Dengan siapa? "

" Sekretaris ku, boleh ya? Aku tidak mau jika ayah yang mengurusnya, kasian dia sudah tua tapi harus bepergian jauh. "

" Baiklah tapi kau harus hati-hati, jangan macam-macam. "

" Iya aku tidak akan macam-macam, dan kau disini juga jangan macam-macam. "

" Iya sayang. "

" Kalau begitu aku harus prepare sekarang. "

" Aku akan bantu. "

Mereka pun mengemasi barang-barang yang akan Nara bawa besok. Menyiapkan berkas yang harus di bawa, kemungkinan Nara akan di Paris selama satu minggu.

Setelah berkemas mereka tidur karena Nara akan berangkat jam 6 pagi. Sebenarnya Sehun tidak rela jika ditinggal Nara selama itu, tapi apa boleh buat.

***

Sehun dan Nara beserta sekertarisnya sudah berada di bandara.

" Sehun aku berangkat ya, jaga diri baik-baik, jangan selingkuh. " Sehun hanya terkekeh mendengar nya.

" Iya sayang, kau juga jangan selingkuh disana, makan dengan teratur. Ahjussi kalau Nara selingkuh langsung hubungi aku ya. "

" Baiklah tenang saja Tuan Oh. "

" Yasudah aku berangkat. "

Setelah punggung mereka sudah tidak terlihat, Sehun pergi menuju kantornya.

Nara dan sekertarisnya sudah tiba di Paris, dan mereka sekarang sedang menuju ke hotel.

" Ahjussi, kau sudah menyiapkan semuanya kan? "

" Sudah Nyonya, besok pagi kita akan ke perusahaan. "

" Baiklah, sekarang cari tau siapa sebenarnya Park Min Hyun itu. "

" Iya Nyonya. "

Setibanya di hotel, mereka memasuki kamar masing-masing. Saat ini Nara benar-benar lelah, dia ingin segera mandi dan tidur.

Jam masih menunjukkan pukul 6 pagi, dan acara tidur Nara di ganggu dengan suara ketukan pintu. Dengan langkah gontai ia membukakan pintu melihat siapa yang mengganggu tidur nyenyaknya.

" Nyonya saya sudah membawa berkas tentang Park Min Hyun. " Sekretaris nya itu menyerahkan berkas kepada Nara.

" Masuklah kita bicarakan di dalam. "

" Dia adalah orang yang berbahaya Nyonya, dia akan menghabisi musuh nya jika tidak mau mengalah dalam urusan bisnis. "

" Emm baikah, lalu kau sudah mencari tahu apa yang akan dia lakukan pada perusahaan ayahku saat ini?"

" Sebaiknya anda baca dulu sampai selesai Nyonya, anda akan menemukan jawabannya." Nara membaca sampai selesai, seketika matanya membulat terkejut dengan apa yang tertera disana.

" Dia akan menghabisiku dan berusaha mengambil alih perusahaan ku disini? "

" Iya Nyonya, anda harus berhati-hati. "

" Apa dia akan menggunakan senjata? "

" Tentu saja Nyonya, dia akn menghabisi musuh menggunakan pistol, tapi saya masih belum menemukan pistol apa yang biasa ia gunakan. "

" Kalau begitu siapkan pistol ku, kita harus berjaga. Apa dia berada di Paris sekarang? "

" Iya dia sudah sampai di Paris kemarin. "

" Sekarang dia menginap dimana? "

" Di hotel dekat perusahaan anda. "

" Oke sekarang bersiaplah, kita akan sarapan pagi dan menunggu pistol ku datang. "

" Apa anda yakin Nyonya bisa menggunakan pistol anda kembali? "

" Tentu. "

" Baiklah saya akan menghubungi agen disini. "

Mereka pun menuju lantai bawah untuk sarapan. Saat sarapan pistol yang di pesan Nara telah sampai.

" Sekarang ambil pistolmu dan kita bersiap menuju perusahaan."

" Nyonya anda harus berhati-hati, kemungkinan besar Tuan Park akan mengerahkan anak buahnya. "

" Tenang saja, kau lupa bahwa aku pernah belajar taekwondo dan karate selama 2 tahun. "

" Baiklah Nyonya saya percaya pada anda. " Ji Chang Wook pun tersenyum.

" Kita berangkat sekarang. "

Sekarang mereka sudah di kantor, semua pegawai membungkuk hormat pada Nara. Saat memasuki lift ada 5 orang laki laki bertubuh kekar dan sangat mencurigakan.

" Ahjussi, mereka mencurigakan. " Nara berbisik.

" Sepertinya itu anak buah dari Tuan Park. " Nara hanya mengangguk paham.

Nara dan Ji Chang Wook keluar dari lift diikuti dengan 5 pria tadi. Sepertinya pria pria itu akan menuju ruangan CEO, Nara yang tahu hanya diam saja menatap punggung pria itu.

" Nyonya kenapa diam saja? Mereka memasuki ruangan Tuan Kim. "

" Biarkan dulu mereka mencari yang diinginkan, setelah itu kita akan masuk dan menangkap mereka. " sekretaris nya hanya mengangguk.

Setelah 5 menit menunggu mereka berdua akhirnya memasuki ruangan itu, membuat ke lima pria itu kaget.

" Sedang mencari apa tuan tuan? " Nara bersedekap dada.

" Siapa kau? " tanya salah satu pria itu.

" Aku anak dari Tuan Kim. "

Mereka mulai takut akan ketahuan dan mengeluarkan pisau lipat dan menyerang Nara. Tentu saja Nara dan sekertarisnya tidak diam saja, mereka juga menyerang balik.

Pria pria tersebut lari keluar dan menuju basement atas, Nara dan sekertarisnya mengejarnya melalui jalur tangga darurat.

Saat di atas aksi tembak tembak kan pun terjadi, dengan gesit Nara mengeluarkan pistol Revolver nya dan langsung menembak salah satu pria yang menembaknya. Dan itu langsung tepat sasaran mengenai perutnya.

Seakan tidak mau berhenti, pria itu menghajar Nara dan di balas oleh wanita ini. Pria lainnya bertarung dengan Ji Chang Wook, Nara berhasil mengalahkan pria ini dan berlari membantu sekertarisnya.

Mereka menembaki Nara lagi, namun ia berhasil menghindar dengan cepat. Ia menembak lagi dan tepat sasaran mengenai tangan dan kakinya. Tiga orang terkena tembakan, 2 orang lainnya kabur loncat dari gedung paling atas menggunakan tali.

" Siapa yang menyuruhmu? " tanya Nara dengan kaki nya menginjak bagian perut pria itu.

" Aku hanya disuruh. "

" Siapa yang menyuruhmu? Jika kau menjawab jujur maka kau akan aku bawa ke rumah sakit dan melakukan operasi, tapi jika kau tidak menjawab maka aku akan menembak kepalamu. " ancam nya sambil menekan kaki nya.

" Ba--baiklah, Tuan Park Sin Hyu yang menyuruh kami. " jawab nya dengan terbata-bata.

" Lalu apa rencananya? "

" Dia menyuruh kami mencuri berkas - berkas yang mengarah pada saham perusahaan ini. "

" Lalu apa lagi? "

" Dia akan menghancurkan perusahaan ini dan mengambil alih nya. "

" Lalu? "

" Hanya itu yang aku tau Nyonya. "

" Baiklah, ahjussi telfon ambulan. "

" Baik Nyonya. "
















TBC!!!
Jangan lupa vote, makasih yang udah baca! 😆❤️

It is just.✔                                                 {COMPLETED} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang