Let's start this game 2

165 12 0
                                    

Nara disiksa di dalam gudang itu. Hyerin seakan tuli dengan teriakan Nara, menurutnya kesakitan Nara adalah kebahagiaannya.

" Bagaimana kau suka dengan permainananku Nara? "  tanya Hyerin dengan bersedekap dada.

" Aku akan membunuhmu Hyerin. "  ancam Nara dengan nada bergetar.

" Aku benci melihatmu, kau memiliki semuanya, harta, kecantikan, kasih sayang dari semua orang pun kau dapatkan, lalu suami yang tampan dan kaya. Semua orang selalu memuji kecantikan dan kepintaran mu. AKU BENCI ITU KIM NARA!! " teriak Hyerin penuh amarah.

" Kau iri denganku, kau menampakkan kekalahan mu Hyerin. Kau hanya bisa menyiksaku disini, seharusnya jika kau ingin sepertiku kau harus menjadi wanita yang baik. Kau harus mengalahkan ku dengan cara sehat, bukan dengan cara kotor seperti ini. " Nara bicara dengan tenang.

" Kau, seharusnya mati. " pekik Hyerin.

" Dasar wanita gila. " hina Nara

" Kau yang wanita gila. " Hyerin menyiramkan air dingin ke wajah Nara lagi.

" Sekarang minum ini. " Hyerin mencoba memasukkan cairan ke mulut Nara, namun Nara tidak membuka mulutnya.

" Sialan cepat minum, ini akan membantumu membunuh anak sialan ini. " Hyerin masih memaksa Nara.

Brak

Semuanya menoleh pada pintu yang terbuka lebar dan menampakkan pria tampan.

" Apa yang kau lakukan wanita sialan. "  teriak Sehun.

" Sehun. " - Hyerin

" Jangn menyentuhku Bitch. " Sehun menepis tangan Hyerin.

" Hah sekarang kau berani mengataiku ya. " Hyerin tertawa miris.

" Kau memang pantas untuk di hina. Aku sangat menyesal pernah mencintai wanita sialan seperti mu. " Sehun menggeram marah.

Plak

Plak

Sehun menampar wajah Hyerin.

" Kau berani menyentuh istriku. Akan ku buat hidupmu menderita. " Sehun hendak menampar Hyerin namun terhenti saat mendengar suara Nara.

" Sehun. " lirih Nara.

Sehun menoleh, melihat banyak luka pada tubuh istrinya. Mulut nya membiru, dan tubuhnya bergetar hebat. Sehun langsung melepaskan ikatan pada tubuh Nara.

Sehub menggendong Nara keluar tanpa mempedulikan Hyerin yang meringis kesakitan.

" Hyung, Kai, cepat masuk. Kita bawa Nara kerumah sakit. " ajak Sehun pada Kriss dan Kai yang sedang bertarung dengan pria - pria bertubuh besar disana.

-------------------

Sehun berlari menuju UGD, ia berteriak bak orang kesetanan saat dokter dan suster tak kunjung datang.

" DIMANA DOKTER DISINI HAH?! "  Teriaknya.

" Maaf Tuan, kami baru saja memeriksa pasien. " ucap dokter yang baru saja tiba itu.

" Cepat tangani istri ku. "

" Baik Tuan Oh. "

Sehun Kriss dan Kai menunggu di depan ruangan itu. Mereka sangat khawatir pada Nara dan kandungannya. Pakaian Sehun penuh dengan darah, karena punggung Nara terus mengeluarkan darah.

" Bagaimana dengan wanita itu Sehun? " tanya Kriss.

" Aku akan mengurusnya nanti, akan ku buat wanita itu menderita. "  Sehun menahan emosinya.

" Aku harus kembali ke kantor, ada meeting. Tolong jaga adikku, hubungi aku nanti. "

" Iya hyung. " Kriss pun pergi.

" Sehun, aku juga akan kembali ke kantor. Semua pekerjaan biar aku yang urus, kau temani saja Nara sampai pulih. " Kai menepuk bahu Sehun.

" Terima kasih Kai, maaf merepotkanmu. "

" Kau kan selalu merepotkan ku. " goda Kai.

" Sialan kau. "  Kai terkekeh.

" Yasudah aku pergi. "

Kini hanya tinggal Sehun yang duduk di depan ruang operasi, ia duduk dengan gusar. Pikirannya kacau, bodoh sekali dia sampai mendiami istrinya berhari-hari dan tidak memperhatikan istrinya.

Lampu operasi yang semula merah sekarang berganti hijau. Dokter pun keluar dari ruang operasi.

" Bagaimana dengan keadaan istri saya dokter. "

" Silahkan ikut dengan saya Tuan Oh. "

" Tidak, disni saja kita bicaranya. " tolak Sehun.

" Istri anda meminum sedikit racun untuk membunuh janinnya, untung saja hanya sedikit sehingga tidak membahayakan nyawa janin. Luka di punggung istri anda sudah kami jahit, dia mengeluarkan banyak darah. Lalu sepertinya istri anda disiran dengan air es, karena tubuhnya basah kuyub, ditambah suhu tubuhnya dan bibirnya yang membiru Tuan. Kondisinya sangat memprihatinkan Tuan, tapi tenang saja dia baik-baik saja, mungkin sebentar lagi akan sadar. " jelas panjang lebar dokter tersebut.

Tubuh Sehun lemas, rasanya ia tidak kuat lagi untuk berdiri. Tenggorokan nya seperti tercekat tidak bisa bicara satu kata pun.

" Anda yang sabar Tuan, setelah ini istri anda akan di pindahkan ke ruang inap. Saya permisi Tuan. "  dokter itu pun pergi.

Sehun menatap tubuh istrinya yang sedang di pindahkan ke ruang inap. Hatinya mencelos saat melihat Nara terbaring lemah disana dengan tubuh penuh luka.

Ia pun memasuki kamar inap VIP Nara dengan langkah gontai. Mendudukkan dirinya di samping brankar dan tangannya menggenggam tangan mungil Nara.

" Sayang, maaf ya. Kau pasti marah padaku setelah ini karena tidak bisa menjagamu dan anak kita dengan baik. " lirih Sehun.

" Bangun sayang, kau boleh memukulku atau menamparku setelah ini. " Sehun menangis.

" Benar ya, aku boleh menampar wajahmu. " suara Nara yang sangat lirih membuat Sehun terkejut.

" Syukurlah kau sudah bangun sayang. Maafkan aku ya, maaf maaf maaf. " Sehun memohon maaf dengan air mata yang terus mengalir.

" Iya aku maafkan, tapi jangan di ulangi lagi ya. Dan berhenti menangis, lihatlah kau jelek sekali jika menangis. "  Nara mengusap air mata Sehun.

" Biar saja aku jelek. " Sehun terkekeh.

" Anakmu akan jijik melihat daddy nya yang jelek ini. " 

" Benarkah anak daddy akan jijik? " Sehun mengusap perut buncit Nara.

" Iya daddy. "

" Sayang, maaf ya selama ini aku tidak memperhatikan mu dan anak kita. Maaf selalu membuat mu terluka dan menangis. Dan maaf karena aku telah menghianati mu. " Sehun tertunduk.

" Iya iya aku maafkan. "















Next!!

It is just.✔                                                 {COMPLETED} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang