11. Calon Mertua?

3.3K 358 61
                                    

Kalau ada typo kasih tau ya 😂

"Gue takut, takut kalau gue membuka hati untuk seseorang dan akhirnya nanti yang gue  dapatkan adalah  sebuah penghianatan.

Gue benci jika hati gue patah untuk kedua kalinya. Karena bila patah lagi, gue yakin gak akan sanggup untuk berdiri lagi.

~Diandra Felicya R.

"Gue janji gak akan nakal ke cewe-cewe lain lagi kalau udah dapat lu, cantik."

~Alvaro Joevanda Atmawijaya.

***

30 menit kemudian mobil BMW biru milik Alvaro sudah berhenti tepat di depan rumah mewah bercat putih itu.

"Lah ini rumah siapa coba?"

"Rumah gue."

"Apa? Rumah lo? Heh curut ngapain ngajak gue kesini sih?" Suara Diandra naik satu oktaf.

Alvaro menatap Diandra, dia tersenyum mesum.

"Mau ena-ena...yuk sayang Abang udah gak kuat uhhhh" Alvaro menahan tawa.

" Anjing-anjing jangan macem-macem lo ya. Buruan anterin gue balik ke mall lagi!" Diandra memukul-mukul pundak Alvaro keras.

Alvaro menghela nafas kasar.

Cantik sih cantik tapi bar-bar nya itu loh. Minta dikarungin nih cewe. Batin Alvaro.

"Udah buruan turun. Gue bawa lo kerumah gue, biar kita bisa latihan nyanyi, jangan mikir yang aneh-aneh." Alvaro menjitak pelan kening Diadra.

Diandra memanyukan bibirnya kesal dengan tingkah Alvaro. Kemudian dia mengikuti Alvaro yang telah keluar lebih dulu dari mobil.

"Assalamu'alaikum Mama, anak Mama paling ganteng plus unyu-unyu pulang." Teriakan Alvaro.

Diandra berdecak kesal.

"Unyu lu pikir berang-berang." Gumam Diandra.

Terdengar suara langkah kaki mendekat. Seseorang yang Diandra tebak umurnya berkisar 40 tahun ke atas itu, namun harus Diandra akui beliau masih terlihat cantik di usia yang segitu.

"Waalaikum salam.. wahh siapa ini cantik sekali.."

Pipi Diandra merona mendengar pujian itu.

"Pacar Abang mah."

Diandra mendelik kesal.

"Eh bukan tan kita.." Sebelum Diandra melanjutkan perkataannya, Alvaro memotong terlebih dahulu.

"Ganti deh, calon pacar Abang mah."

Mama Alvaro tersenyum manis.

Mengabaikan omongan Alvaro, Diandra malah menikmati elusan tangan mama Alvaro di kepalanya.
Elusan ini mengingatnya pada sosok Nina mama Diandra. Ya Tuhan sudah begitu lama Diandra tidak merasakan kasih sayang seorang ibu.

Sofie mengandeng lengan Diandra untuk duduk di sofa.

"Nama kamu siapa nak?"

"Diandra tante." Senyuman manis dari mama Alvaro di balas sama Diandra.

Alvaro yang melihat itu tiba-tiba jantungnya berdetak. Diandra memang cantik, tapi dia jarang tersenyum. Dan melihat senyum Diandra Alvaro berani jamin para lelaki akan langsung terpikat.

"Haduh jangan panggil Tante dong panggil mama aja seperti Alvaro."
Mama Sofie mengedipkan sebelah matanya ke Alvaro.

Alvaro terkikik.

DIANDRA ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang