37. Saingan Alvaro

1.5K 140 4
                                    

Happy reading 💦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading 💦

***

Di rooftop anak-anak bandel itu memilih untuk nyebat terlebih dahulu sebelum UTS di mulai. Katanya sih mereka merokok untuk menenangkan diri sebelum otak mereka terbakar akibat soal ujian. Kecuali Chris yang memang tidak merokok, ia tak ikut-ikutan menghisap tembakau itu seperti kedua temannya.

"Bro, lo gak ada rencana mau balas dendam sama Bara?" tanya Andi.

Alvaro menghisap batang rokoknya sekali lagi. "Ada lah. Orang kaya Bara mana bisa gue diemin. Harus dikasih pelajar itu dugong satu."

Chris mengangguk-anggukkan kepalanya setuju. "Nanti kalau mau ngasih pelajaran ke Bara ajak gue Al."

Alvaro hanya berdeham, Alvaro lantas mematikan puntung rokok itu. Sudah cukup merokoknya, ia ingin menemui Diandra.

"Gue mau ke kelas Diandra dulu," ucapnya.

Hari ini UTS hari pertama dimulai. Sialnya, Alvaro tidak satu ruangan dengan kekasihnya. Iya, tempat duduk mereka diacak dengan kelas lain.

"Eh tunggu dulu, jadi kapan kita mau ngasih pelajaran sama Bara?" Tanya Chris.

"Nanti kalau UTS udah selesai sekaligus perban ditangan gue udah boleh dilepas sama dokter."

Tangan Alvaro yang cidera saat ini sudah mulai membaik. Hanya saja masih memerlukan waktu satu Minggu lagi untuk gips ditangan Alvaro dapat dilepas.

"Oke siap bos. Gak sabar gue nampol wajahnya Bara yang sok kegantengan itu," ujar Andi.

"Hilih kaya berani aja lo sama si Bara-bere," ledek Alvaro.

Andi mendengus mendengarkannya. "Jangan remehin gue bos, gini-gini gue mantan anak silat waktu SD dulu tapi ...." lantas Andi menyengir.

"Ye si bego." Chris menjitak kepala Andi.

***

Diandra memandang buku dihadapan tak minat. UTS jam pertama pelajarannya adalah Fisika. Mantap sekali bukan? Diandra sudah mencoba belajar tadi malam dengan menghafalkan rumus-rumus yang sekiranya akan muncul disoal. Tapi, apa mau dikata ia lemah kalau masalah hitung-menghitung membuatnya tak yakin kalau nanti bisa menjawab soal dengan benar. Kemaren ia juga sudah diajari oleh Alvaro waktu mereka belajar bersama.

"Huft ...." Diandra menghembuskan nafasnya membuat cowok bernama Malvin yang duduk disebelahnya menoleh.

"Kenapa?"

Diandra menoleh jengah kepada Malvin. Sebenarnya Diandra malas harus duduk bersama Malvin yang merupakan wakil ketua OSIS di SMA Merah Putih. Meskipun sedari tadi Malvin tidak menggangunya sama sekali karena cowok itu lebih memilih sibuk dengan hafalannya.

"Lo bingung sama rumus-rumusnya ya?"

Dengan cuek Diandra hanya menggangguk.

"Mau coba baca catatan punya gue? Rumus yang udah gue catat sesuai sama kisi-kisi soal fisika nanti, gue yakin ini akan ngebantu lo," kata Malvin.

DIANDRA ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang