39. Nakal

1.7K 142 12
                                    

Sebelumnya aku mau ngucapin terimakasih buat kalian semua yang sudah setia baca DIANDRA 🙏 Terimakasih juga untuk 50K readers🎉🤗 kalian tau? Saat kalian vote atau coment cerita aku rasanya seneng banget wkwk ternyata bahagia sesederhana itu🤭

Sebelumnya aku mau ngucapin terimakasih buat kalian semua yang sudah setia baca DIANDRA 🙏 Terimakasih juga untuk 50K readers🎉🤗 kalian tau? Saat kalian vote atau coment cerita aku rasanya seneng banget wkwk ternyata bahagia sesederhana itu🤭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading 💦

"Enak kan non?" tanya Bi Harti pada Diandra yang sedang menikmati soto Betawi buatannya.

Diandra menunjukan dua jempolnya. "Selalu enak masakan Bi Harti mah." Dengan lahap gadis itu menyantap makanannya.

Bi Harti tersenyum bahagia, kemudian ia mengelus pelan rambut majikannya itu. "Nanti sore mau Bibi masakin apa, Non?"

Bibi Harti sudah menganggap Diandra seperti anaknya sendiri. Dari Diandra kecil ia sudah bekerja dirumah ini. Bahkan disaat keadaan keluarga Diandra sudah berubah Bi Harti masih mengabdikan dirinya untuk bekerja disini. Tidak ada niat dalam hatinya meninggalkan Diandra sendiri. Ia sudah berjanji akan selalu menjaga dan merawat Diandra.

"Apa aja Bi, Diandra suka apapun yang dimasak sama Bibi."

"Bibi masakin telur balado mau?"

"Hmm kayanya enak, boleh deh Bi."

Beberapa menit kemudian terdengar seseorang mengetuk pintu.

"Biar aku aja yang buka Bi." Diandra bangun dari duduknya dan berjalan membuka pintu.

Betapa terkejutnya Ia saat melihat Alvaro berada di rumahnya. Apalagi dengan kondisi wajah yang babak belur dan tangannya yang mengeluarkan darah.

"Wajah lo kenapa?!" pekik Diandra.

"Bantuin gue obatin lukanya dong, Ndra."

Diandra memandang Alvaro heran. Habis apa sebenarnya cowok ini? Apa tawuran? Dasar ya Alvaro tidak ingat pesan Mama Sofie apa kalau ia harus langsung pulang ke rumah untuk istirahat, ini malah tiba-tiba sudah ada di sini saja dengan kondisi wajah yang babak belur.

"Kok malah diem? Obatin luka gue yang," pinta Alvaro merengek.

Dengan judes Diandra menjawab. "Masuk!"

Bi Harti menghampiri mereka yang sudah duduk di sofa ruang tamu. "Ya ampun den Al, abis berantem sama siapa sampai kaya gitu?"

"Ini gapapa kok Bi, biasa anak cowok mainnya pukul-pukulan."

Diandra menoyor kepala Alvaro kesal.

"Bi minta tolong ambilkan kotak obat ya."

"Iya Non."

Diandra meringis melihat kondisi tangan Alvaro. Baru saja mereka pergi kontrol tapi cowok itu malah berantem sampai jadi seperti ini.

"Lo tuh habis berantem sama siapa sih Al?!"

DIANDRA ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang